Tujuan Konseling Perencanaan Pelaksanaan Konseling

RANCANGAN KONSELING INDIVIDU G. Deskripsi Kasus EP adalah siswa kelas XI TP 2 dimana tercatat didalam buku harian tidak masuk sekolah tanpa keterangan sebanyak lima kali. Dari data asessmen tersebut makan guru BK memanggil siswa untuk memberikan layanan konseling individual.

H. Tujuan Konseling

Sesi awal : Siswa menaruh kepercayaan dan terbuka terhadap guru BK Sesi inti : Siswa dapat mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya Sesi akhir : Dapat terentaskannya permasalahan siswa

I. Perencanaan Pelaksanaan Konseling

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

XXIII. IDENTITAS

K. Satuan Pendidikan : SMK N 2 Yogyakarta L. Tahun Ajaran : 20162017 M. Sasaran Pelayanan : EP kelas XI TP 2 N. Pelaksana : Guru BK O. Pihak Terkait : Wali Kelas

XXIV. WAKTU DAN TEMPAT

I. Tanggal : 8 Agustus 2016 J. Jam Pelayanan : 1 JPL K. Volume Waktu JP : 30 menit L. Tempat : Ruang Konseling

XXV. FUNGSI LAYANAN

: Perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu siswakonseli yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berpikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak.

XXVI. TUJUAN

a. Pengetahuan : 1. Siswa dapat mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya masalah 2. Siswa dapat menjelaskan akibat dari masalah yang dihadapi b. Sikap : Siswa dapat menjelaskan pentingnya mematuhi aturan sekolah dan menjunjung tinggi kedisiplinan c. Keterampilan : 1. Siswa dapat mengambil sikap lebih disiplin 2. Siswa lebih semangat belajar 3. Siswa dapat menyesuaikan dengan aturan sekolah SMK N 2 Yogyakarta

XXVII. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING : Pribadi dan Sosial

XXVIII. JENIS LAYANAN

: Konseling Individual XXIX. METODE DAN TEKNIK a. Pendekatan konseling : Behavioristik b. Teknik konseling : Reinforcement c. Alasan : Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak. Konseling behavioral adalah sebuah proses konseling bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku behavioral, dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri konseli. Dengan memberikan reward dan punishment, maka konseli akan menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.

XXX. SARANA

E. Media : wawancara, observasi langsung F. Perlengkapan : pedoman wawancaraobservasi, buku kasus

XXXI. LANGKAH KEGIATAN

11. Pembukaan a. Membina hubungan baik b. Strukturing 12. Penjelasan Masalah a. Memfasilitasi konseli untuk mengungkapkan masalahnya secara tuntas b. Memfasilitasi konseli melihat inti masalah dengan lebih jelas c. Memfasilitasi konseli menyadari semua reaksi perasaannya secara lebih utuh d. Memfasilitasi konseli menghadapi masalah dengan pikiran yang lebih jernih dan rasional 13. Penggalian Latar Belakang Masalah a. Analisis masalahanalisis kasus b. Diagnosis c. Prognosis 14. Penyelesaian Masalah treatment a. Mengambil tanggung jawab mempribadikan b. Merancang tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah 15. Penutup a. Merangkum b. Menekankan komitmen c. Membahas rencana tindak lanjut d. Mengakhiri konseling

XXXII. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

E. Penilaian Proses : 1. Antusiasme siswa 2. Keterlaksanaan program 3. Dukungan terhadap kegiatan pembelajaran F. Penilaian Hasil : 1. Laiseg: Pemahaman baru understanding, perasaan positif comfortable, rencana tindakan action 2. Laijapen: memonitor perubahan perilaku siswa 3. Laijapen: memonitor data kemajuan kelas, dan memonitor semangat belajar

XXXIII. TINDAK LANJUT

: kolaborasi dengan orang tua Yogyakarta, 8 Agustus 2016 Mengetahui, Guru BK Dra. Lucia Dwi Utami Riyawati NIP.19620319 198903 2 003 Mahasiswa PPL, Dila Rahmawati NIM. 13104241044