13
keteladanan Luqman Untuk kelas VI materi PAI meliputi: Aspek Al-
Qur’an yang meliputi: membaca, menulis, menyebutkan arti dan mengetahui makna Q.S. Al-Kafirun dan
Al-Maidah. Aspek Aqidah meliputi Asmaul Husna Ash-Shamad, Al-Muqtadir, Al-Muqadim, Al-Baqi, hari akhir, Qadha dan Qadar hikmah dan perilaku yang
mencerminkan iman kepadanya. Aspek Akhlak meliputi : sikap terpuji toleransi dan simpati, berbaik sangka, hidup rukun. Aspek Fiqih meliputi: Zakat, Infak
dan Sedekah. Aspek SKI meliputi : kisah keteladanan Nabi Yunus a.s, Nabi Zakaria a.s, Nabi Yahya a.s, Nabi Isa a.s, Nabi Muhammad SAW, Sahabat-
sahabat Nabi Muhammad SAW, dan Ashabul Kahfi.
3. Strategi Pembelajaran PAI
Strategi pembelajaran
adalah taktik
yang digunakan
dalam melaksanakanpraktek mengajar di kelas.
11
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa strategi merupakan cara yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Senada
dengan pendapat tersebut, menurut Gerlach sebagaimana dikutip Yusri mengemukakan, Strategi dapat diartikan sebagai cara bagaimana isi pelajaran
disajikan atau dipresentasikan dalam lingkungan pembelajara.
12
Penjelasan tersebut mengandung pengertian bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru
harus menentukan carasiasat yang dianggap tepat agar materi pelajaran dapat dipelajari siswa.
Selanjutnya menurut Abuddin Nata Strategi pembelajaran adalah langkah- langkah yang terencana dan bermakna luas dan mendalam serta berdampak jauh
ke depan dalam menggerakkan seseorang agar dengan kemampuan dan kemauannya sendiri dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
belajar.
13
Penyataan ini menegaskan bahwa strategi merupakan kegiatan yang telah direncanakan yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa.
11
Armai Arief, op.cit., h. 91
12
Yusri Panggabean, dkk, Strategi, Model, dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006, Bandung; Bina Media Informasi, 2007, cet, 1, h. 46
13
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009, cet. 1, h.205
14
Sedangkan menurut Dick and Carrey sebagaimana dikutip Wina Sanjaya menjelaskan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
14
penjelasan tersebut mengandung pengertian bahwa Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana yang terdiri dari seperangkat materi dan
prosedur yang telah tersusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi dan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu cara yang ditetapkan sebagai pedoman dalam
pembelajaran agar materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima baik oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tidak ada suatu
strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain, baik tidaknya suatu strategi pembelajaran dapat dilihat
dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama dalam penggunaan
strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI
antara lain: a. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
15
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dimana siswa dituntut untuk dapat berfikir kritis dan kreatif sehingga mampu menemukan sendiri jawaban yang dipertanyakan oleh guru.
14
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta; Prenada Media Group, 2008, cet. I h.294
15
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta; Prenada Media Group, 2008, cet. I h. 303
15
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri antara lain: 1 Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri, yaitu:
a Pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang.
b Memberikan ruang kepada siswa agar belajar sesuai dengan gaya belajarnya.
c Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern, belajar adalah perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d Dapat melayani siswa yang berkemampuan di atas rata-rata. 2 Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri, yaitu:
a Sulit mengontrol kegiatan dan hasil belajar siswa. b Sulit merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan
siswa dalam belajar. c Waktunya harus panjang guru kesulitan mengatur waktu yang
tersedia. d Selama keberhasilan ditentukan oleh kemampuan penguasaan
materi pelajaran maka Strategi Pembelajaran Inkuiri sulit diterapkan oleh siswa.
