27
setiap bidang studi memiliki daya tarik. Misalnya, pembelajaran PAI akan memiliki daya tarik jika kajiannya dikaitkan dengan konteks perkembangan ilmu
pengetahuan, dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta didik sangat mempengaruhi strategi pengelolaan
pembelajaran PAI. Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual maka penggunaan media
pandang sangat cocok baginya. Sedangkan untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar auditif sangat cocok menggunakan media dengar.Kontrol belajar
berguna untuk menetapkan agar pembelajaran sesuai dengan karakteristik perseorangan peserta didik. Komponen ini mengacu kepada kebebasan siswa
melakukan pilihan pada bagian isi yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang dipakai, dan strategi kognitif yang digunakan. Setiap
siswa mempunyai kondisi dan karakteristik yang berbeda dengan lainnya. Kemajuan belajar setiap siswa selalu berbeda dengan siswa yang lain. Untuk itu
diperlukan pengontrolan belajar siswa, termasuk pengontrolan belajar mandiri dan kelompok di rumahnya. Siswa yang kelihatan kemajuan belajarnya cenderung
menurun, maka kepadanya perlu diberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk - petunjuk bagaimana meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya siswa yang
prestasinya baik maka kepadanya pula diberi pengarahan supaya mempertahankan prestasinya. kontrol belajar bukan saja menjadi tanggung jawab guru, melainkan
peserta didik juga dapat mengontrol kegiatan belajarnya sendiri.
3. Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran PAI
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga
seseorang dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan pskimotorik dengan sebaik-baiknya.
30
Definisi ini menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang baik berupa pengetahuan ataupun
keterampilan yang diaplikasikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Senada dengan pendapat diatas kompetensi adalah seperangkat
30
Fachruddin Saudagar, op. cit. h. 30
28
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
31
Pengertian tersebut menegaskan bahwa kompetensi adalah penguasaan atau kecakapan yang dimiliki seseorang sehingga mampu melaksanakan apa yang
menjadi tugasnya. Kompetensi berarti sesuatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.
32
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua
konteks, yaitu sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang dapat diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif,
afektif dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Berdasarkan deskripsi teori dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi
adalah kemampuan atau kemahiran yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya sehingga menghasilkan suatu keadaan sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru PAI adalah kompetensi pedagogik, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta
didik, pengembangan kurikulumsilabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran,
evaluasi hasil
pembelajaran, pengembangan
peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
33
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kecakapan yang harus
dimilki guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan guru yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan
peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Pada intinya kegiatan tersebut menuntut
31
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, cet.,6,h.25
32
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997 cet., 8, h.4
33
Wina Sanjaya. op.cit., h. 279
29
guru berperan sebagai manager, yang memiliki 4 fungsi umum yaitu: a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
34
Berdasarkan pernyataan diatas peran guru yang pertama adalah mampu merencanakan tujuan belajar artinya seorang guru harus merencanakan tujuan
pembelajaran karna dengan perencanaan yang matang maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Fungsi yang kedua pengorganisasian artinya seorang
guru harus mampu menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif agar siswa dapat belajar secara bersama-sama, pengorganisasian dapat dikatakan
efektif apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat belajar secara individual, karena pada hakikatnya tujuan yang ingin dicapai adalah siswa secara individu
walaupun proses pembelajaran dilakukan secara klasikal. Fungsi yang ketiga, seorang guru harus mampu memimpin tugas memimpin ini berhubungan dengan
memotivasi, mendorong dan mengawasi siswa sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan yang keeempat fungsi mengawasi, fungsi ini bertujuan agar
terjadinya keserasian antara kinerja yang dicapai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mengambil langkah-
langkah atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan antara proses pembelajaran dengan yang telah direncanakan.
Seorang guru harus memiliki keterampilan dalam mengelola pembelajaran karena gurulah yang berinteraksi secara langsung dengan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, berbagai keterampilan dasar dalam mengajar sudah selayaknya dimiliki oleh guru agar tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai. Beberapa keterampilan dasar mengajar tersebut antara lain:
34
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Prenada Media Group, 2011, cet. 5., h. 150
30
a. Kemampuan Membuka Pelajaran Kemampuan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam
memberikan pengantarpengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Berkaitan dengan hal
tersebut, Marno mengatakan bahwa kemampuanketerampilan guru dalam membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.
35
Definisi ini menjelaskan bahwa kemampuan membuka pelajaran merupakan kegiatanusaha yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada materi yang akan dipelajarinya sehingga memberikan efek yang positif terhadap kegiatan
belajar. Komponen-komponen kemampuan membuka pelajaran meliputi: a
Menarik perhatian siswa, b Menimbulkan motivasi, c Memberikan acuan, d Membuat kaitan.
