Suhu optimum crude enzim papain bebas adalah 55
o
C, crude enzim papain terimobilisasi dengan kappa karagenan adalah 60
o
C, crude enzim papain terimobilisasi dengan kappa karagenan dan kitosan adalah 65
o
C. Suhu optimum crude enzim terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan lebih tinggi dibanding dengan suhu
optimum crude enzim papain terimobilisasi dengan kappa karagenan, dan crude enzim papain bebas. Kenaikan suhu optimum pada crude enzim imobil dikarenakan adanya
tambahan energi yang dibutuhkan agar substrat dapat menembus halangan ruang yang disebabkan oleh bahan pendukung kappa karagenan dan kitosan. Dan suhu optimum
pada crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan lebih tinggi dibanding dengan crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dikarenakan
adanya tambahan bahan pendukung yang melindungi crude enzim papain sehingga dibutuhkan adanya tambahan energi agar substrat dapat menembus halangan ruang
yang disebabkan oleh bahan pendukung tersebut.
4.2.3.2. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain
Pengaruh pH terhadap aktivitas proteolitik enzim papain seperti gambar 4 berikut.
Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain
60.000 70.000
80.000 90.000
100.000
6 6,5
7 7,5
8
pH A
k ti
v it
a s
µ g
ml
Enzim Papain Bebas Enzim Papain Terimobil dengan
Kappa Karagenan Enzim Papain Terimobil dengan
Kappa Karagenan dan Kitosan
Gambar 10. Pengaruh pH terhadap aktivitas crude enzim papain
Pada gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa aktivitas crude enzim papain bebas dan terimobil bertambah dengan naiknya pH. Dimana pH berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
struktur enzim yang terdiri dari asam-asam amino. Perubahan pH dalam suatu larutan menunjukkan perubahan jumlah ion H
+
Terjadinya perubahan konformasi enzim menyebabkan turunnya aktivitas enzim tersebut. Hal ini disebabkan karena konformasi enzim tidak sama dengan
konformasi substrat sehingga reaksi antara enzim dengan substrat iidak dapat berlangsung dengan baik. Pada pH optimumnya, jumlah ion H
yang ada didalam larutan. Jumlah ion yang ada akan mempengaruhi ionisasi dari gugus-gugus fungsi pada asam amino dan juga
mempengaruhi ikatan hidrogen yang ada pada enzim sehingga dapat menyebabkan
terjadinya perubahan konformasi dari enzim tersebut.
+
pH optimum crude enzim papain bebas adalah pH 7, crude enzim papain terimobilisasi dengan kappa karagenan adalah pH 6,5, crude enzim papain
terimobilisasi dengan kappa karagenan dan kitosan adalah pH 7. pH optimum crude enzim terimobil dengan kappa karagenan bergeser kearah asam dikarenakan muatan
bahan pendukungnya kappa karagenan bersifat negatif, sehingga pH aktivitas enzim akan bergeser kearah asam. Sedangkan pH optimum crude enzim papain
terimobilisasi dengan kappa karagenan dan kitosan tetap ada pH 7 karena kappa karagenan bersifat anionik dan kitosan bersifat kationik sehingga pH nya tetap
pada pH 7. tidak mempengaruhi
konformasi enzim sehingga pada pH ini konformasi enzim sama dengan konformasi substrat lock and key . Hal ini menyebabkan interaksi enzim dengan substrat
meningkat, sehingga pada pH ini aktivitas enzim paling tinggi.
4.2.4. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas crude Enzim Papain Terimobil pada Pemakaian Berulang
Pengujian aktivitas crude enzim papain terimobil pada pemakaian berulang bertujuan untuk mengetahui berapa kali crude enzim papain terimobil masih dapat digunakan
dan masih memiliki aktivitas. Pada pemakaian berulang terhadap crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan setelah pemakaian sebanyak tiga kali, ternyata
masih menunjukkan aktivitas sebesar 55,29 pada suhu penyimpanan 25
o
C dan 75,09 pada suhu penyimpanan 10
o
C. Sedangkan pada pemakaian berulang terhadap crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan setelah pemakaian
sebanyak empat kali, ternyata masih menunjukkan aktivitas sebesar 73,31 pada suhu penyimpanan 25
o
C dan 77,066 pada suhu penyimpanan 10
o
C.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain Terimobil dengan Kappa Karagenan pada Pemakaian Berulang
Gambar 12. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain Terimobil dengan Kappa Karagenan dan Kitosan Pada Pemakaian
Berulang
Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain Terimobil dengan Kappa Karagenan dan Kitosan pada Pemakaian
Berulang
30.000 40.000
50.000 60.000
70.000 80.000
90.000 100.000
1 2
3 4
5
Pemakaian ke A
k ti
v it
a s
µ g
m l
Suhu kamar Suhu 10°C
Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas crude Enzim Papain Terimobil dengan Kappa Karagenan pada Pemakaian Berulang
40.000 45.000
50.000 55.000
60.000 65.000
70.000 75.000
80.000
1 2
3
Pemakaian ke A
k ti
v it
a s
µ g
m l
Suhu kamar Suhu 10°C
Universitas Sumatera Utara
Penurunan aktivitas ini berhubungan dengan kestabilan dan daya katalis dari molekul enzim. Daya katalis dan stabilitas enzim dipengaruhi oleh fakor lingkungan
terutama gugus fungsi reaktif enzim pada pusat aktif. Bila suatu enzim sering digunakan, maka terjadi interaksi antara substrat dengan enzim akan mempengaruhi
gugus aktif enzim tersebut. Sehingga terjadi perubahan konformasi enzim atau sebagian dapat mengalami kerusakan. Dengan demikian akan mempengaruhi daya
katalis enzim tersebut. Dan dari data hasil tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas crude enzim
papain terimobil pada suhu 10
o
C lebih stabil penurunannya dibanding bila disimpan pada suhu 25
o
Crude enzim papain yang diimobilisasi dengan kappa karagenan dan kitosan lebih kuat atau keras dibandingkan dengan crude enzim papain yang hanya
diimobilisasi dengan kappa karagenan saja. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi antara gugus -OSO
C atau suhu kamar. Hal ini disebabkan karena suhu lingkungan disekitar crude enzim papain terimobil yang tinggi mempengaruhi konformasi enzim papain
terimobil tersebut, sehingga kemungkinan lebih cepat rusak atau hancur lebih cepat.
3 -
dari kappa karagenan anionik dengan gugus -NH
3 +
Penurunan aktivitas pada crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan lebih relatif rendah dibanding dengan crude enzim papain
terimobil dengan kappa karagenan saja. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya bahan pendukung atau matriks pada imobilisasi maka akan menambah
kekuatan atau ketahanan crude enzim papain yang diimobilisasi tersebut. Sehingga dapat dipakai lebih lama sedikit. Tetapi meskipun aktivitas crude enzim papain
terimobil mengalami penurunan pada pemakaian berulang, namun demikian crude enzim terimobil lebih menguntungkan karena memiliki kemampuan untuk digunakan
secara berulang. dari kitosan kationik . Hal ini menyebabkan crude enzim papain terimobil dengan
kappa karagenan dan kitosan lebih kuat atau keras dibandingkan bila diimobilisasi dengan kappa karagenan saja.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan