Shalat KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

- Ibadah badaniyah antara bangsa, ialah haji yang merupakan ibadah setahun sekali atau seumur hidup sekali jika mampu. Haji merupakan ibadah kolektif antar bangsa-bangsa di dunia di pusat kelahiran Islam. 29 Ibadah dilihat dari tata cara melaksanakannya terbagi lima yaitu : - Ibadah badaniyah dzatiyah, seperti shalat. - Ibadah maaliyah, seperti zakat, infaq dan sedekah. - Ibadah ijtima‟iyah, seperti haji, shalat berjamaah, shalat idul fitri dan idul adha dan shalat jum’at. - Ibadah ijabiyah, seperti thawaf. - Ibadah salbiyah, meninggalkan segala yang diharamkan dalam masa berihram. 30 Dari berbagai bentuk peribadatan, shalat merupakan kewajiban utama bagi umat Islam yang sudah terkena hukum taklify. Semua ibadah yang dilakukan oleh umat Islam bertujuan untuk mengharap ridha Allah swt.

C. Shalat

1. Pengertian Shalat Menurut mayoritas ahli bahasa, shalat artinya do’a, sebagaimana yang tercantum dalam al- Qur’an. 31 :            Artinya : Dan do‟akanlah mereka, sesungguhnaya do‟amu menenteramkan mereka. Dan Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 29 Prof, Dr,H,Moh.Ardani, Fikih Ibadah Praktis, …, h.18-19. 30 Drs. KH. Abdul Hamid M.Ag, Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si, Fiqih Ibadah, Pustaka Setia Bandung; 2009, h. 72 31 Dewan Hisbah PP Persis, Risalah Shalat, Bandung; Pustaka Umat, 2002. h. 67 Menurut ahli fiqih adalah suatu tindakan ibadah disertai bacaan do’a- doa yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya. 32 2. Kedudukan Shalat Dalam Islam shalat merupakan salah satu jenis kewajiban yang menduduki peringkat kedua dalam rukun Islam setelah syahadat. Kewajiban shalat diberikan kepada nabi Muhammad melalui perjalanan yang luar biasa yaitu isra’ mi’raj. Sehingga shalat memiliki kedudukan penting dalam Islam. Kedudukan shalat dalam syari’at Islam sebagai berikut : 1 Shalat sebagai tiang agama. Hadits Nabi SAW Artinya: “shalat itu tiangnya agama” 2 Shalat merupakan kewajiban umat Islam yang ditetapkan secara langsung melalui peristiwa isra’ mi’raj. 3 Shalat merupakan kewajiban umat Islam yang pertama akan dihisab di hari akhirat. 4 Shalat merupakan amalan paling utama di antara amalan-amalan lain dalam Islam. 5 Perbedaan antara kaum muslim dengan kafir terletak pada shalatnya. 33 3. Kewajiban Melaksanakan Shalat dan Hikmahnya. 1 Kewajiban Melaksanakan Shalat. Banyak dalil-dalil yang menunjukkan kewajiban melaksanakan shalat baik yang bersumber dari al- Qur’an dan al-Hadits. Firman Allah SWT 32 Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Penebar Salam, 1998. H. 321 33 Drs. KH. Abdul Hamid M.Ag, Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si, . . . ., h. 182         “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang- orang yang ruku”.Al-Baqarah : 43          “Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar”Al-Ankabut : 45 Hadits Nabi SAW Artinya : “shalat itu tiangnya agama” 2 Hikmah Melaksanakan Shalat Menurut Prof. DR H. Moh Ardani di antara hikmah shalat ditinjau dari kaitannya dengan akhlak, yaitu shalat dapat : - Membawa ketenangan dan kedamaian - Memperkuat rasa syukur kepada Allah swt - Membersihkan fikiran dan perbuatan - Memupuk rasa persaudaraan - Menumbuhkan rasa persamaan dan persatuan - Menanamkan sikap disiplin - Menanamkan rasa toleransi 34 4. Sebab-sebab tidak Melaksanakan Shalat dan Hukum Meninggalkannya 1 Sebab-sebab seseorang tidak melaksanakan shalat Banyak kita temukan orang-orang yang dalam hidupnya sering meninggalkan shalat, baik dengan sengaja atau pun tidak disertai beragam 34 Prof. DR. H. Moh Ardani, Akhlak-Tasawuf, Nilai-nilai Akhlak Budipekerti dalam Ibadat Tasawauf, Jakarta; CV. Karya Mulia, 2005, h. 118-141 alasan. Prof. Dr. Hasbi Ash Shidieqy menjelaskan sebab-sebab seseorang meninggalkan shalat, diantaranya: - Salah sangka dan salah menempatkan, disini mereka beranggapan bahwa shalat itu hanya untuk meluruskan akhlaq dan budi pekerti. Bila mereka sudah berakhlaq, cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan berarti tidak harus melaksanakan shalat. Karena menurut mereka shalat hanya untuk orang-orang tertentu: pak haji, pak tani dan pak penghulu. - Tidak mengetahui pengertian tentang shalat, golongan ini beranggapan shalat tidak