Analisis Retrospektif HLT Media Video Hasil Analisis dari 5 anak terpilih

4.4.3. Analisis Retrospektif HLT Media Video Hasil Analisis dari 5 anak terpilih

Hasil dari pengerjaan tertulis menunjukkan ada perbedaan s tyle gaya dalam mengerjakan tugas tersebut. Siswa yang mendapat nilai tertinggi cenderung mengerjakan dengan banyak soal bahkan paling banyak di antara yang lain. Memang pengajuan soalmasalah yang dibuat dapat dikategorikan tidak terlalu “susah” namun demikian kejeliannya dalam melihat video cukup nampak, terlihat dari masalah yang dia angkat yang tidak ditemukan pada masalah yang dibuat oleh siswa lain, contohnya : berapa sudut ayakan pasir? Pada hasil pekerjaan siswa dengan nilai agak tinggi, tampak bahwa soalmasalah yang diajukan tidak sebanyak yang diajukan oleh siswa dengan nilai tinggi. Dari segi kuantitas soalmasalah yang dia ajukan hanya sebanyak 5 buah, namun ada nilai lebih dari masalah yang dia buat yaitu kedalaman masalah dan kekomplekan masalah. Kelima masalah yang dia buat sudah menggunakan pengembangan, dan untuk penyelesaiannya sudah memerlukan pemodelan matematika. Permasalahan yang diajukan tidak hanya sekedar soal yang dapat dijawab dengan mudah namun perlu langkah-langkah yang boleh dikatakan lumayan panjang, bahkan dapat juga memerlukan penggalian informasi lebih lanjut agar dapat menjawab permasalahan secara akurat. Berbeda keadaan pula pada siswa dengan kemampuan sedang, soalmasalah yang dibuat tidak terlalu detail seperti pada masalah yang dibuat siswa dengan nilai paling tinggi, juga masalah yang dibuat tidak sedalam dan sekompleks masalah yang dibuat siswa dengan nilai agak tinggi. Memang pada permasalahan yang dimunculkan sudah muncul soal cerita walaupun penyelesaiannya masih cenderung “sederhana”. Dari beberapa soal yang dibuat ada sebuah soal cerita di mana penyelesaiannya cukup sulit namun ada juga soal yang cukup mudah dan bahkan soal itu hanya pertanyaan yang dapat dijawab secara tepat dengan mudah. Lain halnya pula dengan kondisi hasil pekerjaan siswa yang dikategorikan berkemampuan agak rendah, siswa ini sudah mampu membuat soal cerita sebanyak 7 soalmasalah. Kesemua soal itu sudah berbentuk soal cerita meski sederhana. Sedangkan siswa dengan kategori kemampuannya rendah hanya mampu membuat soal biasa dan cenderung penyelesaiannya bisa langsung tanpa harus mencari banyak informasi. Ada khasus negatif yaitu untuk siswa dengan kategori sedang yang berbeda dengan siswa kategori lainnya, Siswa dengan kemampuan sedang tidak mampu menunjukkan permasalahan saat wawancara. Siswa tersebut merasa grogi saat harus membuat permasalahan secara langsung. Saat oleh peneliti hendak diwawancarai ulang jawabannya masih sama yaitu tidak dapat mengungkapkan secara langsung. Siswa dengan kategori agak rendah mampu membuat soal cerita dengan pemisalan walaupun masalah yang diangkat cukup sederhana. Ini menunjukkan juga kekonsistenan dari siswa tersebut. Selain itu ada juga hal yang peneliti temuai pada siswa dengan kategori rendah, permasalahan yang dibuat secara langsung cukup sederhana namun nilai “plus” dari siswa ini adalah dia mempunyai tingkat percaya diri paling tinggi dibanding teman yang lain sehingga mampu bercerita dengan baik. Hal ini juga merupakan suatu kekonsistenan dari siswa tersebut dalam mengajukan permasalahan. Hasil Analisis dari 3 Kelompok Penelitian ini diawali dengan membagi siswa menjadi 3 kelompok. Banyak siswa dalam kelas ini adalah 20 namun 5 siswa sisanya diminta untuk mengerjakan sendiri dan 3 siswa lainnya tidak masuk sekolah. Pada pembagian kelompok tidak terjadi suatu hambatan karena siswa sudah terbiasa diberi tugas untuk diselesaikan secara berkelompok. Setelah pembentukan kelompok, mereka diajak untuk melihat dua video dengan tema penambangan pasir. Kedua video diambil dari