2.2.4.3. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlu dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk
Nasional Bruto Riil atau Produk Domestik Riil. Untuk menentukan Pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, dihitung berdasarkan
laju perubahan Pendapatan Nasional riil per tahun dalam persentase atau besarnya pertambahan riil Pendapatan Nasional riil tahun t
sekarang dikurangi tahun t-1 sebelumnya kemudian dikalikan 100 atau dengan rumus persamaan sebagai berikut :
Gt = PNB rt - PNB rt-1 X 100 ..........Ritonga, 2003 : 159.
PNB rt-1
Dimana :
Gt = Pertumbuhan Ekonomi pada tahun t
PNB rt = Pendapatan Nasional riil pada tahun t
PNB rt-1 = Pendapatan Nasional riil pada tahun t-1
Alat pengukur pertumbuhan ekonomi antara lain : a.
Produk Domestik Bruto PDB Produk Domestik Bruto PDB merupakan jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. Produk Domestik Bruto
ini merupakan acuan yang sifatnya global dan bukan merupakan alat pengukuran yang tepat, karena belum dapat mencerminkan
kesejahteraan masyarakat yang sesungguhnya.
b. Produk Domestik Bruto Perkapita
Produk Domestik Bruto Perkapita dapat dipakai mengukur pendapatan perkapita dan lebih tepat mencerminkan kesejahteraan
penduduk suatu negara dari pada Produk Domestik Bruto PDB saja. Produk Domestik Bruto Perkapita adalah jumlah produk
domestik bruto nasional dibagi dengan jumlah penduduk. c.
Pendapatan Perjam Kerja Pendapatan Perjam Kerja sebenarnya paling baik sebagai alat
untuk mengukur maju tidaknya perekonomian. Biasanya suatu negara yang mempunyai pendapatan atau upah jam kerja lebih
tinggi dari upah jam kerja negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama. Pasti boleh dikaitkan bahwa negara yang bersangkutan
lebih maju dari negara lain. Suparmoko, 2000 : 205.
2.2.4.4. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
a. Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow
Profesor Walt Whitman Rostow mengajukan teorinya
pertama kali dalam Economic Journal dan kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic Growth”.
Proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap dan semua negara di dunia ini akan melalui salah satu dari tahap
tersebut. Kelima tahap pertumbuhan ekonomi itu adalah :
1. Masyarakat tradisional the traditional society
2. Prasyarat untuk lepas landas the precondition for take-off
3. Lepas landas the take-off
4. Gerakan ke arah kedewasaan the drive to maturity
5. Masa konsumsi tinggi the age of high mass consumption.
Adapun penjelasan kelima tahap pertumbuhan ekonomi tersebut diatas sebagai berikut.
1. Masyarakat Tradisional the traditional society
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang dalam kehidupannya masih menggunakan cara-cara yang sangat
sederhana dan telah berlaku secara turun-temurun, baik dalam berproduksi maupun dalam tata caraadat istiadat. Tingkat
produktivitas mereka masih sangat terbatas karena sebagian besar sumber daya masyarakat hanya digunakan untuk kegiatan dalam
sektor pertanian. Struktur sosial bersifat hierarkis, maksudnya kedudukan seseorang dalam masyarakat tidak akan berbeda dengan
ayahnya, kakeknya, dan kakek moyangnya. Dalam masyarakat ini kecil sekali kemungkinan misalnya, bagi anak seorang petani biasa
untuk menjadi tuan tanah atau kelas masyarakat lainnya yang lebih tinggi dari petani.
2. Prasyarat Untuk Lepas Landas the precondition for take-off
Masa selanjutnya adalah masa ketika masyarakat telah mulai sadar terhadap pentingnya pembangunan ekonomi. Ide-ide baru telah
mulai diterima untuk mencapai kemajuan hidup mereka. Masa ini disebut sebagai masa peralihan atau prasyarat untuk landas. Ciri-
ciri penting dalam masyarakat ini adalah adanya perubahan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat, dan struktur kegiatan
ekonominya mulai bergerak dinamis, industri-industri bermunculan, perkembangan teknologi yang pesat dan lembaga
keuangan resmi sabagai penggerak dana masyarakat mulai bermunculan, serta terjadi investasi besar-besaran terutama pada
industri kecil. Bila perubahan-perubahan seperti itu timbul, yang menyebabkan pertumbuhan selalu terjadi, maka proses
pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah mulai berlangsung. Jika pertumbuhan ekonomi sudah lebih sering terjadi, suatu negara
sudah dapat dianggap berada pada tahap prasyarat untuk lepas landas.
