Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Pada Pemakaian Berulang

3.3.11. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Pada Pemakaian Berulang

3.3.11.1. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa karagenan Pada Pemakaian Berulang Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan 1,22 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH 6,5 dan diinkubasi pada suhu 60 o C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 60 o C selama 20 menit dan disaring. Kemudian filtratnya diukur absorbansinya pada λ maks 274 nm. Kemudian dipisahkan crude enzim papain terimobil dari endapan protein dalam residu tadi dan dimasukkan dalam KCl 0,3M dan disimpan pada suhu 10 o C dan 25 o C. Kemudian crude enzim papain terimobil tersebut digunakan kembali untuk uji aktivitas yang ke-2,3,4, dan 5. 3.3.11.2. Pengujian Stabilitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa karagenan dan Kitosan Pada Pemakaian Berulang Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan 2,0869 g crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan dan ditambahkan 16 mL buffer phosfat pH 7 dan diinkubasi pada suhu 65 o C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 65 o C selama 20 menit dan disaring. Kemudian filtratnya diukur absorbansinya pada λ maks 274 nm. Kemudian dipisahkan crude enzim papain terimobil dari endapan protein dalam residu tadi dan dimasukkan dalam KCl 0,3M dan disimpan pada suhu 10 o C dan 25 o C. Kemudian crude enzim papain terimobil tersebut digunakan kembali untuk uji aktivitas yang ke-2,3,4, dan 5 dengan selang waktu 1 hari. Universitas Sumatera Utara

3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Tyrosin

Ditambahkan HCl 1 N sedikit demi sedikit hingga larut Dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL Diencerkan dengan akuades hingga garis tanda Dipipet 100 mL Dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL Diencerkan dengan akuades hingga garis tanda Dipipet 2,5 mL Dipipet masing – masing Dimasukkan dalam labu 2,5;5;7,5;10;12,5;15;17,5;20; takar 25 mL 22,5 mL Diencerkan dengan akuades Dimasukkan dalam labu takar hingga garis tanda 25 mL Diukur absorbansinya Diencerkan dengan akuades hingga garis tanda Diukur absorbansinya pada λ maks 274 nm 1 g Tyrosin Kurva kalibrasi Tyrosin 1000 mgL Tyrosin 100 mgL λ maks = 274 nm Universitas Sumatera Utara