Hubungan antara dukungan sosial dengan ketaatan telah dipelajari. Secara umum, orang-orang yang merasa mereka menerima penghiburan, perhatian, dan
pertolongan yang mereka butuhkan dari seseorang atau kelompok biasanya cenderung lebih mudah mengikuti nasihat medis, daripada pasien yang kurang
mendapat dukungan sosial. Jelaslah bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pengelolaan medis. Misalnya, penggunaan pengaruh
normatif pada pasien, yang mungkin mengakibatkan efek yang memudahkan atau menghambat perilaku ketaatan.
4. Ciri-ciri individual
Variabel-variabel demografis juga digunakan untuk meramalkan ketidaktaatan. Sebagai contoh : di Amerika Serikat, kaum wanita, kaum kulit putih, dan orang
tua cenderung mengikuti anjuran dokter Bart,1994.
2.4 Landasan Teori
Diabetes Mellitus DM merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh penduduk dunia dan hingga saat ini belum ditemukan
pengobatan yang efektif untuk menyembuhkannya. Depkes RI, 2006. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT Tahun 2004,
bahwa dari 14 juta orang menderita DM, 50 diantaranya sadar telah mengidapnya 30 diantaranya yang mau berobat teratur dan 70 lainnya belum mengikuti
pengobatan secara teratur, selain itu masih ada 50 lainnya yang tidak menyadari
Universitas Sumatera Utara
dirinya menderita DM. Keadaan ini mencerminkan bahwa pemahaman masyarakat tentang penyakit DM dan upaya pencegahannya masih rendah.
Kepatuhan yaitu tingkatderajat dimana penderita DM mampu melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh petugas kesehatan Smet, 1994.
Shilinger 1983 yang dikutip Travis 1997 menyatakan bahwa kepatuhan mengacu pada proses dimana penderita DM mampu mengasumsikan dan melaksanakan
beberapa tugas yang merupakan bagian dari sebuah regimen terapeutik. Trekas 1984 dalam Ratanasuwan, dkk 2005, kemampuan penderita DM untuk
mengontrol kehidupannya dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan. Seseorang yang berorientasi pada kesehatan cenderung mengadopsi semua kebiasaan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan menerima regimen yang akan memulihkan kesehatannya.
Menurut teori Feuerstein dalam Niven 2002, ada lima faktor yang mendukung kepatuhan pasien, yaitu pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor
lingkungan dan sosial, perubahan model terapi dan meningkatnya interaksi professional kesehatan dengan pasien.
Konseling dapat mengatasi ketidakpatuhan penderita DM. Edukasi yang baik dan tepat akan menggugah kesadaran penderita untuk mau melaksanakan anjuran
kesehatan. Nicolucci et al 1996 dalam Day 2002 melaporkan bahwa penderita DM yang tidak mendapatkan edukasi memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena
komplikasi dibandingkan yang mendapatkan edukasi.
Universitas Sumatera Utara
Meningkatnya interaksi tenaga kesehatan melalui komunikasi dengan pasien, adalah suatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada pasien setelah
memperoleh informasi. Pasien membutuhkan penjelasan tentang kondisinya, apa penyebabnya dan apa yang dapat mereka lakukan dengan kondisi seperti itu.
Informasi yang diperoleh pasien dapat membantu pasien untuk lebih memahami kondisi mereka dan tindakan pengobatan yang sedang mereka jalani, dalam hal ini
cara penggunaan obat yang benar. Untuk meningkatkan interaksi tenaga kesehatan dengan pasien, diperlukan suatu komunikasi yang terjalin baik oleh tenaga kesehatan.
Dengan komunikasi, seorang tenaga kesehatan dapat memberikan informasi yang lengkap guna meningkatkan pemahaman pasien dalam setiap instruksi yang diberikan
kepadanya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi Niven, 2002.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Palestin 2000 pada pasien di poliklinik penyakit dalam RSU.dr.Sardjito Yogyakarta menyatakan bahwa secara statistik
terdapat pengaruh yang bermakna setelah pemberian komunikasi terhadap kepatuhan dalam pengobatan pada pasien diabetes mellitus. Palestin, 2002 .
Pritchard 1989 menyatakan hubungan komunikasi dengan kepatuhan merupakan variabel intermediet dari mengerti, kepuasan, dan memori. Membangun
suatu kepatuhan tergantung pada dua faktor disengaja atau tidak disengaja dan biasanya didasari informasi yang benar harus selalu diberikan pada pasien yang tidak
patuh pada pelayanan medis yang mungkin secara langsung membantu mengingatkan kembali. Sejak dia dipercaya dan patuh dengan nasehat, dia akan mengikuti
Universitas Sumatera Utara
pengalaman kesehatan masa lampau oleh karena perubahan perilaku memerlukan banyak teknik persuasif Palestin, 2002.
Menurut Smet 1994, salah satu strategi untuk meningkatkan kepatuhan adalah pemberian informasi, pemberian informasi yang jelas pada pasien dan
keluarga mengenai penyakit yang dideritanya serta cara pengobatannya. Dalam hal ini pemberian informasi yang jelas tentang penggunaan obat secara benar, sehingga
pasien dapat paham dan akhirnya patuh terhadap anjuran pengobatan. Ley dan Spelman Niven, 2002 menemukan bahwa lebih dari 60 pasien
yang diwawancarai setelah bertemu dengan dokter salah mengerti tentang instruksi yang diberikan pada mereka. Hal ini disebabkan oleh kegagalan profesional
kesehatan dalam memberikan informasi yang lengkap, penggunaan istilah-istilah medis, dan banyak memberikan instruksi yang harus diingat oleh pasien.
Merujuk pada teori dan penelitian diatas dan berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti terkait dengan kepatuhan pasien dalam konsumsi obat, maka
kajian komunikasi petugas informasi obat terhadap kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep