PT. Telkom Divre I Sumatra PT.Coca-cola Distribution Inonesia

Kalau untuk Coca-cola sendiri, perusahaan sudah menyiapkan dana khusus untuk pelaksanaan K3 beserta SMK3. Dan untuk masalah manajemen perusahaan, bidang yang mengurusi masalah K3 berada dalam 1 pos yaitu OHS.

2. Faktor Ekstern

a. PT. Telkom Divre I Sumatra

Budaya kerja, budaya kerja karyawan yang belum budaya K3. Padahal kalau seandainya karyawan sudah menerapkan budaya K3 maka semua tindakan yang dilakukan karyawan menjadi lebih safety. 195 Telkom Divre I merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kecelakaan juga sangat jarang terjadi sehingga tidak ada kewajiban menggunakan alat pelindung diri di kantor tapi hanya himbauan untuk bekerja dengan memperhatikan masalah K3. Berbeda dengan karyawan Telkom yang bekerja di lapangan, dan wajib menggunakan alat pelindung diri.

b. PT.Coca-cola Distribution Inonesia

Budaya kerja karyawan yang belum budaya K3. Sehingga perlu usaha untuk merubah kebiasaan tersebut. Dan untuk mengatasi kendala tersebut, Perusahaan sudah menyiapkan beberapa strategi yang diantaranya yaitu melakukan kampanye budaya K3, memasukkan poin-poin kewajiban pelaksanaan K3 ke dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB. 196 195 Hasil Wawancara dengan Bapak Asrial dan Bapak Saor……., Op.Cit 196 Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Syafi’i………, Op.Cit Universitas Sumatera Utara Tapi ada juga keadaan yang memaksakan pekerja untuk tidak menggunakan APD. Salah satu yang penulis temukan adalah pekerja yang berada di ruang mesin. Pekerja tersebut tidak menggunakan alat pelindung telinga padahal sudah disediakan dan kalau dilihat dari kondisi dan situasi tempat kerjanya maka pekerja tersebut sangat perlu menggunakan alat pelindung telinga, bila tidak pekerja tersebut dapat terkena penyakit akibat kerja yaitu gangguan pendengaran. Alasan yang dikemukakan pekerja tersebut adalah, justru apabila ia menggunakan alat pelindung telinga ia tidak bisa mendengar jelas kondisi mesin bila terjadi sesuatu yang salah dengan mesin. Apakah pada kasus tersebut bila terjadi penyakit akibat kerja yaitu tuli, apakah perusahaan akan tetap membayar ganti rugi sesuai dengan ketentuan atau tidak. Karena dalam PKB tertulis jelas bila pekerja tidak menggunakan APD maka perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada pekerja. Kalau dilihat keterangan diatas maka terdapat kesamaan mengenai faktor ekstern yang mempengaruhi pelaksanaan K3, yaitu sama-sama masalah budaya kerja karyawan yang belum budaya K3. Pengawas ketenagakerjaan sendiri tidak terlalu memiliki peranan, karena pada dasarnya dua perusahaan sample yang penulis ambil sudah sangat bagus melaksanakan K3 dan itu semua dilakukan karena kesadaran akan pentingnya keselamatan karyawan. Karena karyawanpekerja merupakan aset perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, K3 merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar Negara yang harus dipenuhi oleh seluruh Negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia ; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Berikut merupakan keuntungan menerapkan K3 : Universitas Sumatera Utara