42 X
1
: Kelompok yang diberi perlakuan dengan metode pemberian tugas kelompok
X
2
: Kelompok yang diberi perlakuan dengan metode pemberian tugas individu
O
1
: pre-test pada kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan metode pemberian tugas kelompok
O
2
: pre-test pada kelas kontrol sebelum diberi perlakuan metode pemberian tugas individu
O
3
: post-test pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan metode pemberian tugas kelompok
O
4
: post-test pada kelas kontrol yang diberi perlakuan metode pemberian tugas individu
Dalam penelitian ini, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode
pemberian tugas kelompok dengan materi pokok bangun ruang, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode pemberian tugas individu
dengan materi pokok bangun ruang. Selanjutnya penentuan kelas yang akan menjadi kelas eksperimen dan
kelas kontrol ditentukan oleh peneliti, karena pada penelitian ini sampel tidak dipilih secara random. Peneliti menentukannya berdasarkan hasil undian,
diperoleh kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 siswa dan IVB sebagai kelas kontrol dengan jumlah 27 siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data. Data yang ingin diperoleh dari
penelitian ini ialah data berupa hasil belajar matematika siswa, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan
observasi. Teknik tes dilakukan dengan instrumen yang berupa soal tes hasil
43 belajar
achievement test
yang diberikan setelah seluruh proses pembelajaran berlangsung. Teknik observasi dilakukan dengan instrumen berupa lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan dalam menunjang pengumpulan data. Dalam teknik pengumpulan data, diperlukan instrumen
yang tepat agar data yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian dapat dikumpulkan secara lengkap. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. 1.
Tes Hasil Belajar
Zainal Arifin 2012: 118 menyatakan bahwa tes merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran,
yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mengukur aspek
perilaku peserta didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk jawaban singkat dan uraian dengan kompetensi dasar
bangun ruang. Tes ini terdiri dari satu jenis, yaitu
post-test. Post-test
bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan siswa terhadap materi yang baru saja disampaikan. Soal tes terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini adalah kisi-kisi tes berdasarkan jenjang kognitif.
44 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen
pre-test
dan
post-test
Kompetensi Dasar Indikator
Jenis Tes
Nomor Butir
Soal
Jumlah Soal
Kunci Jawaban
Teknik Penilaian
8.1 Menentukan sifat- sifat bangun ruang
sederhana Mengenal
bangun ruang Jawab
singkat 1, 2, 3,
4 4
Terlampir Terlampir
Mengenal bangun ruang
kubus Jawab
singkat 5, 6, 7,
8, 9 5
Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang kubus
Jawab singkat
10, 11, 12, 13,
14 5
Menunjukkan salah satu
contoh gambar
bangun ruang kubus
Jawab singkat
15, 16 2
Mengenal bangun ruang
balok Jawab
singkat 17, 18,
19, 20 4
Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang balok
Jawab singkat
21, 22, 23, 24,
25 5
Menunjukkan salah satu
contoh gambar
bangun ruang balok
Jawab singkat
26, 27 2
Jumlah 27
Sumber: Diolah dari Silabus Kelas IV SD Negeri Prambanan
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan metode
pemberian tugas kelompok dan metode pemberian tugas individu dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Observasi
45 tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen untuk mengamati
suatu kegiatan secara langsung. Dalam kegiatan observasi pengamat hanya tinggal memberikan penilaian terhadap kualitas dari indikator yang
muncul dengan memberikan penilaian terhadap indikator yang muncul. Tabel 4. Kisi-kisi lembar observasi pelaksanaanpembelajaran
untuk siswa dengan metode pemberian tugas
Indikator Pernyataan
Jumlah Butir
Soal
Perhatian terhadap tugas yang diberikan
Memahami tugas yang diberikan 5
Mengikuti petunjuk
tugas yang
diberikan guru Bersemangat
dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan Senang dalam menyelesaikan tugas
Puas dengan
tugas yang
telah diselesaikan
Interest
tertarik dalam mengerjakan tugas
Ikut serta
melakukan kegiatan
penyelesaian tugas 3
Aktif dalam mengerjakan tugas Menuangkan ide saat penyelesaian
tugas
Termotivasi bertanya
saat pembelajaran Bertanya untuk menanyakan contoh-
contoh benda sekitar 2
Menanyakan materi
yang belum
dipahami Bersikap
positif saat
penyelesaian tugas Menyelesaikan tugas sesuai dengan
perintah 2
Bertanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas
Mengembangkan kemampuan diri dalam
penyelesaian tugas Memanfaatkan berbagai sumber belajar
