Analisis Hasil Perhitungan Koefisien Regresi

besarnya koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,674 atau 67,4 serta variabel Jumlah Industri Kecil X 2 dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,372 atau 37,2 . Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 adalah variabel Investasi Industri Kecil X 1 , hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,431 atau 43,1 serta variabel Pertumbuhan Ekonomi X 3 dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,528 atau 52,8 . Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 serta variabel Jumlah Industri Kecil X 2 yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 adalah benar atau tepat. Sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Investasi Industri Kecil X 1 serta variabel Pertumbuhan Ekonomi X 3 yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 adalah benar atau tepat.

4.3.4. Analisis Hasil Perhitungan Koefisien Regresi

Linier Berganda Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS Statistic Program For Social Science versi 15.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 13 : Hasil Analisis Variabel Investasi Industri Kecil X 1 , Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 , Pertumbuhan Ekonomi X 3 dan Jumlah Industri Kecil X 4 Terhadap Pendapatan Industri Kecil Di Kabupaten Gresik Y 1 Variabel Bebas Koefesien Regresi Standart Error t hitung t tabel Partial r 2 Partial Investasi Industri Kecil X 1 -10036187,2 6829169 -1,470 2,228 -0,421 0,177 Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 507,219 111.514 4,548 2,228 0,821 0,674 Pertumbuhan Ekonomi X 3 2658,110 35132,371 0,076 2,228 0,024 0,000 Jumlah Industri Kecil X 4 -347924520 1E+008 -2,432 2,228 -0,610 0,372 Variabel Terikat : Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 Konstanta : 8231637504 Koefesien Korelasi R : 0,861 R 2 : 0,741 Sumber : Lampiran 3, Lampiran 4, dan Lampiran 8. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y 1 = 8231637504 - 10036187,2 X 1 + 507,219 X 2 + 2658,110 X 3 - 347924520 X 4 ut di atas, maka dapat dijelaskan βo = Berdasarkan persamaan terseb melalui penjelasan sebagai berikut : Nilai konstanta sebesar 8231637504 menunjukkan bahwa apabila variabel Investasi Industri Kecil X 1 , Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 , Pertumbuhan Ekonomi X 3 , dan Jumlah Industri Kecil X 4 konstan maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 akan mengalami kenaikan sebesar β 1 = hingga pada Β 2 = Rp.8.231.637.504 Juta. Nilai koefisien sebesar -10036187,2 menunjukan bahwa variabel Investasi Industri Kecil X 1 berpengaruh negatif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 , yang dapat diartikan apabila ada penurunan Investasi Industri Kecil X 1 sebesar Rp.1 maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 akan turun sebesar Rp.100.361.872. Dengan asumsi variabel X 2, X 3 dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena berdasarkan order atau ekspansi dan pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, akses investor juga masih terkendala dengan kewajiban pemenuhan berbagai proses persyaratan perizinan, retribusi dan kewajiban lainnya yang diantaranya diatur melalui berbagai peraturan pemerintah yang masih ribet dan sulit maka penyaluran investasi akan tidak berjalan dengan lancar se akhirnya membebani para pengusaha industri kecil Nilai koefisien sebesar 507,219 menunjukan bahwa variabel Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 berpengaruh positif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 , yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 sebesar 1 jiwa maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 akan naik sebesar Rp.507.219.000. Dengan asumsi variabel X 1 , X 3, dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena penyediaan tenaga kerja juga sangat dibutuhkan dalam proses produksi untuk menjalankan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan peningkatan jumlah tenaga kerja pada industri kecil maka secara langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja hasil produksi pada industri kecil, sehingga proses produksi akan semakin cepat, lancar dan berjalan terus- menerus yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan Β 3 = industri kecil. Nilai koefisien sebesar 2658,110 menunjukan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi X 3 berpengaruh positif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 , yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Pertumbuhan Ekonomi X 3 sebesar 1 maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 akan naik sebesar Rp.2.658.110. Dengan asumsi variabel X 1 , X 3, dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena jika pertumbuhan ekonomi negara mengalami peningkatan maka dapat dipastikan kesejahteraan masyarakat telah tercapai dan pendapatan masyarakat juga semakin besar sehingga daya beli masyarakat akan mengalami peningkatan. Jika daya beli masyarakat meningkat hal ini menandakan bahwa tingkat konsumsi masyarakat mulai membaik dari sebelumnya sehingga permintaan akan barang akan lebih besar selain itu barang yang terserap oleh masyarakat akan semakin besar jumlahnya yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan Β 4 = hi atau menyebabkan pendapatan industri kecil meningkat. industri kecil. Nilai koefisien sebesar -347924520 menunjukan bahwa variabel Jumlah Industri