Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran yang efektif ditentukan oleh beberapa komponen utama, di antaranya guru, siswa, dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran yang efektif akan berhasil dengan baik apabila guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan banyak melibatkan peran aktif siswa. Oleh karena itu, perlunya untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dan memperoleh prestasi belajar yang baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014 dengan Bapak Taswanto selaku guru mata pelajaran Perakitan Komputer di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan beberapa siswa serta observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 13 Mei 2014, diketahui bahwa penyampaian materi dalam proses pembelajaran perakitan komputer adalah dengan metode ceramah. Dominasi guru dalam setiap proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih pasif, karena mereka hanya tinggal menerima materi yang diberikan oleh guru tanpa mencari terlebih dahulu. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran sebenarnya sudah ada, hanya saja keaktifan yang mereka lakukan adalah keaktifan di luar kegiatan belajar. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya perhatian siswa dalam belajar sehingga masih sering didapati beberapa siswa yang kurang memperhatikan 2 pelajaran melainkan asik dengan kegiatannya sendiri seperti berbincang-bincang dengan teman di sampingnya, kurang berkonsentrasi, mengantuk, melamun, atau melakukan kegiatan lain di luar kegiatan belajar. Beberapa siswa juga belum menunjukkan rasa keingintahuannya terhadap materi pelajaran yang dijelaskan, melainkan mereka hanya mempelajari secara terbatas pada materi yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa lainnya juga belum berani bertanya ketika mereka tidak paham atau kurang jelas terhadap materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Di sisi lain beberapa siswa tidak mau menjawab ketika guru mengajukan pertanyaan seputar materi yang disampaikan kepada mereka jika tidak ditunjuk. Hal demikian menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Berdasarkan kajian terhadap hasil observasi tersebut, diperoleh permasalahan yang menjadi penyebab kurangnya keaktifan belajar siswa kelas X RPL 1 SMK Muhammadiyah 1 Bantul selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu guru belum menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan kurang banyak melibatkan peran aktif siswa. Proses pembelajaran tersebut menyebabkan kurangnya keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran perakitan komputer sehingga siswa cenderung lebih pasif dalam belajar dan kurang memahami materi pelajaran. Dari data nilai pre-test menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM pada mata pelajaran Perakitan Komputer adalah 78. Hanya terdapat 4 siswa dari 31 siswa di kelas RPL 1 atau 12.90 yang sudah mencapai KKM. Hal demikian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. 3 Sesuai dengan tanggapan beberapa siswa tentang metode ceramah yang digunakan guru dalam mengajar, mereka merasa bosan dan jenuh dalam belajar karena guru selalu ceramah dalam menyampaikan materi. Mereka sangat antusias ketika akan diterapkan metode pembelajaran baru dalam kegiatan belajar. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, salah satu upaya yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Salah satu alternatif yang bisa digunakan yaitu metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi proses kerjasama dalam kelompok sehingga diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik sehingga prestasi belajar mereka dapat meningkat. Ada banyak tipe pembelajaran dalam metode pembelajaran kooperatif dan salah satunya yaitu tipe Numbered Heads Together NHT. Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah varian dari diskusi kelompok dimana masing-masing anak akan mendapatkan nomor yang berbeda. Metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan semangat siswa dalam bekerjasama dan menuntut siswa mengetahui dan memahami prestasi diskusi kelompok. Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, sehingga peneliti mengambil judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT untuk Meningkatkan 4 Aktivitas dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Perakitan Komputer Siswa Kelas X RPL 1 SMK Muhammadiyah 1 Bantul .

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SISWA KELAS X

0 5 100

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 1 TAHUN AJARAN 201

0 0 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MULTI MEDIA SMK N 2 YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER.

0 1 242

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTULM.

0 2 256

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 1