3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, dan membebaskan diri dari
kebosanan.
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamor, membuat remaja
sering kali terpicu untuk mengikuti prilaku seperti yang ada di dalam iklan tersebut. Depkes, 2010.
4.6 Tipe Merokok
Menurut Silvan Tomkins Al Bachri 1991, berdasarkan management Of Affect Theory, ada empat tipe perilaku merokok
1. Perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
Mereka berpendapat bahwa dengan merokok seseorang dapat merasakan penambahan rasa yang positif. Green dalam psychologikal Factor in Smoking
1978 menambahkan 3 subtipe berikut ini. a.
Pleasure relaxation, yaitu perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapati, misalnya merokok setelah
minum kopi dan makan.
Universitas Sumatera Utara
b. Stimulation to pick them up, yaitu perilaku merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan. c.
Pleasure of handling the cigarette, yaitu kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok
pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit
saja. Ada juga perokok yang lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, atau gelisah. Rokok dianggap sebagai
penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang adiktif
Green menyebutnya sebagai kerancuan secara psikologis psychological addiction. Mereka yang sudah kecanduan cendrung akan menambah dosis
rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau
tengah malam sekalipun, karena khawatir rokok tidak tersedia saat ia menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan
Universitas Sumatera Utara
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi sudah “benar”-”benar” menjadi kebiasaan rutin. Dapat
dikatakan pada orang-orang tipe ini, merokok sudah menjadi prilaku yang bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia
menghidupkan lagi api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah “benar”- ”benar” habis.
4.7
. Cara Menghindari Kebiasaan Merokok Menurut Monique 2000 ada beberapa cara mengindari kebiasaan
merokok yaitu : 1.
Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini kita harus mengingat penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok dan
merupakan penderitaan. 2.
Mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu mengingatkan agar tidak lagi menghisap rokok. Yang pertama dilakukan adalah dengan
memberitahukan niat untuk tidak merokok pada orang terdekat sehingga mereka akan membantu dan mengingatkan agar tidak merokok, sehingga
berlahan-lahan anda akan merasa risih dan sungkan karena terus menerus diingatkan.
3. Tanaman pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama sekali
dari kebiasana merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai menurunkan jumlah batang rokok yang diisap perhari, sehingga semakin
lama semakin sedikit sampai tidak sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
4. Jauhi semua kemungkinan yang dapat membuat kembali menjadi perokok.
Cara ini dilakukan dengan menghindari berkumpul dengan teman-teman atau orang lain yang merokok sehingga anda tidak ingin kembali merokok.
5. Mencari pengganti yang lebih positif daripada rokok. Untuk mengganti
waktu yang digunakan untuk merokok dapat melakukan olah raga, makan permen, atau melakukan aktivitas lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di Desa Sei Mencirim kec.
Sunggal Kab. Deli Serdang. Berdasarkan tinjauan teoritis maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.1. Skema diatas menunujukan pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok di Desa Sei Mencirim kec. Sunggal Kab. Deli Serdang.
Pengetahuan Remaja tentang bahaya merokok
Sikap Remaja tentang bahaya merokok
Remaja
Universitas Sumatera Utara