3. Lepas Landas
the take-off Dalam tahap ini pertumbuhan ekonomi merupakan peristiwa yang
selalu berlangsung. Pada permulaannya terjadi perubahan yang sangat drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, dan terbukanya pasar-pasar baru. Akibat dari perubahan ini akan tercipta
pembaruan-pembaruan secara teratur dan terjadi peningkatan penanaman modal. Penanaman modal yang tinggi akan
meningkatkan pendapatan nasional yang melebihi tingkat
pertambahan penduduk. Dengan demikian, pendapatan perkapita semakin lama akan semakin bertambah besar. Terdapat tiga ciri
untuk mengetahui apakah suatu negara sudah mencapai tahap lepas landas atau belum, yakni :
a. Kenaikan penanaman modal yang produktif
meningkat dari 5 atau kurang menjadi 10 dari Produk Nasional Netto.
b. Terjadi perkembangan satu atau beberapa sektor industri
dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi. c.
Segera tercipta suatu kerangka dasar politik, sosial, ekonomi dan institusional yang akan mewujudkan segala
kegiatan yang merupakan perluasan dari sektor modern dan potensi ekonomi ekstern yang ditimbulkan oleh kegiatan
lepas landas, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang akan terus berlanjut.
4. Tahap Gerakan Ke Arah Kedewasaan the drive to maturity
Dalam tahap ini, masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern untuk memanfaatkan faktor-faktor produksi dan
kekayaan alamnya. Sektor-sektor ekonomi berkembang lebih lanjut dan sektor-sektor andalan baru akan muncul untuk menggantikan
sektor andalan lama, yang mengalami kemunduran. Ciri-ciri non ekonomi dari masyarakat yang telah mencapai tahap ke arah
kedewasaan dan yang hampir memasuki tahap berikutnya adalah sebagai berikut :
a. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan
dimana peranan sektor industri semakin penting, sementara sektor pertanian semakin menurun karena berpindahnya
tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Kemahiran dan kepandaian para pekerja bertambah tinggi.
b. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami
perubahan, dimana manajer profesional lebih berperan penting dari pada pengusaha yang merangkap jadi pemilik.
c. Masyarakat merasa bosan dengan dampak negatif yang
diciptakan oleh industrialisasi polusi, permintaan dari buruh, suara mesin sehingga mulai memunculkan kritik-kritik
terhadapnya dan menginginkan perubahan lebih jauh. 5.
Tahap Konsumsi Tinggi the age of high mass consumption Pada tahap ini perhatian masyarakat lebih tertuju kepada masalah-
masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi. Ada tiga tujuan
masyarakat yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia serta dukungan politik dari pemerintah agar produksi
mereka benr-benar dapat habis terjual, yaitu dengan cara :
a. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke negara-negara lain
untuk perluasan pasar yang berakhir pada penaklukan atas negara-negara tersebut.
b. Menciptakan kemakmuran yang lebih merata dengan
mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem perpajakan progresif, yakni semakin
tinggi pendapatan semakin besar pula tarif pajak. c.
Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi kebutuhan utama yang sederhana atas makanan, pakaian, dan
perumahan. Peningkatan konsumsi itu meliputi barang- barang tahan lama dan barang-barang mewah.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith
Adam Smith menyatakan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu suasana yang mengakibatkan perekonomian
akan berfungsi secara efisien. Adam Smith terkenal sebagai pelopor perkembangan ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang
pertama mengemukakan mengenai pentingnya kebijakan laissez faire
dan juga ahli pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah pembangunan. Menurut Adam Smith, kebijakan
laissez faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimumkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai oleh masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan dua unsur, yaitu pertumbuhan
output total dan pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu : 1.
Sumber-sumber alam 2.
Perkembangan penduduk 3.
Jumlah persediaan barang modal. Sumber–sumber alam yang tersedia sangat menentukan
pertumbuhan ekonomi dan merupakan batas maksimum dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Agar tercapai pertumbuhan output,
sumber-sumber alam harus dimanfaatkan oleh tenaga kerja dan modal yang ada. Perkembangan penduduk akan mendorong
pembangunan ekonomi serta memperluas pasar yang pada gilirannya akan mempertinggi tingkat spesialisasi dalam
perekonomian tersebut sehingga menyebabkan tingkat kegiatan ekonomi bertambah tinggi. Perkembangan spesialisasi dan
pembagian pekerjaan di antara tenaga kerja akan mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan
mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi. Apabila pembangunan telah terjadi,
maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif sehingga pasar berkembang dan spesialisasi terjadi, dan
pada akhirnya menimbulkan kenaikan produktivitas.
Sejalan dengan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang diikuti dengan kenaikan produktivitas yang
mengakibatkan kenaikan pendapatan nasional, akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang cukup tinggi. Kedua hal itu
akan memberikan dorongan yang lebih besar kepada para pengusaha untuk mengadakan inovasi dan mengembangkan
teknologi. Dengan demikian, perkembangan ekonomi akan terus berlangsung dan pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi.
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Ricardo Dan Malthus
Menurut pandangan Ricardo dan Malthus, dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu
keadaan ketika perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali mandek. Perbedaan pandangan kedua ahli ini dengan Smith
terletak pada peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Menurut Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang
cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi. Pada tingkat ini tenaga kerja akan
menerima upah yang sangat minim yang hanya cukup untuk hidup subsistence level
. Teori Ricardo ini banyak dipengaruhi oleh teori perkembangan penduduk yang dikemukakan oleh Malthus dan
teori hasil lebih yang semakin berkurang. Pola pertumbuhan ekonomi menurut Ricardo adalah
sebagai berikut. Mulanya jumlah penduduk masih sedikit dan
kekayaan alam relatif cukup banyak sehingga pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar. Laba yang tinggi akan
menciptakan tingkat pembentukan modal yang tinggi juga. Hal itu akan meningkatkan produksi sehingga mengakibatkan pula
bertambahnya permintaan terhadap tenaga kerja, yang pada akhirnya pendapatan tenaga kerja juga akan naik.
Akan tetapi, karena pekerja yang digunakan lebih banyak sedangkan luas tanah tetap, maka tambahan hasil yang diciptakan
oleh seorang pekerja akan menjadi semakin kecil. Pertambahan penduduk secara terus-menerus akan mengakibatkan sewa tanah
semakin lama makin menjadi bagian yang cukup besar dari seluruh pendapatan nasional dan mengurangi tingkat keuntungan para
pengusaha. Akibatnya, dorongan untuk pembentukan modal menurun dan akhirnya akan menurun pula permintaan terhadap
tenaga kerja. Tingkat upah akan menurun mencapai tingkat yang rendah sekali, yaitu sekedar cukup untuk hidup. Pada tingkat ini
perekonomian akan mencapai titik stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan berlaku lagi karena pengusaha tidak
memperoleh keuntungan yang cukup. Sedangkan yang memperoleh keuntungan tersebar adalah para tuan tanah yang
menerima sewa tanah yang tinggi. Kemajuan teknologi akan dapat mempertinggi tingkat upah
sehingga produktivitas juga naik. Proses pertumbuhan dapat
berjalan terus dan keadaan ini berlangsung tidak lama karena pertambahan penduduk selanjutnya akan menurunkan kembali
tingkat upah dan tingkat keuntungan. Kemajuan teknologi tidak dapat menghalangi terjadinya stationary state tetapi hanya mampu
menunda masa terjadinya untuk sementara waktu. Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah sebagai berikut :
1. Sumber alam yang terbatas jumlahnya tanah.
2. Perubahan tenaga kerja bertambah atau berkurang sesuai.
3. Dengan perubahan tingkat upah minimum.
4. Pembentukan modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh
para pengusaha cukup tinggi berada di atas tingkat keuntungan minimal.
5. Kemajuan teknologi terjadi secara terus-menerus.
6. Peranan sektor pertanian lebih dominan.Ritonga, 2003: 160-169.
2.2.4.5. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pendapatan Industri