perlu dilaksanakan karena mereka lahir, hidup dan besar dikalangan keluarga yang tidak pernah melaksanakan shalat. Tidak pernah melihat orang tua mereka melakukan shalat. Tapi yang mereka lihat adalah selamatan-selamatan secara kecil-kecilan dan besar- besaran, jadi beragama menurut mereka adalah mengadakan selamatan-selamatan, tasyakuran dan sebagainya. - Kemalasan yang sangat mempengaruhi, golongan ini terang-terangan tidak shalat karena rasa malas padahal mereka tahu salat merupakan ibadah wajib. - Keremajaan dan kemudaan, golongan ini beranggapan bahwa ibadah itu hanya dilakukan bagi orang-orang yang sudah tua untuk mendekatkan diri pada Allah swt, sedangkan bagi yang muda bersenang-senang dengan kehidupan dunia saja, merasa masih muda dan hidupnya lama. - Pengaruh kacaunya perasaan, golongan ini sengaja meninggalkan shalat karena rusuh hati, tertimpa kesedihan dan kesusahan. - Takut kepada iblis dan syetan, golongan ini beranggapan bahwa jika melaksanakan shalat nanti diganggu oleh iblis, karena takut akan hilang sakti dan mandra yang sedang diamalkan. 35 2 Hukum Meninggalkan Shalat. 35 Prof. DR. Hasbi ash Shiddieqy, Pedoman Shalat, Jakarta : Bulan Bintang, 1983, cet ke-1, h. 29-30 Shalat adalah ibadah yang pertama-tama diwajibkan oleh Allah swt dan berada pada peringkat ke dua dalam rukun Islam. Barang siapa yang menjauhi shalat, berarti ia menjauhi Islam dan akan memperoleh kutukan Allah swt. Dia sesungguhnya telah menyalahi perintah agamanya, berarti ia telah menghantarkan dirinya kepada kehancuran. Dan dengan meninggalkann shalat ini akan lebur semua kebaikan amalannya, karena dia telah telah menyalahi ayat-ayat al- Qur’an yang sharih mengenai shalat. Orang yang membuat kesalahan ini termasuk ke dalam hukum orang yang ingkar. 36 Prof. Dr. Hasbi Ash Shidieqy menjelaskan bahwa : - Orang yang meninggalkan shalat pada suatu waktu dengan karena kemalasan atau mengerjakan kemaksiatan karena kejahilan dengan merasa penyesalan dan kekecewaan hati serta ingin bertaubat, tiadalah iman orang itu berlawanan dengan iman muthlaq dan tiadalah halnya itu mengeluarkan dirinya dari millah agama, walaupun berulang- ulang. - Seseorang yang terus-menerus meninggalkan shalat dengan tidak merasa keberatan apa-apa, tidak merasa penyesalan dan tidak merasa kekecewaan serta tidak merasa perlu bertaubat, maka orang itu dipandang dan dihukum kafir. 37 5. Syarat, Rukun dan Sunnah dalam Shalat Sebelum shalat dilakukan perlu diperhatikan beberapa hal agar shalat yang dilakukan menjadi sah, hal-hal tersebut terkumpul dalam syarat-syarat sah shalat. Syarat-syarat sah shalat tersebut yaitu : 1 Islam 2 Suci dari hadas, haid, nifas seluruh anggota badan, pakaian dan tempat. 3 Berakal dan baligh 4 Menutup aurat 5 Mengetahui masuknya waktu shalat 36 Al-Syaikh Muhammad Mahmud Al-Shawaf, Pengajaran Shalat Lengkap,Semarang; DinaUtama, h. 14 37 Prof. Dr. TM Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shalat, . . . ., h.571 6 Menghadap ke kiblat 7 Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah Selain itu seseorang yang akan melaksanakan shalat harus memperhatikan rukun-rukun dalam shalat. Adapun rukun-rukun dalam shalat yaitu : 1 Niat 2 Berdiri bagi orang yang kuasa 3 Takbiratul ihram membaca Allahu Akbar 4 Memabaca surat al-Fatihah 5 Ruku’ serta tuma’ninah diam sebentar 6 I’tidal serta tuma’ninah diam sebentar 7 Sujud dua kali serta tuma’ninah diam sebentar 8 Duduk di antara dua sujud serta tuma’ninah diam sebentar. 9 Duduk tasyahud akhir serta tuma’ninah diam sebentar. 10 Membaca tasyahud akhir serta tuma’ninah diam sebentar. 11 Membaca shalawat Nabi Muhammad ketika tasyahud akhir. 12 Membaca salam yang pertama sambil berpaling ke kanan. 13 Menertibkan rukun 38 Di dalam shalat terdapat beberapa sunah-sunah, yaitu sunnah sebelum shalat dan sunah ketika shalat dilaksanakan. a. Sunah Sebelum Shalat. 39 1 Azan ialah memberitahukan bahwa shalat telah tiba dengan lafaz yang telah ditentukan syara’. 2 Iqomah ialah memberitahukan kepada hadirin supaya siap berdiri untuk shalat. 3 Membatasi tempat shalat maksudnya membatasi tempat shalat dengan dinding, dengan tongkat, dengan menghamparkan sajadah atau dengan garis, supaya orang tidak lalu lintas di depan orang 38

H. Fachrurazi, Tata Cara Shalat, Bandung; Sinar Baru Algensindo, h.25-26