Tujuan Konseling KESIMPULAN DAN SARAN

XXXIII. TINDAK LANJUT

: kolaborasi dengan orang tua Yogyakarta, 8 Agustus 2016 Mengetahui, Guru BK Dra. Lucia Dwi Utami Riyawati NIP.19620319 198903 2 003 Mahasiswa PPL, Dila Rahmawati NIM. 13104241044 RANCANGAN KONSELING INDIVIDU A. Deskripsi Kasus SK adalah siswa kelas XII TP 4 yang dalam buku harian tercatat tidak masuk sekolah pada tanggal 5-8 dan 12-20 Agustus 2016 tanpa keterangan. Dari data asessmen tersebut makan guru BK memanggil kedua siswa untuk memberikan layanan konseling individual.

B. Tujuan Konseling

Sesi awal: Siswa menaruh kepercayaan dan terbuka terhadap guru BK Sesi inti:Siswa dapat mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya Sesi akhir: Dapat terentaskannya permasalahan siswa

C. Perencanaan Pelaksanaan Konseling

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

I. IDENTITAS

A. Satuan Pendidikan : SMK N 2 Yogyakarta B. Tahun Ajaran : 20162017 C. Sasaran Pelayanan : SK kelas XII TP 4 D. Pelaksana : Guru BK E. Pihak Terkait : Wali kelas

II. WAKTU DAN TEMPAT

A. Tanggal : 23 Agustus 2016 B. Jam Pelayanan : 1 JPL C. Volume Waktu JP : 45 menit D. Tempat : Ruang Konseling

III. FUNGSI LAYANAN

:Perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu siswa konseli yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berpikir, berperasaan, berkehendak, dan bertindak.

IV. TUJUAN

a. Pengetahuan : 1. Siswa dapat mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya masalah 2. Siswa dapat menjelaskan akibat dari masalah yang dihadapi b. Sikap : Siswa dapat menjelaskan pentingnya mematuhi aturan sekolah dan menjunjung tinggi kedisiplinan c. Keterampilan : 1. Siswa dapat mengambil sikap lebih disiplin 2. Siswa dapat menyesuaikan dengan aturan sekolah SMK N 2 Yogyakarta

V. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING : Pribadi dan Sosial

VI. JENIS LAYANAN

: Konseling Individual VII. METODE DAN TEKNIK a. Pendekatan konseling : Behavioristik b. Teknik konseling : Reinforcement c. Alasan : Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak. Konseling behavioral adalah sebuah proses konseling bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku behavioral, dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri konseli. Dengan memberikan reward dan punishment, maka konseli akan menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.

VIII. SARANA

A. Media : wawancara, observasi langsung B. Perlengkapan : pedoman wawancaraobservasi, buku kasus

IX. LANGKAH KEGIATAN

1. Pembukaan a. Membina hubungan baik b. Strukturing 2. Penjelasan Masalah a. Memfasilitasi konseli untuk mengungkapkan masalahnya secara tuntas b. Memfasilitasi konseli melihat inti masalah dengan lebih jelas c. Memfasilitasi konseli menyadari semua reaksi perasaannya secara lebih utuh d. Memfasilitasi konseli menghadapi masalah dengan pikiran yang lebih jernih dan rasional 3. Penggalian Latar Belakang Masalah a. Analisis masalahanalisis kasus b. Diagnosis c. Prognosis 4. Penyelesaian Masalah treatment a. Mengambil tanggung jawab mempribadikan b. Merancang tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah 5. Penutup a. Merangkum b. Menekankan komitmen c. Membahas rencana tindak lanjut d. Mengakhiri konseling

X. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

A. Penilaian Proses : 1. Antusiasme siswa 2. Keterlaksanaan program 3. Dukungan terhadap kegiatan pembelajaran B. Penilaian Hasil : 1. Laiseg: Pemahaman baru understanding, perasaan positif comfortable, rencana tindakan action 2. Laijapen: memonitor perubahan perilaku siswa 3. Laijapen: memonitor data kemajuan kelas, dan memonitor semangat belajar

XI. TINDAK LANJUT

: kolaborasi dengan orang tua Yogyakarta, 23 Agustus 2016 Mengetahui, Guru BK Dra. Lucia Dwi Utami Riyawati NIP.19620319 198903 2 003 Mahasiswa PPL, Dila Rahmawati NIM. 13104241044