Pengujian Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan Terimobil Pada Suhu dan pH Optimumnya Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Pada Pemakaian Berulang

3.4.9. Pengujian Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan Terimobil Pada Suhu dan pH Optimumnya

Dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL Ditambahkan 1 mL crude enzim papain 1 Ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH 7 Diinkubasi pada suhu 55 o Ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 C selama 20 menit Diinkubasi pada suhu 55 o Disaring C selama 20 menit Diukur absorbansinya pada λ maks 274 nm Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 1,22 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan suhu 60, pH 6,5 Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan suhu 65, pH 7 1 mL kasein 1 Filtrat Residu Hasil Universitas Sumatera Utara

3.4.10. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Pada Pemakaian Berulang

3.4.10.1. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa karagenan Pada Pemakaian Beulang Dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL Ditambahkan 1,22 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan Ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH 6,5 Diinkubasi pada suhu 60 o Ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 C selama 20 menit Diinkubasi pada suhu 60 o Disaring C selama 20 menit Diukur absorbansinya pada Dipisahkan papain λ maks Dicuci papain teramobil dengan KCl 0,3 M 274 nm terimobil dari endapan protein Disimpan pada suhu 10 o C dan 25 o Digunakan kembali papain terimobil untuk uji stabilitas yang ke-2, 3, 4, 5 C 1 mL kasein 1 Filtrat Residu Hasil Hasil Universitas Sumatera Utara 3.4.10.2. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa karagenan dan Kitosan Pada Pemakaian Berulang Dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL Ditambahkan 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan Ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH 7 Diinkubasi pada suhu 65 o Ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 C selama 20 menit Diinkubasi pada suhu 65 o Disaring C selama 20 menit Diukur absorbansinya pada Dipisahkan papain λ maks Dicuci papain teramobil dengan KCl 0,3 M 274 nm terimobil dari endapan protein Disimpan pada suhu 10 o C dan 25 o Digunakan kembali papain terimobil untuk uji stabilitas yang ke-2, 3, 4, 5 C 1 mL kasein 1 Filtrat Residu Hasil Hasil Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Isolasi Crude Enzim Papain Dari Getah Buah Pepaya Getah buah pepaya yang digunakan yaitu sebanyak 26,9685 gram Diperoleh crude enzim papain sebanyak 4,3171 gram. Rendemen = x 100 = x 100 = 16 Data hasil pengukuran absorbansi Larutan Standar Bovin Serum Albumin BSA Metode Biuret dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible pada λ maks 549 nm dapat dilihat dalam tabel 3 dibawah ini : Tabel 3. Data Absorbansi Larutan Standar Bovin Serum Albumin BSA No Konsentrasi mgml Absorbansi 1 0,000 2 0,5 0,015 3 1 0,022 4 2 0,047 5 3 0,066 6 4 0,090 Protein standar yang digunakan adalah Bovin Serum Albumin BSA dalam air, yaitu 5 mgml. Larutan protein inilah yang menjadi larutan standar Bovin Serum Albumin BSA Pengolahan data BSA dapat dilihat pada lampiran 1 Universitas Sumatera Utara