3.3.4. Preparasi Sampel Getah Buah Pepaya Carica papaya L
Digores buah pepaya Bangkok muda dengan pisau dan ditampung getah buah pepaya tersebut dalam gelas beaker.
3.3.5. Isolasi Crude Enzim Papain dari Getah Buah Pepaya Carica papaya L
Sebanyak 7 ml getah buah pepaya 26,9685 g dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL, kemudian ditambahkan alkohol 92 sebanyak lima kali dari volume
getah buah pepaya dan diisimpan pada suhu 10
o
C selama 1 malam kemudian disaring. Dikeringkan residunya dalam oven vakum pada suhu 40
o
C sampai berat konstan.
3.3.6. Penentuan Kadar Protein Crude Enzim Papain Metode Biuret
Dipipet 1 mL larutan crude enzim papain 1 dan dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan akuades hingga volume total adalah 4 ml,
ditambahkan 6 ml Pereaksi Biuret dan didiamkan selama 16 menit pada suhu kamar, dan diukur absorbansinya pada
λ
maks
549 nm.
3.3.7. Imobilisasi Crude Enzim Papain 3.3.7.1. Imobilisasi Crude Enzim Papain Dengan Kappa karagenan
Disediakan 2 gelas beaker, Dalam gelas beaker I dimasukkan sebanyak 0,6 g Kappa karagenan dan dilarutkan dengan 20 mL akuades, kemudian dipanaskan pada
suhu 70
o
C sambil diaduk. Kemudian didiamkan hingga suhu 50
o
C. Dalam gelas beaker II dimasukkan sebanyak 0,3 g crude enzim papain dan dilarutkan dengan 10
mL buffer phosfat pH 7 dan diaduk. Dicampurkan larutan Kappa karagenan kedalam
larutan crude enzim papain dan dibiarkan dingin pada suhu kamar, kemudian
ditambahkan 10 ml KCl 0,3M dan disimpan pada suhu 10
o
C selama 1 malam, dipotong-potong dengan ukuran 5x5x5 mm dan dicuci dengan akuaes. Kemudian
larutannya diuji dengan metode Biuret.
3.3.7.2. Imobilisasi Crude Enzim Papain Dengan Kappa karagenan dan Kitosan
Disediakan 2 gelas beaker, Dalam gelas beaker I dimasukkan sebanyak 0,9 g Kappa karaginan dan dilarutkan dengan 30 mL akuades, kemudian dipanaskan pada
suhu 70
o
C. Kemudian didiamkan hingga suhu 50
o
C. Dalam gelas beaker II dimasukkan sebanyak 0,3 g kitosan dan dilarutkan dengan 10 mL Asam asetat 0,1
Universitas Sumatera Utara
dan diaduk kemudian ditambahkan larutan yang berisi 0,3 g crude enzim papain yang telah dilarutkan dalam 10 mL buffer phosfat pH 7 dan diaduk. Dicampurkan larutan
Kappa karaginan kedalam larutan kitosan-crude enzim papain dan dibiarkan dingin
pada suhu kamar, kemudian ditambahkan 10 ml KCl 0,3M dan disimpan pada suhu 10
o
C selama 1 malam, dipotong-potong dengan ukuran 5x5x5 mm dan dicuci dengan akuaes. Kemudian larutannya diuji dengan metode Biuret.
3.3.8. Penetuan Kadar Crude Enzim Papain Yang Tidak Terimobilisasi
Dipipet 1 mL larutan hasil pencucian crude enzim papain terimobil dan dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan akuades hingga volume
total adalah 4 ml, ditambahkan 6 ml Pereaksi Biuret dan didiamkan selama 16 menit pada suhu kamar, dan diukur absorbansinya pada
λ
maks
549 nm.
3.3.9. Pengujian Suhu dan pH Optimum Aktivitas Crude Enzim Papain 3.4.9.1. Pengujian Suhu Optimum Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan
Terimobil
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan masing-masing kedalam 6 buah gelas beaker 100 mL dan ditambahkan masing-masing 1 mL crude enzim papain 1 dan
ditambahkan masing-masing 16 mL buffer phosfat pH 7 dan diinkubasi masing- masing gelas beaker dengan variasi suhu 45,50,55,60,65,70
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan masing-masing 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi
kembali masing-masing gelas beaker dengan variasi suhu yang sama selama 20 menit dan disaring.Kemudian masing-
masing filtratnya diukur absorbansinya pada λ
maks
274 nm.
Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 1,22 g crude
enzim papain terimobil dengan kappa karagenan Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa
karagenan dan kitosan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan
Universitas Sumatera Utara
3.3.9.2. Pengujian pH Optimum Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan Terimobil
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan masing-masing kedalam 5 buah gelas beaker 100 mL dan ditambahkan masing-masing 1 mL crude enzim papain 1 dan
ditambahkan masing-masing 16 mL buffer phosfat dengan variasi pH 6 ; 6,5 ; 7 ; 7,5 ;8 untuk masing-masing gelas beaker dan diinkubasi pada suhu 55
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan masing-masing 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi
kembali pada suhu 55
o
C selama 20 menit dan disaring. Kemudian masing-masing filtratnya diukur absorbansinya pada
λ
maks
274 nm.
Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 1,22 g crude
enzim papain terimobil dengan kappa karagenan Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa
karagenan dan kitosan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan
3.3.10. Pengujian Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan Terimobil Pada Suhu dan pH Optimumnya
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan 1 mL crude enzim papain 1 dan ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH
7 dan diinkubasi pada suhu 55
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 55
o
C selama 20 menit dan disaring. Kemudian filtratnya diukur absorbansinya pada λ
maks
274 nm.
Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 1,22 g crude
enzim papain terimobil dengan kappa karagenan suhu 60, pH 6,5 Dilakukan perlakuan yang sama untuk crude enzim papain terimobil dengan kappa
karagenan dan kitosan dengan mengganti 1 ml crude enzim papain 1 menjadi 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan suhu 65,
pH 7
Universitas Sumatera Utara
3.3.11. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Pada Pemakaian Berulang