12
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. PERSIAPAN
Persiapan yang dilakukan mahasiswa PPL baik persiapan fisik maupun mental bertujuan agar pada saat pelaksanaan PPL dapat berjalan
dengan lancar dan tidak ada hambatan serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL dilaksanakan
kurang lebih lebih selama 8 minggu yang terhitung sejak tanggal 15 Juli sampai 15 September 2016. Adapun persiapan yang dilakukan dalam
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:
1. Pengajaran Mikro
Persiapan awal yang harus dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti pengajaran mikro yang mana dalam satu kelompok terdiri dari 12
mahasiswa dengan satu dosen pembimbing. Pada pelaksanaannya, mahasiswa praktikan dihadapkan pada situasi pembelajaran skala kecil
dimana mahasiswa praktikan bertindak sebagai guru dan mahasiswa lain bertindak sebagai murid. Selain praktik memberikan layanan, mahasiswa
praktikan juga membuat satuan layanan bimbingan konseling yang meliputi praktikum bimbingan dan konseling pribadi, sosial, karir, dan
belajar. Pada kegiatan ini, dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktikan selesai melakukan praktik
layanan. Penilaian dilakukan oleh dosen bersama anggota kelompok di dalam kelas tersebut untuk memantau kemajuan praktikan dalam
menyampaikan layanan. Berbagai macam metode dan media pembelajaran diterapkan dalam kegiatan ini, sehingga praktikan memahami media yang
sesuai untuk setiap materi. Dengan demikian, pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap dan matang dalam
melaksanakan PPL, baik segi materi, penyampaian maupun metode mengajarnya. Kegiatan pengajaran mikro merupakan salah satu syarat bagi
mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan PPL. Sehingga mahasiswa dituntut harus lulus dalam mata kuiah ini jika ingin mengikuti Praktik
Pengalaman Lapangan.
2. Observasi
Observasi dilakukan pada 8 Februari dan 17 Maret 2016. Observasi dimulai dengan adanya penyerahan mahasiswa ke lokasi oleh Dosen
13
Pembimbing Lapangan pada hari pertama observasi. Setelah itu baru masing-maisng mahasiwa melakukan pengamatan mengenai kondisi fisik
dan nonfisik dari sekolah PPL. a.
Kondisi Fisik Ruang Bimbingan dan Konseling di SMKN 2 Yogyakarta terletak
tidak jauh dari pintu masuk utama sekolah sehingga ditemukan posisinya. Di dalamnya terdapat 2 ruang guru BK yang sekaligus
dijadikan sebagai ruang konseling individual, 1 ruang tamu, 1 ruang komputer, 1 ruang dapur, 1 rak yang berisi data pribadi siswa, 3
lemari yang berisi dokumen-dokumen guru BK dan administrasi BK. b.
Kondisi Non Fisik 1
Guru BK Jumlah guru BK di sekolah ini ada 8 orang dengan masing-
masing berlatar belakang pendidikan BK. Rincian kelas yang diampu setiap guru BK tampak pada tabel berikut :
NO NAMA
JURUSAN
1 Drs. Sudiraharjo Koordinator
TKJ, TMM, TKR 2
Dra. Sri Widati TIPTL
3 Drs. AgustinusSiswanto
TAV 4
Dra. BanarRianti TMM dan TKJ
5 Drs. Fl. RahmadSanyoto
TKR dan TKBB 6
Dra. Lucia DwiUtamiRiyawati TP
7 Drs. BayuMarsudiasto
TSP, TKBB, dan TP 8
RiaPangestuti, S.Pd TGB
2 Jam Masuk Kelas
SMKN 2 Yogyakarta terdapat jam masuk kelas untuk layanan Bimbingan dan Konseling selama 2 jam pelajaran. Jam tersebut
dapat diisi dengan layanan bimbinga klasikal, bimbinga kelompok, konseling sebaya ataupun konseling kelompok. Kegiatan
14
terbimbing masuk kelas dilakukan di awal jam dan di akhir jam pelajaran.
3 Instrumen dan Media BK
Instrumen yang biasa digunakan oeh guru BK adalah DCM, ITP, angket sosiometri data pribadi siswa, dan angket data pribadi,
sedang untuk media bimbingan yang digunakan adalah papan bimbingan, poster dari beberapa lembaga, dan kotak masalah.
4 Administrasi
Program kerja tersusun secara rapi dan satuan layanan dapat terlaksana dengan baik. Administrasi yang ada terdapat buku
kasus, buku tata tertib untuk setiap siswa, dan data pribadi siswa, rekap data siswa telat, rekap buku kemajuan kelas, program
tahunan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi program, angket sosiometri, surat ijin, surat panggilan, surat kontak, buku home
visit, dan buku konferensi kasus. 5
Masalah yang sering ditangani BK Masalah yang sering ditangani oleh BK adalah kasus siswa
terlambat dan siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Setiap harinya ada saja siswa yang terlambat masuk sekolah dan
tidak masuk tanpa surat ijin yang kemudian harus diberikan pembinaan serta konseling oleh guru BK berkolaborasi dengan
guru mata pelajaran, tim budaya, wali kelas bahkan orang tua. 6
Hubungan Sosial Beberapa siswa datang ke ruang BK untuk konsultasi masalah
pribadi, sosial, belajar maupun karir mereka. Namun ada juga siswa yang datang ke ruang BK dengan dipanggil oleh guru BK
karena rujukan beberapa guru, rekap buku kemajuan dan rekap data terlambat. Untuk penanganan masalah pelanggaran tata-tertib
diurus langsung oleh tim budaya, kemudian BK bertugas memberikan bimbingan dan konseling untuk siswa pelanggar. Tim
budaya dan BK bergerak di bawah pimpinan waka kesiswaan.
3. Pembekalan PPL