Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

35

D. Kerangka Pikir

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu serta untuk memajukan daya pikir manusia. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini sebagai dasar serta pengembangan kemampuan berpikir sistematis, kritis, analitis, logis, dan kreatif serta menumbuhkan kemampuan bekerja sama. Hal itu berdasarkan pendapat Hamzah B. Uno 2008:129 yang menyatakan bahwa matematika merupakan suatu bidang studi yang berfungsi sebagai alat pikir untuk memecahkan berbagai permasalahan praktis dan juga sebagai alat untuk berkomunikasi yang di dalamnya memuat unsur-unsur logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan individualitas. Berdasarkan hal tersebut, agar materi matematika dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa, maka diperlukan adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik matematika itu sendiri. Salah satu karakteristik matematika yang dimaksud adalah sebagai alat berkomunikasi, oleh karena itu metode pembelajaran yang digunakan adalah metode yang memiliki karakteristik sesuai bidang studi tersebut. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode pemberian tugas. Pada kenyataannya, kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar masih kurang maksimal. Hal itu disebabkan karena proses pembelajaran guru yang lebih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya keterlibatan aktif siswa pada pembelajaran matematika mempengaruhi hasil belajar mereka menjadi kurang optimal. Hal itu 36 sejalan dengan pendapat John A. Van De Walle 2001: 13-14 yang menyatakan bahwa pembelajaran konvensional pada matematika merupakan penyimpangan yang jauh tentang pembelajaran matematika. Hal itu dikarenakan pada pembelajaran konvensional peran guru masih sangat dominan yang mengakibatkan siswa menjadi pasif. Selanjutnya John A. Van De Walle 2001: 6 menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran matematika seharusnya perlu memperhatikan pemilihan metode pembelajaran sesuai karakteristik bidang studi yang harus dilakukan oleh guru agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematika yang berdampak pada hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, pembelajaran matematika perlu dirancang agar dapat melibatkan siswa secara aktif dan menumbuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan serta dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal itu sesuai dengan pendapat John A. Van De Walle 2001: 14 yang menyatakan bahwa para siswa dapat melakukan kegiatan tersebut dengan bekerja secara kelompok, berpasangan, atau secara individu, tetapi mereka selalu berdiskusi dan berbagi ide.Berdasarkan hal tersebut, maka metode pembelajaran yang memenuhi kriteria untuk diterapkan pada pembelajaran matematika dengan materi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar adalah metode pemberian Tugas Kelompok dan metode pemberian Tugas Individu. Berikut ini adalah diagram kerangka berpikir penelitian: 37 Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini antara lain. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada penerapan metode pemberian tugas kelompok dan tugas individu. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara kelas yang diberi tugas kelompok dengan kelas yang diberi tugas individu. 3. Hasil belajar tugas kelompok lebih tinggi daripada hasil belajar tugas individu. Berdampak pada Solusi Keterangan: = Input = Proses = Output Rendahnya kualitas pembelajaran matematika Guru hanya menggunakan metode ceramah Penerapan metode pembelajaran Metode pembelajaran yang kurang efektif Metode pemberian Tugas Individu Metode pemberian Tugas Kelompok Hasil belajar matematika Hasil belajar matematika Hasil belajar matematika dengan metode pemberian Tugas Kelompok lebih tinggi Hasil belajar matematika kurang optimal Perbedaan Hasil Belajar Matematika Hasil Hasil Berdampak pada Berdampak pada 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui Deni Darmawan, 2014: 37. Margono dalam Deni Darmawan 2014:37 menyebutkan penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif Descriptive Reasearch , penelitian hubungankorelasi Correlation Research , penelitian eksperimen Experimental Research , dan penelitian ekperimen semu Quasi Eksperimental Research . Adapun penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu Quasi Eksperimental Research . Disebut eksperimen semu Quasi Eksperimental Research karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu Suharsimi Arikunto, 2006: 84. Bentuk penelitian eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2012: 114. Penelitian eksperimen semu Quasi Eksperimental Research bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara dua variabel atau lebih kelompok yang menjadi subjek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA YANG DIBERI TUGAS KELOMPOK DENGAN SISWA YANG DIBERI TUGAS INDIVIDU DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IS SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH

0 7 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DI SD NEGERI 064978 MEDAN.

0 4 21

ARTIKEL PUBLIKASI Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Pemberian Tugas Kooperatif Dan Tugas Individu Pada Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Pajang 3 Tahun Ajaran 2014/2015.

0 4 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20

0 0 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIBERI TUGAS KELOMPOK DENGAN SISWA YANG DIBERI TUGAS Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diberi Tugas Kelompok Dengan Siswa Yang Diberi Tugas Individu Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas V Sdn 3 Juwiran K

0 2 16

PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diberi Tugas Kelompok Dengan Siswa Yang Diberi Tugas Individu Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas V Sdn 3 Juwiran Klaten.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA BELAJAR MANDIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

0 3 59

258048952 Kuantitatif Perbedaan Metode Kerja Kelompok Dan Pemberian Tugas Individu Terhadap Hasil Belajar BAB III

0 2 17

MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER I PERANGKAT RPP SMK MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER I Standar Kompetensi : Mengelola Sistem Kearsipan Penyusun: Shela Meilinda Hanum 120412423447 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTOR

0 0 28

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Antara Yang Diberi Tugas Kelompok dengan Tugas Individu di Kelas IX MTs. Madani Alauddin Paopao Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 8 237