Audit SMK3 Dan Sertifikasi Audit SMK3

c. Tingkah laku dan kebiasaan ceroboh, sembrono, terlalu berani tanpa mempedulikan petunjuk, instruksi. d. Kurangnya perhatian dan pengawasan dari manajemen. e. Kondisi berbahaya yang meliputi : • Mesin, pesawat, alat, instalasi, bahan dan lain-lain • Lingkungan kerja • Sifat pekerjaan • Cara kerja • Proses produksi Pelaksanaan system manajemen K3 dapat berjalan dengan lancar apabila terdapat pengawasan yang maksimal dari pihak pengawas terkait untuk itu system manajemen K3 menerapkan system audit yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 tahun. 119

2. Audit SMK3 Dan Sertifikasi Audit SMK3

Audit SMK3 merupakan pemeriksaan secara sistematik dan independent untuk menetukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan sesuai untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan. 120 Tujuan dari audit SMK3 untuk mengukur keefektifan penerapan K3 di tempat kerja, pemenuhan persyaratan perundangan K3, kemudian untuk menentukan tindakan perbaikan system, pemenuhan persyaratan pihak eksternal klien, pelanggan, dan lain-lain sehingga mendapatkan pengakuan dalam rangka kegiatan sertifikasi. 121 119 Permenaker No. 05 tahun 1996, Op.Cit, pasal 7 ayat 1 120 Ibid, pasal 1 ayat 3 121 Audit Internal Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja, PT.Sucofindo, hlm.4 Universitas Sumatera Utara Pengawasan oleh intansi ketenagakerjaan pada Pem.Prov, Pem.KabKota SMK 3 Dibuktikan dengan Audit Unsur Audit SMK3 12 elemen 122 1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 2. Strategi pendokumentasian 3. Peninjauan ulang desain dan kontrak 4. Pengendalian dokumen 5. Pembelian 6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 7. Standar pemantauan 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan 9. Pengelolaan material dan pemindahannya 10. Pengumpulan dan penggunaan data 11. Pemeriksaan sistem manajemen 12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan Adapun jenis-jenis audit : 123 1. First party-audit, audit yang dilakukan atas nama perusahaan sendiri untuk kegiatan manajemen review atau kebutuhan internal lainnya. 2. Second part- audit, audit yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kepentingan terhadap organusasi. Misalnya ; pelanggan klien. 3. Third party-audit, dilakukan oleh pihak eksternal missal oleh badan sertifikasi nasional. Skema I 122 Permenaker No.05 Tahun 1996, Op.Cit, pasal 5 ayat 2 123 Ibid, hlm.6 Universitas Sumatera Utara Badan Audit Pengusaha Indicator dari pelaksanaan K3 yang baik adalah perusahaan tersebut telah di audit dan hasilnya bagus yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Berikut adalah tingkatan penerapan dan keberhasilan : Tabel II 124 Kecil 64 kriteria Sedang 122 kriteria Besar 166 Kriteria 0 – 59 Tindakan Hukum Tindakan Hukum Tindakan Hukum 60 – 84 Bendera Perak + Sertifikat Bendera Perak + Sertifikat Bendera Perak + Sertifikat 85 – 100 Bendera Emas + Sertifikat Bendera Emas + Sertifikat Bendera Emas + Sertifikat Sertifikasi Audit SMK3 Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan peraturan perundangan SMK3. Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan 124 Lampiran IV Permenaker No.05 tahun 1996 tentang SMK3 Eksternal 3 tahun sekali Internal Wajib Bagi perusahaan : -Mempekerjakan Pekerjaburuh lebih dari 100 orang - 100 orang dengan tingkat resiko bahaya tinggi Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh Badan Audit Independen melalui proses audit SMK3. Berikut merupakan mekanisme sertifikasi audit SMK 3 : 125 • Inventarisasi daftar perusahaan oleh Depnaker • Depnaker mengkofirmasikan perusahaan yang diaudit ke Badan Audit • Penentuan jadwal audit oleh Badan Audit • Konfirmasi pelaksanaan audit ke Depnaker dan perusahaan • Pelaksanaan audit kesesuaian oleh Badan Audit • Evaluasi dan analisa hasil audit oleh Badan Audit • Konfirmasi hasil audit ke Depnaker dan perusahaan oleh Badan Audit • Pemberian sertifikat oleh Depnaker Walaupun begitu, pada kenyataannya terdapat pelanggaran mekanisme sertifikasi audit SMK3 yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

3. Keuntungan pelaksanaan SMK3