Rokok adalah cacahan tembakau yang dibungkus dengan kertas yang panjangnya berukuran 7-20 cm. Rokok biasanya di jual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Bungkusan-bungkusan juga umumnya disertai pesan kesehatan
yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. Walaupun
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi Jaya muhamad, 2009.
Conrad and Miller dalam Sitepoe 2000 : 17 menyatakan bahwa seorang akan menjadi perokok melalui dorongan psikologis dan dorongan fisiologis.
Dorongan psikologis biasanya pada anak remaja adalah untuk kejantanan bangga diri, mengalihkan kecemasan dan menunjukkan kedewasaan. Dorongan fisiologis
adalah nikotin yang dapat menyebabkan ketagihan sehingga seseorang ingin terus merokok Soamole, 2004.
4.1 Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunana filter pada rokok. a
Rokok berdasarkan bahan pembungkus
Universitas Sumatera Utara
Terdiri dari klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung, kawung yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
aren, sigaret yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas, cerutu yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b Rokok berdasarkan bahan baku
Terdiri dari rokok putih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa atau aroma
tertentu, rokok kretek yaitu bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu, rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. c
Rokok berdasakan proses pembuatannya Terdiri dari sigaret kretek tangan SKT yaitu rokok yang proses
pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, sigaret kretek mesin SKM yaitu rokok
yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan kedalam mesin rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu
batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran
berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat
perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
d Rokok berdasarkan penggunana filter
Terdiri dari rokok filter RF yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus, rokok non filter RNF yaitu rokok yang pada bagian
panggalnya tidak terdapat gabus.
4.2 Kandungan Rokok