78, untuk kesakitan kronis dengan cara pengobatan jangka panjang tingkat tersebut menurun sampai 54.
Menurut Feuerstein Niven, 2002, ada lima faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu pendidikan, akomodasi ciri kepribadian dan karakteristik pasien,
dukungan lingkungan sosial termasuk keluarga, model terapi dan lama pengobatan yang dijalani pasien, serta interaksikomunikasi petugas kesehatan.
Hasil uji chi-square menunjukkan secara statistik variabel isi informasi mempunyai hubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat pasien DM p =
0,032, dan hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel isi informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien DM. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik informasi yang disampaikan oleh petugas PIO akan semakin meningkatkan kepatuhan minum obat pasien DM, maka akan semakin
besar kemungkinan pasien DM berhasil dalam pengelolaan penyakitnya sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Palestin 2000 pada pasien di poliklinik penyakit dalam RSU. dr. Sardjito Yogyakarta
menyatakan bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang bermakna isi informasi terhadap kepatuhan dalam pengobatan pada pasien diabetes mellitus. Palestin, 2002.
5.2 Pengaruh Metode Informasi terhadap Kepatuhan Minum Obat
Metode Informasi dalam penelitian ini adalah carateknik yang digunakan apoteker sebagai petugas PIO dalam memberikan informasi kepada pasien tentang
Universitas Sumatera Utara
segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan pengobatan DM. Dalam hal ini petugas PIO melakukan teknik informasi dengan cara bertatap muka secara langsung
konseling dengan pasien. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 responden yang menyatakan metode
informasi yang dilakukan petugas PIO baik, 12 66,7 patuh minum obat, dari 12 responden yang menyatakan metode informasi kurang baik, 7 58,3 patuh minum
obat, dan dari 16 responden yang menyatakan metode informasi yang dilakukan petugas PIO tidak baik, hanya 3 18,8 patuh minum obat. Hal ini menunjukkan
bahwa metode informasi yang dilakukan oleh petugas PIO penting dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pasien DM.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Palestin 2000 pada pasien di poliklinik penyakit dalam RSU. dr. Sardjito Yogyakarta dengan
teknik komunikasi tatap muka secara langsung face to face secara statistik mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kepatuhan dalam pengobatan pada
pasien diabetes mellitus. Palestin, 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat 13 responden 81,3
yang menyatakan bahwa metode informasi yang dilakukan oleh petugas PIO tidak baik, dan 5 responden 41,7 yang menyatakan metode informasi yang dilakukan
petugas PIO kurang baik. Hal ini berdampak secara langsung terhadap kepatuhan minum obat pasien DM. Berarti metode informasi yang dilakukan oleh petugas PIO
belum cukup efektif dalam memberikan pemahaman kepada pasien sehingga berdampak terhadap kepatuhan minum obat pasien.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bloom yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, proses dalam penyampaian informasi sampai dapat dipahami oleh seseorang tergantung pada
kemahiran intelektualnya. Untuk menangkap rangsangan atau stimulus dari orang lain sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari orang yang bersangkutan. Faktor
karakteristik seseorang digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena
adanya ciri-ciri individu yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam memberikan informasi hendaknya dilakukan dengan memperhatikan kondisi penerima informasi
dan teknik penyampaian informasi itu sendiri. Menurut Depkes RI 1999, dalam melaksanakan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat Rumah Sakit PKMRS dapat menggunakan metode yang beragam, seperti ceramah dan konseling serta menggunakan media penyuluhan seperti poster,
leaflet, videofilm, kaset suara, flipchart dan pameran. Dengan metode dan media penyuluhan yang beragam diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman sasaran
pasien terhadap informasi yang disampaikan. Hasil uji chi-square menunjukkan secara statistik variabel metode informasi
mempunyai hubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat pasien DM p = 0,014, dan hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel metode informasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien DM. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin beragam metode dan media informasi yang
digunakan dalam pelayanan informasi obat akan semakin meningkatkan pemahaman
Universitas Sumatera Utara
pasien DM, dan akan semakin besar kemungkinan pasien DM patuh terhadap anjuran pengobatan yang harus dijalani.
5.3. Pengaruh Peran Petugas PIO terhadap Kepatuhan Minum Obat