Menurut garis MEI ini antara lain disebabkan oleh 2 hal, yaitu : 1.
Bahwa semakin banyak investasi yang terlaksana dalam masyarakat, maka semakin rendah efisiensi marginal investasi
itu, semakin banyak investasi yang terlaksana dalam lapangan ekonomi maka semakin sengitlah persaingan para investor
sehingga MEI menurun. 2.
Semakin banyak investasi dilakukan, maka biaya dari barang
modal menjadi lebih tinggi. Suparmoko, 1992 : 84.
2.2.2.3. Macam-Macam Investasi
Macam-macam investasi dibagi menjadi 4 kelompok, yang pembagiannya sebagai berikut:
1. Autonomous Invesment dan Induced Investment
Autonomous Investment Investasi Otonomi adalah investasi yang
besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi dapat berubah oleh karena adanya perubahan faktor-faktor di luar
pendapatan. Faktor-faktor lain diluar selain pendapatan yang mempengaruhi tingkat investasi seperti itu, misalnya tingkat
teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha dan sebagainya. Sedangkan Induced Investment atau investasi terimbas
adalah investasi yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
2. Public Investment dan Private Investment
Public Investment adalah Investasi atau penanaman modal yang
dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Public investment
tidak dilakukan oleh pihak-pihak yang bersifat personal, investasi ini bersifat impersonal atau resmi. Sedangkan Private
Investment adalah investasi yang dilakukan oleh pihak swasta. Di
dalam private investment, unsur-unsur seperti keuntungan yang akan diperoleh dimasa depan penjualan dan sebagainya merupakan
peranan yang sangat penting dalam menentukan volume investasi. Sementara dalam penentuan volume investasi, pertimbangan itu
lebih diarahkan kepada melayani atau menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak.
3.
Domestik Investment dan Foreign Investment
Domestik investment adalah penanaman modal di dalam negeri,
sedangkan Foreign Investment adalah penanaman modal asing. Sebuah negara yang memiliki banyak sekali faktor produksi alam
atau faktor produksi tenaga manusia namun tidak memiliki faktor produksi modal capital yang cukup untuk mengelolah sumber-
sumber yang dimiliki, maka mengundang modal asing agar sumber- sumber yang ada termanfaatkan.
4. Gross Investment dan Net Investment
Gross Investment Investasi Bruto adalah total seluruh investasi
yang diadakan atau yang dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan
demikian investasi bruto dapat benilai positif ataupun nol yaitu ada atau tidak ada investasi sama sekali tetapi tidak akan bernilai
negatif. Sedangkan Net Investment Investasi Netto adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan. Apabila misalnya
investasi bruto tahun ini adalah Rp.25 juta sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp.10 juta, maka
itu berarti bahwa investasi netto tahun ini adalah sebesar Rp.15 juta.
Rosyidi, 1994 : 161.
2.2.2.4. Faktor – Faktor Yang Menentukan Investasi