Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap Perubahan Fisik Remaja

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar 2005, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap terhadap obyek sikap antara lain : 1. Pengalaman pribadi, untuk dapat terjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. 2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting, pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 3. Pengaruh kebudayaan, tanda didasari kebudayaan telah menanamkan garis yang mengarahkan sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewanai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. 4. Media massa, dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya. 5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama, konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat dipengaruhi oleh sistem Universitas Sumatera Utara kepercayaan, tidak mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap. 6. Faktor emosional, terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai macam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

2.3 Sikap Remaja Terhadap Rokok

Sikap remaja terhadap rokok tidak begitu saja muncul pada para remaja, mungkin sikap yang dimiliki oleh para remaja itu disebabkan oleh hasil evaluasinya terhadap orang yang merokok yang akhirnya membentuk sebuah pengalaman baru yang mewarnai perasaanya yang akhirnya ikut menentukan kecenderungan berprilaku bahwa remaja itu ikut merokok atau menghindari dari aktivitas merokok Soamole, 2004. Merokok diawali dari adanya suatu sikap, yaitu kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok. Orang melihat rokok atau melihat orang lain merokok, lalu respon apa yang muncul di dalam pikiran atau perasaanya. Bisa saja orang tertarik atau tidak setuju atau tidak setuju

3. Remaja

Remaja adalah harapan bangsa sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja Universitas Sumatera Utara saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja Poltekkes Depkes, 2010. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens dalam bahasa Inggris : adolescense. Para ahli merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari anak-anak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi. Sedangkan istilah adolesens lebih ditekankan pada perubahan psikosisal atau kematangan yang menyertai masa pubertas Daariyo, 2004. Menurut WHO, dikatakan usia remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas : 1. Masa remaja awal 10-13 tahun 2. Masa remaja tengah 11-16tahun 3. Masa remaja akhir 17-19 tahun Depkes, 2010

3.1 Perubahan Fisik Remaja

Perubahan fisik dan psikologis remaja di sebabkan oleh adanya perubahan hormonal. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang di kontrol oleh Universitas Sumatera Utara susunan saraf pusat khususnya di hipotalamus. Beberapa jenis hormon yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon pertumbuhan groth hormone, hormon gonadotropik gonadotropic hormone, estroen, progesteron, serta testosteron. a. Percepatan berat badan dan tinggi badan Selama 1 tahun pertumbuhan, tinggi badan laki-laki dan perempuan rata- rata meningkat 3,5-4,1 inci Steinberg, 2007. Berat badan juga meningkat karena ada perubahan otot pada laki-laki dan penambahan lemak pada perempuan. b. Perkembangan karakteristik seks sekunder Selama masa pubertas terjadi perubahan kadar hormonal yang mempengaruhi karakteristik seks sekunder, seperti hormon androgen, pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Karakteristik sekunder pada perempuan meliputi pertumbuhan bulu pubis, pertumbuhan rambut di ketiak, serta menarche atau menstruasi pertama. Sedangkan pada laki-laki terjadi pertumbuhan penis, pembesaran skrotum, perubahan suara, pertumbuhan kumis dan jenggot, meningkatnya produksi minyak, meningkatnya timbunan lemak, dan meningkatnya aktivitas belajar sehingga menimbulkan jerawat. c. Perubahan bentuk tubuh Pada laki-laki terjadi perubahan bentuk tubuh seperti bentuk dada yang membesar dan membidang, serta jakun lebih menonjol. Sedangkan Universitas Sumatera Utara perubahan bentuk tubuh pada perempuan seperti pinggul dan payudara yang membesar, serta keadaan putting susu yang menjadi lebih menonjol.

3.2 Perkembangan Kognitif