Imobilisasi Crude Enzim Papain

Tabel 10. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa Karagenan Pada Pemakaian Berulang Pemakaian ke Suhu 25 o Suhu 10 C o C Absorbansi Aktivitas µgml Absorbansi Aktivitas µgml 1 0,5974 77,240 0,6003 77,626 2 0,4902 62,946 0,5817 75,146 3 0,3384 42,706 0,4553 58,293 Tabel 11. Data Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa Karagenan dan Kitosan Pada Pemakaian Berulang Pemakaian ke Suhu 25 o Suhu 10 C o C Absorbansi Aktivitas µgml Absorbansi Aktivitas µgml 1 0,6746 87,533 0,6909 89,706 2 0,6639 86,106 0,6686 86,733 3 0,5936 76,733 0,6171 79,866 4 0,4994 64,173 0,5366 69,133 5 0,2856 35,666 0,3706 47,000 4.2. Pembahasan 4.2.1. Isolasi Crude Enzim Papain Dari Getah Buah Pepaya Dari getah buah pepaya yang digunakan, yaitu sebanyak 26,9685 gram, diperoleh crude enzim papain sebanyak 4,3171 gram. Sehingga rendemen ataupun persen kandungan crude enzim papain didalam getah buah pepaya adalah sebanyak 16. Jenis buah pepaya yang dipilih untuk diambil getahnya adalah buah pepaya Bangkok yang berumur 2,5-3 bulan. Karena diantara semua jenis pepaya, yang paling banyak mengandung getah adalah jenis pepaya Bangkok. Dan kandungan crude enzim papain yang paling banyak terdapat pada buahnya yang masih muda yaitu sekitar 2,5-3 bulan.

4.2.2. Imobilisasi Crude Enzim Papain

Pada proses imobilisasi crude enzim papain dengan kappa karagenan, digunakan 0,6 g kappa karagenan dalam 20 ml akuades 3, sedangkan imobilisasi crude enzim papain dengan kappa karagenan dan kitosan digunakan 0,9 g kappa karagenan dalam 30 ml akuades 3. Karena setelah dilakukan orientasi sebelumnya, Universitas Sumatera Utara bila kappa karagenan yang digunakan lebih rendah dari 0,9 g pada imobilisasi crude enzim papain dengan kappa karagenan dan kitosan , maka gel yang dihasilkan tidak akan terbentuk sempurna tidak keras . Sehingga dipilih massa kappa karagenan yang digunakan sebanyak 0,9 g lebih besar dari imobilisasi dengan kappa karagenan sebelumnya. Dalam penelitian ini, bahan pendukung yang digunakan adalah kappa karagenan dan kitosan yang sudah jadi dan dijual secara komersial teknis dan didapat dengan cara membelinya, artinya tidak dilakukan pembuatan kappa karagenan dan kitosan. Dalam proses imobilisasi enzim, jumlah enzim yang terikat dalam bahan pendukung matriks harus diperhitungkan. Dalam penelitian ini jumlah crude enzim yang terikat dalam matriks ditentukan dengan melakukan pengujian kadar protein dalam air pencuci dengan metode Biuret. Dari hasil pengukuran ternyata crude enzim yang terjebak bila menggunakan kappa karagenan sekitar 75,70 , sedangkan bila menggunakan kappa karagenan dan kitosan sekitar 72,37 . Dari hasil pengujian aktivitas crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan mengalami penurunan, sedangkan aktivitas crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan mengalami peningkatan, seperti terlihat pada tabel dibawah ini Tabel 12. Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas Dan Terimobil Aktivitas µgml Crude Enzim Papain Bebas Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa Karagenan Crude Enzim Papain Terimobil Dengan Kappa Karagenan Dan Kitosan 82,493 78,706 89,986 Penurunan aktivitas crude enzim papain terimobil dengan kappa karagenan diperkirakan karena perubahan konformasi molekul enzim pada saat imobilisasi, substrat masuk kedalam matriks akan mengalami halangan sterik sehingga akan memerlukan waktu yang lebih lama dari pada enzim bebas akibatnya aktivitasnya lebih rendah. Sedangkan kenaikan aktivitas enzim crude papain terimobil dengan kappa karagenan dan kitosan karena adanya interaksi antara kappa karagenan bersifat anionik dan kitosan bersifat kationik. Sehingga diperkirakan kondisi crude enzim papain tersebut sama dengan kondisi optimumnya pada saat didalam getah papaya atau sebelum diisolasi. Sehingga konformasi enzim sama dengan konformasi substrat Universitas Sumatera Utara lock and key. Hal ini menyebabkan interaksi enzim dan substrat meningkat walaupun adanya halangan sterik dari matriks tersebut, sehingga aktivitasnya meningkat. Walaupun peningkatannya tidak begitu besar atau tidak signifikan.

4.2.3. Pengujian Aktivitas Crude Enzim Papain Bebas dan Crude Enzim Papain Terimobil