116
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Banjir rencana
Banjir rencana kita tetapkan tidak terlalu kecil agar jangan terlalu sering terjadi ancaman perusakan bangunan atau daerah, tetapi juga tidak terlalu besar
sehingga bangunan kita tidak menjadi ekonomis. Untuk itu kita tetapkan besarnya banjir dengan masa ulang tertentu, misalnya 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan
atau 100 tahunan. Pemilihannya ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan hidro-ekonomis, yaitu didasarkan terutama pada:
a Besarnya kerugian yang akan diderita kalau bangunan kita dirusak oleh banjir dan sering tidaknya perusakan itu terjadi,
b Umur ekonomis bangunan, c Biaya pembangunan.
Makna dari dasar pertimbangan yang disebutkan a sama artinya dengan seberapakah pentingnya objek yang harus kita amankan. Misalnya suatu daerah
penduduk atau perkantoran didalam kota umumnya akan dinilai lebih penting daripada daerah yang kosong di pedesaan. Penggenangan air banjir didaerah-
daerah dalam kota itu mengakibatkan kerugian yang lebih besar daripada penggenangnan daerah-daerah yang kosong di pedesaan. Maka sebuah gorong-
gorong atau jembatan untuk daerah didalam kota tadi tentu kita rencanakan terhadap banjir yang lebih besar daripada yang harus dibangun dipedesaan
kerugian yang diakibatkan oleh genangan air banjir dapat berupa kekayaan harta
Universitas Sumatera Utara
117 benda, terganggunya lalulintas dan kegiatan penduduk, timbulnya penyakit, dan
lain sebagainya. Genangan air yang terdapat dipedesaan mungkin hanya mengakibatkan
terputusnya hubungan lalulintas kendaraan selama beberapa waktu, yang umumnya tidak begitu besar pengaruhnya pada kehidupan rakyat setempat,
terutama karena frekwensi lalulintas di jalan desa adalah rendah. Besarnya banjir rencana juga kita sesuaikan dengan umur ekonomis
bangunannya. Suatu gorong-gorong yang kita perhitungkan dengan umur 25 tahun misanya, tentu tidak akan kita perhitungkan dengan banjir 50 tahunan yang
mungkin tidak akan pernah terjadi selama umur bangunan itu. Perkiraan mengenai besarnya banjir dengan masa ulang tertentu kita akan
lakukan dengan analisis frekuensi banjir. Analisis ini didasarkan data banjir selama beberapa puluh tahun yang lampau. Untuk daerah pertanian misalnya,
genangan air yang melebihi batas tinggi tertentu sampai lebih lama dari suatu periode tertentukan menyebabkan tanaman menjadi kurus, produksinya
berkurang, bahkan bisa mematikan tanaman. Sudah tentu sangat penting untuk memperkirakan besarnya banjir setepat
mungkin. Kalau perkiraan kita lebih kecil daripada banjir sebenarnya, pekerjaan kita terancam gagal. Namun bila perkiraan kita terlalu besar dapat mengakibatkan
pekerjaan yang berlebih dan mahal. Perkiraan inilah yang merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena menyangkut bidang-bidang yang tidak kita
ketahui atau kita tidak dapat tentukan dengan tepat.
Universitas Sumatera Utara
118
3.2 Pengukuran Banjir