memanfatkan pasar dalam dan pasar luar negeri ekspor.
Arsyad, 1992:306.
b. Pengelompokkan industri menurut jumlah tenaga yang
dipekerjakan, menurut Biro Pusat Statistik BPS, pengelompokkan industri dengan cara ini dibedakan menjadi 4,
yaitu: 1.
Industri Besar, dengan mempekerjakan 100 orang atau lebih dalam setiap industri.
2. Industri Sedang, dengan mempekerjakan 20 sampai 99 orang
dalam setiap industri. 3.
Industri Kecil, dengan mempekerjakan 5 sampai 19 orang dalam setiap industri.
4. Industri Kerajinan Rumah tangga, dengan mempekerjakan 1
sampai 4 orang dalam setiap industri.
2.2.5.3. Kriteria Industri Kecil
Kriteria untuk industri kecil adalah sebagai berikut : a.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp.1 milyar.
c. Milik warga negara Indonesia.
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.
e. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum
termasuk koperasi. Anonim, 1997 : 5.
2.2.5.4. Kebijakan Pengembangan Industri
Pada dewasa ini terutama dalam pembangunan industri kecil diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi industri kecil antara lain
melalui perbaikan sistem produksi, peningkatan kemampuan manajerial dan penyempurnaan iklim usaha. Oleh karena itu Departemen
Perindustrian menekankan pelaksanaan program pengembangan usaha kecil yang terdiri dari rincian sebagai berikut:
1. Pengembangan industri kecil termasuk industri tradisional dalam
upaya menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja yang lebih luas.
2. Pengembangan kewiraswastaan dan profesionalisme tenaga kerja
pada industri kecil yang mencakup aspek kualitas dan kuantitas. 3.
Program pelatihan terus menerus untuk pengusaha kecil yang menjalankan usaha kecil.
4. Program bapak angkat untuk mendorong perkembangan industri
kecil, terutama dalam menanggulangi masalah-masalah pemasaran dan penyediaan bahan baku mereka.
5. Keharusan perusahaan besar dan menengah untuk menjadi bagian
sahamnya 25 kepada koperasi, termasuk diantaranya industri
kecil. Tambunan, 2002:89.
2.2.5.5. Hubungan Jumlah Industri Kecil Dengan Pendapatan Industri Kecil
Jika jumlah industri kecil yang ada meningkat maka industri kecil tersebut dapat mengembangkan usahanya dan secara tidak langsung hasil
produksi juga akan meningkat, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan industri kecil.
2.3. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dari penelitian ini membahas “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Industri Kecil Di Kabupaten
Gresik Dan Kabupaten Jombang”, dalam pembahasan ini variabel yang mempengaruhi yaitu investasi industri kecil, jumlah tenga kerja industri
kecil, pertumbuhan ekonomi, jumlah industri kecil. Untuk mengetahui keterkaitan hubungan antar variabel maka dapat dijelaskan dalam uraian
sebagai berikut :