36
Beberapa cara yang digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain: gaya mengajar bisa dilakukan guru dengan menggunakan alat-
alat bantu mengajar, mengubah gaya mengajar seorang guru yang biasanya berdiri didepan diubah menjadi berdiri dibelakang artinya guru tidak selalu duduk manis
di tempat duduk dengan demikian diharapkan siswa merasa bahwa ada guru yang selalu semangat tidak membosankan, suara yang biasanya keras diubah menjadi
suara yang pelan ataupun sebaliknya, untuk menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu siswa dengan cara
menceritakan suatu peristiwa terkini yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari, menyakinkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari berguna untuk
kehidupannya dengan cara-cara demikian diharapkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan dipelajari begitu besar sehingga siswa termotivasi
untuk mengikuti prosses pembelajaran dengan baik. Acuan merupakan usaha memberikan gambaran yang jelas kepada siswa mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang relevan. Usaha-usaha yang biasa dikerjakan guru antara lain:
35
Marno, dkk, Strategi dan Metode Pengajaran Jogjakarta Arruz Media 2008 cet 1 h.86
36
Hamzah B. Uno, Orientasi baru dalam spikologi pembelajaran, JakartaPT Bumi Aksara 2010 cet ke 4h. 175
31
mengemukakan tujuan pembelajaran sehingga siswa memahami apa tujuannya mempelajari materi tersebut, guru dapat pula menjelaskan tentang langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilakukan agar siswa memahami kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran, mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas. Membuat kaitan. Bahan pengait sangat penting digunakan apabila guru ingin memulai pelajaran baru. Beberapa usaha guru untuk
membuat bahan pangait antara lain : membuat kaitan antara aspek-aspek yang, relevan dari mata pelajaran yang dikenal siswa, guru membandingkan atau
mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dikenal siswa, atau guru menjelaskan konsepnya terlebih dahulu baru kemudian uraian
secara terinci. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa komponen-
komponen keterampilan membuka pelajaran erat kaitannya dengan upaya melibatkan siswa dalam pembelajaran. Dengan keterlibatan siswa ini diharapkan
pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif karna menuntut siswa untuk aktif tanpa ragu untuk berpendapat.
b. Kemampuan Menjelaskan Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan mengajar yang harus dilakukan
oleh guru. Penjelasan diperlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru harus menuturkan secara lisan. Sehubungan dengan hal tersebut maka yang
dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah pemberian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat, antara yang sudah dialami dan yang belum dialami, antara generalisasi dan konsep, antara konsep dengan data, atau sebaliknya.
37
Pengertian tersebut menegaskan bahwa menjelaskan merupakan penyajian secara lisan yang
diberikan guru kepada peserta didik di dalam interaksi edukatif dengan mengorganisasi bahan pelajaran dengan tujuan menunjukkan hubungan,
penyampaian materi pelajaran yang direncanakan dan disajikan dengan urutan
37
Syaiful Bahri Djamarah, Guru anak didik dalam interaksi edukatif Jakarta, Rineka cipta 2010 cet 3 h.131
32
yang tepat merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam
interaksinya dengan siswa di dalam kelas. Se
lanjutnya Hamzah menjelaskan, “Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a kejelasan,
b penggunaan contoh dan ilustrasi, dan c memberikan penekanan.
38
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa penyajian suatu materi hendaknya
memenuhi unsur-unsur kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, memberikan penekanan.
Unsur pertama adalah kejelasan yang berarti penyajian hendaknya di berikan dengan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa. Guru
hendaknya sedapat mungkin menghindari penggunaan ucapan-ucapan dan istilah- istilah yang tidak dapat di mengerti oleh siswa. kedua, dalam memberikan
penjelasan sebaiknya guru menggunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga dalam memberikan penjelasan guru harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting.
Dengan demikian diharapkan siswa akan lebih fokus mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru.
c. Kemampuan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
39
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas meliputi: a sikap tanggap,
b memberi perhatian, c memusatkan perhatian kelompok, d memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, e menegur dan f memberi penguatan.
40
Komponen
38
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 174
39
Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional Bandung: PT Rosdakarya, 2001cet 13 h.97
40
Usman Uzer, Ibid.,hal 98
33
pertama yaitu sikap tanggap artinya guru harus tanggap terhadap situasi kelas apabila ada hal-hal yang menganggu kegiatan pembelajaran secepatnya mampu
diatasi sehingga proses pembelajaran dapat berlangung kondusif serta mengamati keterlibatan siswa terhadap tugas yang diberikan, kedua memberi perhatian ,
pengelolaan kelas yang efektif dapat tercipta apabila guru mampu memberi perhatian kepada siswa perhatian tersebut bisa diaplikasikan dengan memberikan
komentar terhadap aktivitas belajar siswa dengan demikian siswa merasa diperhatikan, perhatian seorang guru mampu meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. memusatkan perhatian kelompok dapat diwujudkan dengan menuntut tanggung jawab siswa
terhadap tugas yang diberikan dengan cara siswa maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusinya, menegur artinya apabila ada tingkah laku siswa yang
menganggu maka guru menegurnya tanpa manyakitkan siswa ataupun menghinanya, memberi penguatan dapat dilakukan dengan memuji siswa yang
aktif dalam belajar. Tujuan pengelolaan kelas adalah agar semua siswa yang ada di dalam
kelas dapat belajar dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta mengendalikan suasana belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
belajar.