Kecil X 4 berpengaruh negatif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 , yang dapat diartikan apabila ada penurunan Jumlah Industri Kecil X 4 sebesar 1 unit usaha maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Gresik Y 1 akan turun sebesar Rp.347.924.520. Dengan asumsi variabel X 1 , X 3, dan X 4 konstan. Hal ini disebabakan karena adanya produk sejenis yang berasal dari luar negeri, atau dapat dikatakan karena adanya produk impor yang kualitas dan harga yang jauh lebih baik dan murah dibandingkan dengan produk dari dalam negeri sehingga meskipun jumlah industri kecil meningkat tidak akan mempengaru Tabel 14 : Hasil Analisis Variabel Investasi Industri Kecil X 1 , Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 , Pertumbuhan Ekonomi X 3 dan Jumlah Industri Kecil X 4 Terhadap Pendapatan Industri Kecil Di Kabupaten Jombang Y 2 Variabel Bebas Koefesien Regresi Standart Error t hitung t tabel Partial r 2 Partial Investasi Industri Kecil X 1 529499,301 0,084 2,754 2,228 0,657 0,431 Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 -115267,08 5,569 -1,075 2,228 -0,322 0,103 Pertumbuhan Ekonomi X 3 93,455 2210,881 3,346 2,228 0,727 0,528 Jumlah Industri Kecil X 4 2257,701 48,294 0,908 2,228 0,276 0,076 Variabel Terikat : Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 Konstanta : -57250619 Koefesien Korelasi R : 0,950 R 2 : 0,902 Sumber : Lampiran 5, Lampiran 6, dan Lampiran 8. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y 2 = -57250619 + 529499,301 X 1 -115267,08 X 2 + 93,455 X 3 + 2257,701 X 4 Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut : βo = Nilai konstanta sebesar -57250619 menunjukkan bahwa apabila variabel Investasi Industri Kecil X 1 , Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 2 , Pertumbuhan Ekonomi X 3 , dan Jumlah Industri Kecil X 4 konstan maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 akan mengalami penurunan sebesar Rp.57.250.619. β 1 = Nilai koefisien sebesar 529499,301 menunjukan bahwa variabel Investasi Industri Kecil X 1 berpengaruh positif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 , yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Investasi Industri Kecil X 1 sebesar Rp.1 maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 akan naik sebesar Rp.529.499.301. Dengan asumsi variabel X 2, X 3, dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena dari pemberian investasi kepada industri kecil yang berarti penambahan modal bagi industri kecil dengan tersedianya modal atau dana yang mencukupi, maka faktor–faktor produksi seperti mesin, material, tenaga kerja, dan lain-lainnya dapat dibeli sehingga aktivitas industri manufaktur meningkat dan produksi terus meningkat yang pada akhirnya dengan meningkatnya produksi maka pendapatan industri kecil yang maksimal bisa dicapai. Β 2 = Nilai koefisien sebesar -115267,08 menunjukan bahwa variabel Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 1 berpengaruh negatif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 , yang dapat diartikan apabila ada penurunan Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil X 1 sebesar 1 jiwa maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 akan turun sebesar Rp.11.526.708. Dengan asumsi variabel X 1, X 3, dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja bukan berarti Jumlah Tenaga Kerja akan bertambah karena untuk manjalankan atau merubah faktor produksi karena pada sekarang ini industri kecil sudah banyak yang menggunakan mesin sehingga mengurangi tenaga kerja agar proses produksi lebih cepat. Β 3 = Nilai koefisien sebesar 93,455 menunjukan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi X 3 berpengaruh positif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 , yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Pertumbuhan Ekonomi X 3 sebesar 1 maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 akan naik sebesar Rp.93.455. Dengan asumsi variabel X 1, X 2, dan X 4 konstan. Hal ini disebabkan karena jika pertumbuhan ekonomi negara mengalami peningkatan maka dapat dipastikan kesejahteraan masyarakat telah tercapai dan pendapatan masyarakat juga semakin besar sehingga daya beli masyarakat akan mengalami peningkatan. Jika daya beli masyarakat meningkat hal ini menandakan bahwa tingkat konsumsi masyarakat mulai membaik dari sebelumnya sehingga permintaan akan barang akan lebih besar selain itu barang yang terserap oleh masyarakat akan semakin besar jumlahnya yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan industri kecil. Β 4 = Nilai koefisien sebesar 2257,701 menunjukan bahwa variabel Jumlah Industri Kecil X 4 berpengaruh positif terhadap Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 , yang dapat diartikan apabila ada kenaikan Jumlah Industri Kecil X 4 sebesar 1 unit usaha maka Pendapatan Industri Kecil di Kabupaten Jombang Y 2 akan naik sebesar Rp.2.257.701. Dengan asumsi variabel X 1, X 2, dan X 3 konstan. Hal ini disebabkan karena semakin banyak jumlah unit usaha pada sektor industri kecil maka akan semakin besar perkembangan usahanya, apalagi ditunjang dengan mutu atau kualitas produk yang baik dan produk yang dihasilkan yang bersifat heterogen, sehingga dapat mendatangkan besarnya permintaan terhadap produk barang dan jasa yang akan hasilkan, maka hal ini dapat berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan industri kecil.

4.3.5. Pembahasan