youtube. Video yang pertama gambar 20 bercerita tentang penambangan pasir menggunakan alat modern yaitu excavator ata u orang lokal sering menyebutnya “bego”. Durasi video tersebut sekitar 10 menit. Sedangkan pada video kedua gambar 21 bercerita tentang perjalanan keluar dari tempat penambangan pasir. Durasi pada video kedua sekitar 5 menit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah melihat kedua video. Ketiga kelompok diberikan tugas oleh guru KIR untuk membuat pertanyaan yang berhubungan dengan matematika sebanyak yang mereka bisa. Tidak ada batasan dalam membuat soal. Selain itu, siswa diminta untuk menuliskan daerah mana saja yang mereka ketahui mengenai penembangan di depo dan di sungai yang ada disekitar mereka dalam hal ini daerah Magelang. Waktu pengerjaan yang diberikan yaitu sekitar 45 menit. Hasil pekerjaan menunjukkan bahwa setiap kelompok mampu membuat pertanyaan yang berhubungan dengan matematika. Secara kuantitas dan kualitas setiap kelompok berbeda pula. Ada yang membuat banyak soal namun kurang mendalam. Ada pula yang membuat soal lebih sedikit namun lebih mendalam disbanding kelompok yang membuat banyak soal. Selain itu juga setiap kelompok mampu menyebutkan daerah mana saja yang dijadikan Depo dan sungai mana saja yang dipakai untuk penambangan pasir. Namun banyaknya info setiap kelompok memang berbeda-beda. Pada pengerjaan kelompok 1, soal yang dibuat sebanyak 6 soal. Soal terbsebut paling banyak dibanding kelompok yang lain.Fokus pertanyaan pada kelompok ini terpusat pada waktu, jarak dan biaya. Jika dilihat dari setiap pertanyaan yang dibuat, sebagian besar tingkat kesulitan pada beberapa soal termasuk dalam kategori yang cukup sederhana. Maksud sederhana di sini adalah siswa tidak perlu menggunakan banyak rumus atau informasi lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam menyelesaikan soal tersebut. Untuk beberapa soal yang lain, kelompok ini kurang dapat menunjukkan maksud masalah yang mereka buat atau yang mereka inginkan. Hal yang cukup menarik dari kelompok ini adalah kelompok ini mengetahui informasi mengenai tempat penambangan lebih banyak dari kelompok lain, baik itu penambangan di depo ataupun di sungai. Pengerjaan informasi oleh kelompok 1 mengenai tempat penambangan. Pengerjaan kelompok 2 berbeda dengan kelompok 1 dan kelompok 3. Pada pengerjaan kelompok 2, pertanyaan matematika yang berhasil dibuat ada 2 soal. Fokus pertanyaan yang dibuat di kelompok 2 ini adalah tentang biaya dan lamanya proses penambangan. Pada soal pertama, pertanyaan yang dibuat sudah menggambarkan apa yang diinginkan namun informasi yang ada masih tidak jelas sehingga cukup kesulitan jika harus mencari jawabannya. Untuk soal kedua permasalahan yang dibuat secara kualitas sudah lebih baik dibanding dengan kelompok yang lain. Hal ini disebabkan untuk menyelesaikan soal tersebut terdapat beberapa tingkatan. Tingkatan tersebut yaitu jika diketahui banyaknya hasil tambangan satu orang, berapa banyak kubik yang didapat jika terdapat 3, 5, 7 orang. Pengetahuan kelompok ini pada depo atau sungai mana saja yang digunakan paling sedikit dibanding dengan kelompok yang lain. Pada pengerjaan kelompok 3, pertanyaan matematika yang mampu mereka buat sebanyak 5 soal. Fokus pada kelompok ini adalah waktu, kecepatan dan permisalan pembeli. Semua pertanyaan yang dibuat mampu menunjukkan maksud dan informasi yang jelas. Tiga soal yang dibuat cenderung mudah untuk diselesaikan. Hal ini disebabkan informasi sudah jelas dan tidak memerlukan perhitungan yang khusus. Untuk dua soal sisanya cukup menarik. Hal itu disebabkan dua pertanyaan ini sudah menggunakan cerita pemisalan. Pengetahuan informasi pada kelompok ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah depo dan sungai yang mereka ketahui.

4.4.4. Proses Kerjasama pada Media Video