41
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dibutuhkan pengelolaan kelas yang baik.
d. Kemampuan Bertanya Kemampuan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawabanbalikan dari orang lain.
42
Definisi ini mengandung arti bahwa dengan bertanya diharapkan akan mendapatkan informasi tentang apa yang
ingin diketahui dari orang lain. Selanjutnya Usman menjelaskan, komponen-komponen kemampuan
bertanya meliputi:1 penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat, 2pemberian acuan, 3pemindahan giliran, 4 penyebaran, 5 pemberian waktu berfikir dan 6
41
Darmadi Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: CV Alfabeta, 2012 cet-3 h. 6
42
Marno dkk, op.cit., h.131
34
pemberian tuntunan.
43
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajukan pertanyaan adalah sebuah pertanyaan
yang diajukan jelas maksudnya dan hindari kata-kata yang tidak perlu dan gunakan bahasa yang sederhana yang sesuai dengan perkembangan siswa. kedua,
sebelum memberikan pertanyaan guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan
dari siswa. ketiga agar semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam menjawab pertanyaan maka guru perlu melakukan pemindah giliran artinya guru
meminta beberapa siswa secara bergilir menjawab pertanyaan yang sama. Keempat penyebaran pertanyaan perlu dilakukan agar siswa aktif dalam
menjawab pertanyaan serta informasi yang didapat lebih bervariasi karna guru mengajukan pertanyaan yang berbeda disebarkan kepada siswa yang berbeda
pula. Kelima guru perlu memberikan waktu berfikir bagi siswa untuk menjawab pertanyaan dengan demikian diharapkan siswa dapat memberikan jawaban lebih
lengkap, jawaban lebih bervariasi, siswa juga akan merasa yakin dengan jawabannya dan juga agar partisipasi siswa meningkat. Keenam guru perlu
memberikan tuntunan dalam proses berfikir siswa sehingga menemukan jawaban yang tepat.
Kemampuan bertanya bertujuan untuk: a merangsang kemampuan berfikir siswa; b membantu siswa dalam dalam belajar; c mengarahkan siswa
pada tingkat interaksi belajar yang mandiri; d meningkatkan kemampuan berfikir siswa dan kemampuan berfikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi;
e membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.
44
Berdasarkan penjelasan tersebut pada dasarnya tujuan dari kemampuan bertanya adalah untuk membangkitkan kemampuan berfikir siswa sehingga menimbulkan
rasa keingintahuan dan pada akhirnya siswa akan selalu berusaha mencari tahu sesuatu yang belum diketahui dengan aktif bertanya. Kemampuan bertanya ini
harus dimiliki oleh guru karena dengan mengajukan pertanyaan akan mendapatkan umpan balik dari apa yang telah dipelajari serta dapat menggugah
43
Usman Uzer, op.cit., h. 77
44
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 70
35
perhatian siswa. e. Kemampuan Menutup Pelajaran
Kemampuan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.
45
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa menutup pelajaran merupakan refleksi atau penguatan dalam memahami inti pelajaran.
Dalam hal ini Usman menyatakan,” cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah: a meninjau kembali penguasaan inti pelajaran
dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan dan mengevaluasi.
46
Pernyataan ini menegaskan bahwa dalam menutup pelajaran guru dapat meminta siswa membuat rangkuman baik secara lisan ataupun tertulis bertujuan untuk
mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu yang telah dipelajari, serta dalam tahap menutup pelajaran guru dapat melakukan
evaluasi, dengan melakukan evaluasi guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari
Berdasarkan uraian teori maka dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kecakapan yang
dimiliki oleh seorang guru untuk mengatur lingkungan belajar yang interaktif dengan mengedepankan keaktifan peserta didik, iklim belajar yang nyaman, dan
menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan membuka pelajaran, kemampuan menjelaskan, kemampuan
mengelola kelas, kemampuan bertanya dan kemampuan menutup pelajaran.
45
Marno dkk, op.cit., h.102
46
Usman Uzer, op.cit., h.93
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SDN Pisangan I yang beralamat di Jl. H. Muri Salim no 14 kecamatan Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember2014.
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian
No Kegiatan penelitian
Waktu pelaksanaan Juli
Agustus September Oktober
November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan BAB I 2 Penyusunan BAB II
3 Perumusan dan penetapan metode penelitian
4 Penelitian lapangan 5 Penyebaran angket
6 Pengolahan data 7 Penyusunan hasil penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif karena untuk mendeskripsikan dan mengukur tentang kemampuan guru PAI dalam mengelola
pembelajaran di SDN Pisangan I kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.
C. Populasi dan Teknik Sampling
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN Pisangan I Ciputat Timur Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20142015 yang
berjumlah 507 orang. Sedangkan yang menjadi populasi terjangkau adalah pesertadidik kelas Va dan b, VI a dan bSDN Pisangan I Ciputat Timur Tangerang