16
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri 1 Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk
beraktifitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tidak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. 2 Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berfikir memecahkan
16
Aziz Fahrurrizi, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta : Ciputat Press, 2012 h. 169
16
teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi pembelajaran inkuiri, oleh
sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui
proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas
harus dicari dan ditemukan. 3 Merumuskan hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu
untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk
menebak atau mengira-ngira berhipotesis dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan
sampai pada posisi yang dapat mendorong untuk berpikir lebih lanjut. 4 Mengumpulkan Data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan unntuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat
dalam belajar akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas
dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Bahwa yang terpenting dalam
17
menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6 Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan
kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan
kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Jadi langkah-langkah dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri yang pertama menciptakan suasana pembelajaran yang responsif,
kedua menciptakan rumusan masalah, ketiga menetapkan jawaban sementara dari rumusan masalah, keempat menjaring informasi,
kelima menentukan jawaban, keenam mendeskripsikan temuan b. Strategi Pembelajaran Ekspositori SPE
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal.
17
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa strategi Pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
berorientasi kepada guru, guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pembelajaran yang disampaikan itu dapat
dikuasai siswa dengan baik.
17
Wina Sanjaya. op.cit., h. 299
18
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori antara lain: a. Keunggulan Strategi Pembelajaran Ekspositori, sebagai berikut:
1 Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran. 2 Strategi Pembelajaran Ekspositori tepat dilakukan ketika materi sangat
luas sementara waktu sangat sempit. 3 Selain menyimak penjelasan guru, dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori memungkinkan siswa melakukan observasi atau melihat demonstrasi yang dilakukan oleh guru.
4 Bisa digunakan untuk jumlah siswa yang banyak serta ukuran kelas yang luas.
b. Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori, sebagai berikut: 1 Hanya mungkin dilakukan bagi siswa yang kemampuan menyimak dan
mendengarnya baik. 2 Tidak melayani perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat bakat serta
gaya belajar individu siswa. 3 Sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi, interpersonal serta
kemampuan berfikir kritis. 4 Keberhasilannya tergantung kepada guru; persiapan, pengetahuan, percaya
diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan komunikasi dan kemampuan mengelola kelas.
Oleh karena komunikasi lebih banyak terjadi satu arah one-way communication mengontrol siswa dalam pemahamannya akan terbatas dan
pengetahuan siswa pada apa yang diberikan oleh guru saja.
18
Ada beberapa langkah dalam menerapkan strategi ekspositori, yaitu: 1 Persiapan merupakan langkah yang sangat penting, keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai
dalam melakukan persiapan adalah:
18
Aziz Fahrurrizi, dkk, op.cit., h. 155
19
a Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif. b Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
c Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa. d Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2 Penyajian, langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam
penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini di antaranya adalah penggunaan bahasa intonasi suara, menjaga kontak mata dengan siswa,
menggunakan joke agar kelas tetap hidup dan segar melalui kalimat atau bahasa yang lucu.
3 Korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan atau hal-hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah ini dilakukan tiada lain untuk memberikan
makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya, maupun makna untuk meningkatkan
kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa. 4 Menyimpulkan tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang
telah disajikan. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, melalui langkah ini siswa akan dapat
mengambil intisari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan.
5 Mengaplikasikan adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat
penting dalam proses pembelajaran ekspositori. Melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa. Ada dua tekhnik yang dilakukan pada langkah ini, yaitu:
20
a Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan.
b Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pembelajaran yang telah disajikan.
Jadi langkah-langkah strategi pembelajaran ekspository yang pertama Persiapan agar iklim pembelajaran efektif, kedua penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, ketiga menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa, keempat Menyimpulkan tahapan untuk
memahami inti dari materi pelajaran yang telah dipelajari, kelima unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru.
c. Strategi Pembelajaran Kooperatif SPK Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras
atau suku yang berbeda heterogen.
