XLIV. TINDAK LANJUT
: kolaborasi dengan kurikulum Yogyakarta, 1 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Lucia Dwi Utami Riyawati
NIP.19620319 198903 2 003 Mahasiswa PPL,
Dila Rahmawati NIM. 13104241044
RANCANGAN KONSELING INDIDVIDU M.
Deskripsi Kasus
NPS adalah siswa kelas XII TP 3 yang dalam buku harian tercatat tidak masuk pelajaran matematika sebanyak 6x dari 9x pertemuan. Dari data
asessmen tersebut makan guru BK memanggil siswa untuk memberikan layanan konseling individual.
N. Tujuan Konseling
Sesi awal: Siswa menaruh kepercayaan dan terbuka terhadap guru BK Sesi inti :Siswa dapat mengungkapkan permasalahan yang
dihadapinya Sesi akhir: Dapat terentaskannya permasalahan siswa
O. Perencanaan Pelaksanaan Konseling
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
XLV. IDENTITAS
U. Satuan Pendidikan
: SMK N 2 Yogyakarta V.
Tahun Ajaran : 20162017
W. Sasaran Pelayanan
: NPS kelas XII TP 3 X.
Pelaksana : Guru BK
Y. Pihak Terkait
: Wali kelas dan guru pelajaran
XLVI. WAKTU DAN TEMPAT
Q. Tanggal
: 26 Agustus 2016 R.
Jam Pelayanan : 1 JPL
S. Volume Waktu JP
: 30 menit T.
Tempat : Ruang Konseling
XLVII. FUNGSI LAYANAN
:Perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu siswa konseli yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan
berpikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak.
XLVIII. TUJUAN
a. Pengetahuan
:
1. Siswa dapat mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya masalah
2. Siswa dapat menjelaskan akibat dari masalah yang dihadapi
b. Sikap
: Siswa dapat menjelaskan pentingnya mematuhi aturan sekolah dan
menjunjung tinggi kedisiplinan c.
Keterampilan :
1. Siswa dapat mengambil sikap lebih disiplin
2. Siswa dapat menyesuaikan dengan aturan sekolah SMK N 2
Yogyakarta
XLIX. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING : Pribadi dan Sosial
L. JENIS LAYANAN
: Konseling Individual LI.
METODE DAN TEKNIK
a. Pendekatan konseling : Behavioristik
b. Teknik konseling
: Reinforcement c.
Alasan : Konseling behavioral merupakan bentuk
adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak. Konseling behavioral adalah
sebuah proses konseling bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku
behavioral, dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri konseli.
Dengan memberikan reward dan punishment, maka konseli akan menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
LII. SARANA
I. Media
: wawancara, observasi langsung J.
Perlengkapan : pedoman wawancaraobservasi, buku kasus
LIII. LANGKAH KEGIATAN
21.
Pembukaan
a.
Membina hubungan baik
b.
Strukturing
22.
Penjelasan Masalah
a. Memfasilitasi konseli untuk mengungkapkan masalahnya secara
tuntas
b.
Memfasilitasi konseli melihat inti masalah dengan lebih jelas
c. Memfasilitasi konseli menyadari semua reaksi perasaannya secara
lebih utuh
d. Memfasilitasi konseli menghadapi masalah dengan pikiran yang lebih
jernih dan rasional
23.
Penggalian Latar Belakang Masalah
a.
Analisis masalahanalisis kasus
b.
Diagnosis
c.
Prognosis
24. Penyelesaian Masalah treatment
a. Mengambil tanggung jawab mempribadikan
b. Merancang tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah
25.
Penutup
a.
Merangkum
b. Menekankan komitmen
c. Membahas rencana tindak lanjut
d. Mengakhiri konseling
LIV. PENILAIAN PROSES DAN HASIL
I. Penilaian Proses
: 1. Antusiasme siswa
2. Keterlaksanaan program 3. Dukungan terhadap kegiatan pembelajaran
J. Penilaian Hasil
: 1. Laiseg: Pemahaman baru understanding, perasaan positif comfortable,
rencana tindakan action 2. Laijapen: memonitor perubahan perilaku siswa
3. Laijapen: memonitor data kemajuan kelas, dan memonitor semangat belajar
LV. TINDAK LANJUT
: kolaborasi dengan orang tua Yogyakarta, 26 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Lucia Dwi Utami Riyawati
NIP.19620319 198903 2 003 Mahasiswa PPL,
Dila Rahmawati NIM. 13104241044