Analisis Kualitas Pembelajaran Analisis Data Tes Berpikir Kreatif Matematis Analisis Data Wawancara, Dokumentasi dan Catatan Lapangan

: Standar Deviasi : Skor Maksimal Skala Kemandirian Belajar : Skor Minimal Skala Kemandirian Belajar Langkah kategorisasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 Menentukan mean yakni . 2 Menentukan standar deviasi yakni . Skor kemandirian belajar yang diperoleh siswa x, dimana kriteria penilaian kemandirian belajar adalah sebagai berikut Tinggi : x 144 Sedang : 96 ≤ x 144 Rendah : x 96 Setelah mengetahui kategori kemandirian belajar siswa, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan siswa dalam kategori yang sama, dan setiap kategori diambil 2 siswa. Hal ini digunakan untuk membantu mendeskripsikan tingkat berpikir kreatif matematis siswa.

3.8.2 Analisis Kualitas Pembelajaran

Analisis pada kualitas pembelajaran matematika dengan model CORE yaitu berupa uraian dan penjelasan dari peneliti berkaitan dengan hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran model CORE yang meliputi validasi RPP, penampilan mengajar, penerapan model CORE, dan kesesuain antara perangkat pembelajaran dengan proses pembelajaran model CORE. Kualitas pembelajaran matematika dengan model CORE dikatakan baik apabila hasil pengamatan kemampuan guru menunjukkan hasil yang baik.

3.8.3 Analisis Data Tes Berpikir Kreatif Matematis

Analisis data tes berpikir kreatif matematis dilakukan berdasarkan kebenaran penyelesaian yang dilakukan siswa dan dipandu pedoman penskoran.

3.8.4 Analisis Data Wawancara, Dokumentasi dan Catatan Lapangan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2012: 335. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis selama di lapangan Model Miles dan Huberman, yakni data reduction, data display, dan conclusion drawing verification. Namun, sebelum mereduksi data, data yang masih berbentuk verbal, akan di transkrip terlebih dahulu agar memudahkan dalam analisis. Berikut ini model interaktif dalam analisis data menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono 2012:338. Gambar 3. 2 Komponen Dalam Analisis Data Interactive Model Data Collection Data Data Display Conclusions: drawingverifying

3.8.4.1 Membuat Transkrip Data Verbal

Dari data proses wawancara terhadap beberapa subjek penelitian yang terkumpul dalam bentuk data verbal dalam media elektronik berupa rekaman audio. Untuk memudahkan analisis hasil wawancara, maka peneliti melakukan transkripsi data dengan memperhatikan segala aspek di dalam wawancara yang ada. Transkrip akan memberikan data terkait penguasaan kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan kemandirian belajar siswa secara lisan maupun tulisan.

3.8.4.2 Mereduksi Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara objektif sesuai dengan hasil TBKM dan hasil wawancara. Reduksi data didefinisikan sebagai kegiatan pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data mentah di lapangan. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan analisis dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data-data yang telah direduksi untuk memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari data yang diperlukan sewaktu-waktu. Tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi. 1 Hasil pekerjaan siswa yang menjadi subjek penelitian merupakan bahan untuk wawancara. 2 Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.

3.8.4.3 Penyajian Data

Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam memahami dan membantu peneliti untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data berbentuk uraian singkat, bagan, tabel, dan lain-lain Dalam penelitian ini, menggunakan penyajian data uraian singkat dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Penyajian data yang berupa hasil pekerjaan siswa disusun menurut urutan objek penelitian. Kegiatan ini memunculkan dan menunjukkan kumpulan data atau informasi yang terorganisasi dan terkategori yang memungkinkan suatu penarikan kesimpulan atau tindakan. Tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi: 1 Menyajikan hasil pekerjaan siswa yang dijadikan bahan untuk wawancara. 2 Menyajikan hasil wawancara berupa lembar transkrip wawancara. Dari hasil penyajian data pekerjaan siswa dan hasil wawancara dilakukan analisis. Kemudian disimpulkan berupa data temuan, sehingga mampu menjawab permasalahan dalam penelitian ini.

3.8.4.4 Membuat Simpulan

Simpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar, kemudian diteliti agar menjadi jelas. Simpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Hasil yang diperoleh dalam seluruh proses analisis selanjutnya disimpulkan secara deskriptif komparatif dengan melihat data-data temuan yang ditemukan selama proses penelitian. Hasil analisis wawancara kemampuan berpikir kreatif matematis digunakan sebagai triangulasi terhadap hasil analisis tes berpikir kreatif matematis siswa sehingga dapat mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan kemandirian belajar siswa.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada BAB 4 diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakasanakan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Muntilan. Selain itu, pada BAB 4 ini diuraikan pembahasan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan pada BAB 1, yaitu bagaimana kualitas pembelajaran matematika dengan model CORE terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan kemandirian belajarnya melalui pembelajaran model CORE.

4.1 Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian diuraikan mengenai hasil pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pengisian skala kemandirian belajar, pelaksanaan tes berpikir kreatif matematis, hasil pengelompokan kemandirian belajar siswa, pelaksanaan wawancara, dan analisis tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis. Berikut akan dijelaskan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada kelas penelitian yakni kelas penelitian VIII A selama 4 kali pertemuan, dalam materi luas permukaan prisma dan limas serta volume prisma dan limas dengan rincian jadwal seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.1 65