36
telah di refleksi. Selama praktikan melakukan PPL di SMKN 2 Yogyakarta, program ini dapat terlaksana satu kali dan bersamaan dengan
bimbingan kelompok di kelas XI TP 2. Materi yang diberikan adalah resolusi konflik dan setiap siswa diminta untuk menilai gaya resolusi
konflik yang selama ini digunakan serta alasan menganut gaya tersebut. Semua siswa yang hadir menuliskan refleksi diri tersebut pada sebuah
memo yang telah dipersiapkan oleh guru BK. Melalui program ini, diharapkan siswa dapat memahami sikap dan gaya yang baik ketika
berhadapan dengan konflik serta secara sadar mengurangi kebiasaan buruk yang dapat lebih menimbulkan konflik.
C. Hambatan dan Solusi
Pada pelaksananan PPL Bimbingan dan Konseling di SMKN 2 Yogyakarta, terdapat beberapa hambatan yang dialamioleh praktikan.
Diantaranya adalah : 1.
Jam masuk BK yang ditempatkan pada jam terakhir membuat siswa malas-malasan dan sudah lelah mengikuti pelajaran, terlebih untuk
kelas yang baru saja menyelesaikan praktik di bengkel selama enam jam.
2. Masih banyak siswa yang terlambat masuk kelas saat pelajaran
berlangsung karena ijin sholat. 3.
Siswa kurang berkonsentrasi karena belum mendapatkan waktu istirahat untuk makan siang.
4. Masih banyak siswa yang sibuk bermain hp dan bicara sendiri.
5. Pada saat konseling individual ada beberapa siswa yang
menyampaikan dengan bahasa berbelit-belit dan menyangkal dari fakta yang ada.
Berdasarkan hambatann diatas, praktikan memberikian pernyelesaian berupa:
1. Mengunakan metode games dan menggambar pada saat jam terakhir.
2. Memberikan waktu toleransi keterlambatan atau memundurkan jam
mulai BK selama 15 menit untuk jajan dan sholat. 3.
Pada saat bimbingan klasikal, praktikan tidak hanya didepan kelas melainkan jalan berjalan menghampiri siswa-siwa dan menegur
dengan halus siswa yang berisik ataupun yang bermain HP. 4.
Praktikan lebih menggali dan lebih dekat hubungan interpersonalnya sehingga konseli dapat lebih terbuka dalam bercerita.
37
D. Analisis Hasil
Pelaksanaan program Praktek Pengalaman Lapangan PPL mahasiswa bimbingan dan konseling di SMK Negeri 2 Yogyakarta secara
umum dapat berjalan dengan baik. Secara umum program dapat dilaksanakan dan sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Hanya saja beberapa
diantaranya terlaksana tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan karena adanya kendala yang datangnya tidak terduga. Kemudian untuk
laporan pelaksanaan masing-masing program dapat dilihat pada laporan pelaksanaan dan lampiran
Sekalipun secara garis besar program PPL sudah terlaksana dengan baik, namuan tentu saja banyak hal yang masih perlu dijadikan sebagai bahan
refleksi dan catatan penting bagi mahasiswa praktikan dalam proses pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang diantaranya adalah :
1. Sebelum melaksanakan program, praktikan perlu merencanakan setiap
detil layanan secara matang dan membicarakan dengan guru pembimbing secara intensif sehingga adapat diketahui apakah rencana
yang telah dibuat dapat direalisasikan di lapangan. 2.
Perencanaan yang tersusun perlu segera dilakukan dan secara proaktif melakukan layanan bimbingan dan konseling pada siswa melalui
program-program layanan yang ada. 3.
Mempersiapkan instrumen dan media yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan layanan serta memperhitungkan pengadaan berbagai
sarana dan prasarana penunjang. 4.
Tindak lanjut dari setiap program layanan selayaknya untuk segera dilakukan dikarenakan dasar pelaksanan BK adalah masalah siswa
yang kadang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda, sehingga perlu menentukan prioritas program layanan.
5. Dukungan sistem melalui kolaborasi dengan berbagai pihak yang
dianggap berkompeten sangat diperlukan sejak awal, bukan disaat munculnya kasus atau permasalahan.
6. Perlunya layanan secara intensif dan berkelanjutan pada setiap
program layanan untuk siswa yang membutuhkan. 7.
Perlunya pendekatan secara personal dalam layanan BK sehingga siswa dapat terbuka dalam menyampaikan perasaannya.
38
8. Proses pencatatan administrasi yang cepat dan segera setelah proses
layanan supaya bahan pengembangan materi dan pemecahan kasus dapat terkumpul dengan baik dan penentuan tindak lanjut lebih cepat.
9. Evaluasi pelaksanaan program layanan hendaknya dapat dilaksanakan
segera dan menyeluruh sebagai bahan perbaikan program bimbingan konseling selanjutnya.
10. Menguasai setiap materi layanan secara sempurna sehingga tidak
kekurangan bahan pembicaraan ketika layanan berlangsung. Berdasarkan beberapa hal di atas, diharapkan proses bimbingan dan
konseling dapat berjalan lebih baik dan lancar ke depannya. Beberapa program layanan bimbingan dan konseling yang belum terlaksana secara
optimal dapat dijadikan bahan perbaikan untuk kesempatan selanjutnya.
39
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 2 Yogyakarta memiliki tujuan untuk melatih praktikan memperoleh
pengalaman melaksanakan bimbingan dan konseling secara langsung di sekolah. Melalui kegiatan PPL Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri
2 Yogyakarta ini praktikan juga bisa menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah serta membandingkan antara ekspektasi yang
pernah dibangun di perkuliahan dengan realita yang ada. Melalui observasi yang telah dilakukan pada tanggal 8 Februari
dan 17 Maret 2016, praktikan melakukan need assesment ke perwakilan kelas di setiap angkatan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Yogyakarta
dengan menggunakan Media Lacak Masalah. Kemudian berdasarkan hasil analisis data MLM tersebut, praktikan menyusun beberapa program
bimbingan dan konseling yang meliputi layanan dasar, layanan responsif, dan perencanaan individual pada empat bidang layanan yaitu pribadi,
sosial, belajar dan karir. Program tersebut dilaksanakan saat kegiatan PPL berlangsung, yaitu tanggal 15 Juli - 15 September 2016. Dari kegiatan PPL
telah dilakukan, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa : 1.
Praktik Pengalaman Lapangan adalah program yang diseenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta sebagai sarana mahasiwa untuk
menerapkan ilmu dan teori yang telah diperoleh selama kuliah di sekolah tujuan masing-masing.
2. Praktik Pengalaman Lapangan adalah program yang memberikan
kesempatan bagi mahasisiwa ilmu pendidikan untuk memperoleh pengalaman di lapangan yang selama ini belum didapatkan di kelas
perkuliahan. 3.
Praktikan melakukan layanan penghimpunan data melalui media MLM, sosiometri dan data pribadi siswa.
4. Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak 38
kali dengan materi: gaya belajar, belajar teratur, mengenal dunia kampus lebih dekat, career mapping, RIASEC, emosi dan perasaan,