Metode Pengumpulan Data Pengaruh Komunikasi Petugas Pelayanan Informasi Obat terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan di RSUD.dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus rawat jalan RSUD.dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, dengan kriteria : 1 merupakan pasien yang rutin berkunjung dalam waktu tertentu ≥ 2 bulan, 2 merupakan pasien pemegang kartu Asuransi Kesehatan Askes, Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas, dan Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda Kota Tebing Tinggi sehingga mempunyai kewajiban untuk memperoleh pengobatan sesuai waktu yang ditentukan, dan 3 Merupakan pasien yang memperoleh hak menerima pelayanan informasi obat dari Instalasi Farmasi RSUD.dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan rentang waktu penelitian dan disesuaikan dengan kriteria populasi, maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus rawat jalan RSUD.dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi yang memenuhi kriteria populasi selama waktu pengumpulan data yaitu sebanyak 46 orang. Adapun syarat yang ditentukan adalah responden bisa berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk diwawancarai.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer penelitian ini dihimpun melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner penelitian. Data sekunder dihimpun melalui pengumpulan dokumen yang ada di RSUD.dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Departemen Kesehatan berkenaan dengan Universitas Sumatera Utara pelayanan di rumah sakit. Sebelum kuesioner diberikan kepada pasien terlebih dahulu dilakukan uji coba pada 30 orang pasien diabetes mellitus di RS. dr. Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar, dengan pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian. Kuesioner yang digunakan pada penelitian kepada responden yang kriterianya sama dengan sampel terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur atau untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah skor setiap pertanyaan. Syarat minimal untuk dianggap memenuhi adalah apabila probabilitas lebih kecil dari α = 0,05. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment r, dengan ketentuan jika r hitung r tabel, maka dinyatakan valid atau sebaliknya Riyanto, 2009. Reliabilitas adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan yang sama adalah tetap atau konsisten dari waktu ke waktu. Riyanto 2009 menyatakan teknik yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara pengujian reliabilitas instrumen adalah menggunakan uji cronbach’s alpha, dengan ketentuan jika nilai r alpha r tabel maka dinyatakan reliabel. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner penelitian lampiran 3.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TELEMEDICINE TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

2 14 109

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

7 19 15

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT DAN KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan Obat Dan Keberhasilan Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Instalasi Rawat Jalan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT DAN KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS INSTALASI RAWAT JALAN DI RS X Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan Obat Dan Keberhasilan Terapi Pada Pasien Diabetes Mellitus Instalasi Rawat Jalan Di Rsud Dr

0 1 15

ANALISIS PENGGUNAAN OBAT HERBAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI INSTALASI RAWAT JALAN ANALISIS PENGGUNAAN OBAT HERBAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 15

EKSPLORASI KEBUTUHAN PASIEN RAWAT JALAN PADA PELAYANAN INFORMASI OBAT DI RUMAH Eksplorasi Kebutuhan Pasien Rawat Jalan Pada Pelayanan Informasi Obat di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Kota Malang.

0 6 16

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sukoharjo.

1 4 14

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

View of HUBUNGAN PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI RSUD PENAJAM PASER UTARA

0 0 7