3 Memperhatikan media gambar atau alat
peraga yang
digunakan dalam
pembelajaran Memanfaatkan waktu dengan baik
46 Tabel 5. Kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk
guru dengan metode pemberian tugas
Indikator Pernyataan
Jumlah Butir
Soal
Merencanakan tugas
dengan matang Membuat rancangan pemberian tugas
4 Mendiskusikan bersama guru mapel
tugas yang akan diberikan Membuat lembar soal penugasn
Menyediakan sumber belajar
Memberi pengarahan
terhadap tugas
yang diberikan
Menjelaskan tujuan diberikan tugas 4
Menjelaskan manfaat diberikan tugas Membantu pembentukan kelompok
jika diperlukan Mengamati penyelesaian tugas
Bertanggungjawab terhadap tugas siswa
Memperhatikan laporan siswa baik lisan maupun tulisan
3 Memberikan umpan balik berupa tanya
jawab Menilai hasil penyelesaian tugas siswa
H. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2007: 207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data menggunakan statistik. Lebih lanjut Sugiyono, menjelaskan terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini dilakukan pada populasi
tanpa pengambilan sampel sehingga analisis datanya menggunakan statistik deskriptif.
Sugiyono 2012: 207-208 mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
47 mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Statistik deskriptif dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Dalam analisis korelasi atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya.
Hal ini dikarenakan peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.
Riduwan 2006: 102 mengemukakan bahwa rumus statistik yang digunakan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi adalah
mean
rata-rata M.
Rumus
mean
Anas Sudijono, 2006: 81 Keterangan
:
Mean
yang dicari
∑X : jumlah dari skor-skor nilai-nilai yang ada
N :
Number of Class
banyaknya skor-skor itu sendiri
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen penelitian dikatakan baik apabila memenuhi syarat valid dan reliabel. Instrumen yang validsah adalah instumen yang mampu
48 mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat Trianto, 2011: 269.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas yang pertama yaitu uji validitas untuk lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melakukan pengamatan
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Uji validitas yang digunakan untuk lembar observasi adalah uji validitas konstruk. Uji
validitas konstruk dilakukan untuk menguji apakah pernyataan pada lembar observasi sesuai dengan teori yang relevan. Sugiyono 2007: 177
mengungkapkan bahwa untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari ahli
judgement expert
. Pendapat ahli
judgement expert
yang digunakan untuk uji validitas instrumen ini adalah T. Wakiman, M.Pd.
Uji validitas yang kedua yaitu uji validitas untuk instrumen tes. Uji validitas instrumen tes dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi
dan uji validitas konstruk. Uji validitas isi berkaitan dengan kesesuaian isi instrumen dengan materi yang diajarkan, sedangkan validitas konstruk
berkaitan dengan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa yang hendak diukur sesuai dengan konsep yang ditetapkan. Pengujian validitas
konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor dan mengkorelasikan skor
faktor dengan skor total. Untuk pengukuran validitas instrumen tes
49 digunakan rumus koefisien korelasi
product moment
dengan rumus berikut ini:
Rumus korelasi
product moment
Suharsimi Arikunto, 2005: 171
Keterangan: r
xy
= koefisisen korelasi antara X dan Y X
= skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y
= Skor total ∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N
= Banyaknya subjek Suharsimi Arikunto,2005: 171
Dalam penelitian ini, untuk uji validitas menggunakan korelasi
product moment
karena melihat korelasi skor item butir dalam instrumen tes dengan skor total dari butir instrumen tes. Pengujian validitas instrumen dilakukan
dengan menggunakan bantuan program
SPSS 16
. Apabila telah diperoleh harga r
xy
, selanjutnya hasil dari korelasi r
xy
tersebut dibandingkan dengan harga r tabel berdasarkan taraf signifikansi 5 . Jika r
xy
hitung lebih besar dari r tabel berarti instrumen itu valid. Sebaliknya, jika r
xy
hitung lebih kecil dari r tabel berarti instrumen itu tidak valid.
r
xy
=
50
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten atau ajek dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang
reliabel tidak bersifat tendensius yang mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Trianto, 2011: 271. Untuk menguji reliabilitas
instrumen pada penelitian ini digunakan rumus
Alfa Cronbach
karena instrumen pada penelitian ini berupa tes untuk mengukur hasil belajar.
Berikut rumus koefisisen
Alfa Cronbach
:
Rumus koefisien
Alfa Cronbach
Sugiyono, 2011:186
Keterangan : r
11
:koefisien reliabilitas alpha k
:banyaknya butir soal : standar deviasi t
2
: jumlah deviasi butir Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto 2005:276,
adalah: 0,80 r
11
≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 r
11
≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 r
11
≤ 0,60 reliabilitascukup
0,20 r
11
≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 r
11
≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
Pengujian reliabilitas instrumen angket dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS 16.
2 2
11
1 1
t b
k k
r
51
J. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diberi tugas kelompok
dengan siswa yang diberi tugas individu. Pengujian hipotesis menggunakan uji t t-
test
untuk membandingkan rata-rata mean hasil
pre-test
dan
post-test
kelas eksperimen serta membandingkan hasil
pre-test
dan
post-test
kelas kontrol. Di bawah ini rumus uji t:
Sugiyono, 2007: 138 Keterangan:
= rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol
= jumlah subjek kelompok eksperimen = jumlah subjek kelompok kontrol
= deviasi setiap nilai dari = deviasi setiap nilai dari
Namun, sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang berhubungan dengan hasil
penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar menjadi lebih baik. Untuk itu dalam penelitian ini akan diuji normalitas dan uji homogenitas data.
t =
52
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.
Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test
dengan bantuan
SPSS 16
. Menurut metode
Kolmogorov Smirnov
, kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1 Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
2 Jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, berarti
data tersebut
normal Gempur
Safar, 2010:
http:exponensial.wordpress.com20100421metode
–
kolmogorov
–
smirnov
–
untuk
–
uji-normalitas.
b. Uji Homogenitas
Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok
yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F dari data
pre-test
dan
post-test
pada kedua kelompok dengan menggunakan bantuan program
SPSS 16.
53
K. Kriteria Penilaian
Data hasil observasi, setiap jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban
“tidak” diberi skor 0. Skor kemudian dijumlahkan dan dipersentasekan dengan cara membagi jumlah skor yang diperoleh dengan skor ideal kemudian dikalikan
100 persen Nana Sudjana, 2005:133. Jika ditampilkan menjadi rumus maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Rumus penskoran Nana Sudjana, 2005:133
Persentase kemudian dikategorikan berdasarkan penghitungan rumus interval kelas dalam Riduwan dan Akdon 2006: 36 sebagai berikut :
Persentase skor yang diperoleh Kategori
80-100 Sangat baik
60-79 Baik
40-59 Sedang
20-39 Cukup
0-19 Kurang
Tabel 6. Kategori persentase skor observasi guru dan siswa
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Prambanan yang beralamat di Klurak Baru, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Subjek penelitian adalah siswa
kelas IVA dan siswa kelas IVB SD Negeri Prambanan semester gasal tahun ajaran 20162017. Kelas IV SD Negeri Prambanan merupakan kelas paralel dimana
terdapat dua kelas di dalamnya, yakni kelas IVA dan IVB. Kedua kelas tersebut memiliki karakteristik yang sama, baik dari segi jumlah siswa, usia, serta
kemampuan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kelas unggulan maupun kelas biasa. Pada saat pengambilan data, ada 1 siswa dari kelas IVA dan
3 siswa kelas IVB yang tidak lengkap, maka data siswa tersebut tidak
dipakai.Adapun rincian dari kelas IVA dan IVB adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Daftar siswa kelas IV SD Negeri Prambanan No
Kelas Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1 IVA
10 14
24 2
IVB 12
12 24
Jumlah 48
Sumber : Daftar siswa kelas IV SD Negeri Prambanan
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa, hal itu dikarenakan variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah perbedaan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Data hasil belajar tersebut diperoleh dari nilai
pre-test
dan
post-test
yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas IV SD Negeri Prambanan.