Gambar 2.5 a menunjukkan kubus yang panjang rusuknya 2a. Keempat diagonal ruangnya berpotongan di satu titik, yaitu titik T, sehingga terbentuk
enam buah limas yang kongruen seperti Gambar 2.5 b. Jika volume limas masing-masing adalah V maka diperoleh hubungan berikut.
Volume limas =
x volume kubus =
x 2a x 2a x 2a =
x 2a
2
x 2a =
x 2a
2
x a =
x luas alas x tinggi
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain. 1
Penelitian Beladina et al.2013 mengenai keefektifan model pembelajaran CORE berbantuan LKPD terhadap kreativitas matematis siswa. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran model CORE efektif terhadap kreativitas matematis siswa dan kreativitas matematis siswa
dengan menggunakan pembelajaran model CORE lebih baik daripada kreativitas matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. 2
Penelitian Hayati 2012 mengenai hubungan antara motivasi dan kemandirian belajar dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Volume limas = x luas alas x tinggi
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa. 3
Siswono 2008 dalam penelitiannya menyebutkan terdapat tingkatan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan dan mengajukan
masalah matematika. Tingkatan tersebut tergolong dalam 5 tingkatan yaitu TKBK 4 Sangat Kreatif, TKBK 3 Kreatif, TKBK 2 Cukup
Kreatif, TKBK 1 Kurang Kreatif, dan TKBK 0 Tidak Kreatif. Perbedaan tingkatan tersebut berdasar pada keluwesan, kefasihan. dan
kebaruan dalam mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan ide, dan menerapkan ide.
Penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa menggunakan model CORE memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif
matemattis siswa. Penelitian juga menunjukkan hubungan positif antara kemandirian belajar matematika dengan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa. Selanjutnya, telah dikembangkan pula 5 tingkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan perbedaan tingkatan tersebut berdasar pada keluwesan,
kefasihan, dan kebaruan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari
kemandirian siswa melalui pembelajaran model CORE.
2.3 Kerangka Berpikir