Eksistensi Hak Kritik Rakyat dalam Suatu Negara Demokrasi
berasal dari bahasa Yunani, yang secara etimologi “Demos dan Cratein”.
55
Demos adalah rakyat atau penduduk suatu daerah, sedangkan Cratein adalah kekuasaan atau
kedaulatan.
56
Dari kedua kata tersebut lahirlah istilah demokrasi yang berarti sistem pemerintahan suatu negara yang kedaulatannya berada di tangan rakyat. Dapat juga
dikatakan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam kamus Ensiklopedi Politik dikatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan rakyat, yaitu
dengan perantara wakil-wakilnya yang telah mereka pilih dalam suasana bebas. Dalam dunia modern, demokrasi diartikan dengan suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat government of the people, by the people, for people.
57
Jadi negara demokrasi adalah negara yang kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, rakyat berperan aktif dalam negara dan ikut serta menentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan negara tersebut. Dalam suatu negara demokrasi, sangat menjunjung tinggi kebebasan menyampaikan kritikan, karena kebebasan tersebut
merupakan suatu indikasi dari negara demokrasi, dan hal tersebut sebagai suatu bentuk partisipasi rakyat dalam pemerintahan negara bersangkutan.
58
Sebagai contoh, demokrasi yang berlaku di Indonesia, Indonesia sebagai negara demokrasi tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat 2:
55
Jaenal Aripin, Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia Jakarta: Kencana, 2008, h. 81
56
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, h. 241
57
A. Ubaeidillah, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani Jakarta: Prenada Media, 2003, h. 3
58
Ubaeidillah, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, h. 53
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
59
Makna kedaulatan rakyat adalah kekuasaan tertinggi dalam mengatur negara haruslah ada di tangan rakyat, artinya milik rakyat. Salah satu mekanisme
dalam menjalankan kedaulatan rakyat adalah pemilu, di mana rakyat memilih calon anggota legislatif dan calon presiden untuk menjalankan pemerintahan. Dalam kaitan
ini, calon legislatif dan calon presiden mengikat kontrak sosial dengan rakyat selaku pemilik kedaulatan, yaitu semua janji yang diucapkan saat kampanye pemilu. Maka
kontrak sosial tersebut wajib dijadikan sebagai program pemerintah. Antara kontrak sosial dan program pemerintah adalah satu paket, satu kesatuan yang utuh tidak boleh
dipisah satu dengan lainnya.
60
Di samping hak kritik, terdapat pula hak rakyat untuk berserikat, hak untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan, hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan,
pendidikan dan lain-lainnya. Semua hak-hak dasar tersebut juga harus dijamin dan dilindungi oleh negara. Hak-hak rakyat tersebut harus dituangkan dalam undang-
undang agar dijamin keberadaannya secara hukum.
61