Analisis Retrospektif HLT Media Foto 2

71

4.2.3. Analisis Retrospektif HLT Media Foto 2

Pada penelitian ini siswa dalam kelompok diberi sebuah foto dan lembar kerja yang telah disusun secara sistematis dan didalamnya sudah terdapat aturan yang harus dilaksanakan oleh siswa. Hasil yang terlihat adalah siswa mampu menunjukkan hasil yang cukup bagus dengan mereka mampu membuat pertanyaan matematika dengan kata tanya selain kata berapa. Pada penggunaan kata berapa, beberapa kelompok masih mengalami kesulitan dalam membuat dalam mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan matematika. Usaha yang dilakukan oleh kelompok pun kurang dapat maksimal dikarenakan secara umum siswa masih belum terbiasa menggunakan kata tanya selain berapa dalam membuat pertanyaan matematika. Selain itu penggunaan kata tanya mengapa masih menjadi kesulitan tersendiri bagi setiap kelompok. Beberapa hal yang membuat hasil yang didapat kurang maksimal yaitu : foto yang digunakan sudah menggiring siswa ke bentuk matematis, sehingga siswa kurang bisa mengembangkan permasalahan yang ada. Usul dari setiap anggota kelompok hampir sama karena pada dasarnya semua kelompok mengalami kebingungan dalam membuat pertanyaan dengan kata mengapa. Hal ini berdampak pada kualitas pertanyaan yang muncul dalam kelompok menjadi tidak nampak kreativitasnya. Selain itu, besarnya intervensi yang diberikan oleh peneliti dengan pembuatan soal yang sudah sedemikian rupa sehingga siswa menjadi terbatasi dalam menuliskan permaslahan yang mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 ungkapkan atau tuliskan. Kelompok menjadi kurang leluasa dalam menuangkan ide-ide ke dalam lembar kerja yang ada. 4.2.4. Perbandingan dua HLT dengan media foto, hasil kerja siswa, dan analisis mengapa bisa terjadi Pada kedua penelitian ini kegiatan pertama dan kedua ini masih pada tahap penyesuaian. Pada dua kondisi ini siswa dalam kelompok belum mendapat tekanan yang lebih dalam membuat masalah-masalah yang berhubungan pemecahan masalah matematika dan modeling yang mengarah pada pembuatan suatu karya ilmiah. Untuk itu pada bagian ini, peneliti menunjukkan perbandingan secara umum dari kedua HLT yang sama-sama menggunakan media foto. Namun media ini memiliki perbedaan yaitu pada media foto 1 menggunakan tema yang bebas sedangkan pada media tema sudah ditentukan dan dibuat sama yaitu tentang bangun matematis yang ada di museum kereta api. Pada media foto 1 hasil setiap kelompok sangatlah berbeda namun pada media foto 2 hasil yang didapat tidaklah terlalu jauh. Pada perbandingan HLT, secara umum kedua HLT tidakklah terlalu banyak mengalami perbedaan. Perbedaan terletak pada intruksi pengerjaan. Pada media foto 1 siswa diajak untuk membuat pernyataan dan pertanyaan matematika sebanyak yang mereka bisa. Pada media foto 2, siswa mulai mengalami cukup banyak intruksi di mana mereka sudah dipersiapkan lembar kerja di mana siswa diminta untuk membuat pertanyaan yang berhubungan dengan matematika dengan menggunakan kata tanya berapa, mengapa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 bagaimana. Perbedaan selanjutnya terdapat foto yang digunakan. Pada media foto 1, gambar yang ada tidak secara langsung berhubungan dengan matematika gambar 1, gambar 2, gambar 3 dan gambar 4 sedangkan pada media foto 2 sudah mengarah pada bentuk metematis tertentu gambar 8, gambar 9, gambar 10 dan gambar 11. Hasil kerja siswa mengalami beberapa perbedaan yang cukup besar. Pada media foto 1 pertanyaan yang muncul cukup banyak namun pertanyaan yang ada masih menggunkan kata berapa. Sedangkan pada media foto 2 siswa mampu membuat beberapa soal matematika dengan kata tanya yang disediakan namun hasilnya masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan mereka belum terbiasa menggunakan kata tanya selain berapa. Aturan yang cukup banyak membuat siswa dalam kelompok kurang dapat berekspresi seperti pada media foto 1.

4.2.5. Proses Kerjasama pada Media Foto 2