19
Definisi tersebut menjelaskan bahwa strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran dengan membentuk
kelompok-kelompok yang menuntut siswa berdialog dengan teman-temannya mengenai materi pembelajaran, satu dengan yang lainnya saling membelajarkan
sehingga saling membutuhkan. Keunggulan dan kelemahan strategi Pembelajaran Kooperatif antara lain:
1 Keunggulan a Siswa tidak akan terlalu tergantung kepada guru, ia akan lebih percaya
diri sendiri menemukan informasi dari berbagai sumber dan dapat belajar dari teman-teman terutama sekelompoknya.
b Mampu mengembangkan kemampuan mengungkap ide dan gagasan serta verbal dan membandingkan dengan ide orang lain.
c Melatih siswa respek terhadap orang lain, menerima kekurangan dan menyadari kelebihan serta menerima perbedaan.
d Memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar. e Ampuh untuk meningkatkan akademik plus sosial termasuk
19
Wina Sanjaya. op.cit., h.308
21
mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal yang positif, mengembangkan ketrampilan me-manage waktu dan sikap positif
terhadap sekolah. f Mengembangkan kemampuan menguji ide dan pemahaman sendiri
dan menerima umpan balik. Siswa tidak takut salah dalam memecahkan masalah karena keputusan adalah keputusan bersama
yang dihasilkan dari diskusi kelompok. g Meningkatkan kemampuan menggunakan informasi dan kemampuan
belajar abstrak menjadi nyata rill. h Dengan adanya interaksi kelompok dapat meningkatkan motivasi dan
rangsangan untuk berfikir yang tentunya berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
2 Kelemahan Strategi Pembelajaran Kooperatif, sebagai berikut: a Memahami strategi pembelajaran kooperatif memang butuh waktu,
adakalanya siswa yang pintar akan merasa terhambat, dan berakibat negatif terhadap iklim kerja tim.
b Jika siswa dituntut untuk saling mengajar, adakalanya tidak dibarengi dengan peer teaching yang efektif justru tujuan pembelajaran tidak
tercapai. c Penilaian adalah penilaian kelompok padahal prestasi yang diharapkan
adalah prestasi individu siswa. d Butuh waktu yang lama dan harus dilakukan lebih dari satu kali.
e Tugas strategi pembelajaran kooperatif ada dua yaitu belajar kerja sama dan membangun kepercayaan diri, kenyataannya upaya ini
sangat sulit dilakukan.
20
Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif 1 Penjelasan Materi, Tahap penjelasan diartikan sebagai proses
penyampaian pokok-pokok materi penjelasan sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa
terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang
20
Aziz Fahrurrizi, dkk, op. cit. h. 205-206
22
selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok.
2 Belajar dalam kelompok, setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk
belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokan dalam strategi pembelajaran kooperatif
bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan- perbedaan setiap anggotanya, baik perbedaan gender, latar belakang agama
sosial-ekonomi dan etnik serta perbedaan kemampuan akademis. Dalam hal kemampuan akademis, setiap anggota kelompok mempunyai
kemampuan akademis yang berbeda-beda dari yang berkemampuan rendah, sedang sampai tinggi, perbedaan kemampuan akademis ini
bertujuan agar siswa saling bertukar pendapat saling mengajari satu sama lain.
3 Penilaian dalam strategi pembelajaran kooperatif biasa dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun
secara kelompok. Tes individual nantinya akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa, dan tes kelompok akan memberikan informasi
kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki
nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap
anggota kelompok. 4 Pengakuan Tim adalah penetapan tim yang dianggap paling berprestasi
untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim untuk
terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi mereka. Jadi Langkah-langkah Strategi
Pembelajaran Kooperatif yang pertama Penjelasan materi, kedua belajar dalam kelompok, ketiga penilaiannya berupa tes atau kuis, keempat
pengakuan tim dengan memberikan penghargaan untuk tim yang terbaik.
23
Berdasarkan teori dan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI di
SD diantaranya Strategi Pembelajaran Inkuiri, Strategi Pembelajaran Eksporitori dan Strategi Pembelajaran Kooperatif. Dengan menggunakan beberapa strategi
tersebut diharapkan proses pembelajaran PAI dapat berjalan interaktif dan optimal.
4. Penilaian Pembelajaran PAI