Ibadah KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

- Dengan penyadaran Disamping dengan adanya pembiasaan yang disertai dengan contoh dan tauladan, maka kepada anak yang mulai kritis, sedikit demi sedikit harus diberikan penjelasan-penjelasan tentang pentingnya peraturan-peraturan diadakan. Sehingga lambat laun anak itu akan sadar terhadap peraturan- peraturan tersebut. Jika sudah timbul kesadaran dalam diri si anak, berarti telah mulai tumbuh disiplin dari dirinya sendiri. 23 - Dengan pengawasan Pengawasan diberikan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan khususnya yang bertentangan dengan peraturan yang telah diadakan. Sehingga dengan pengawasan tingkat kedisiplinan anak akan terkontrol. 24

D. Ibadah

1. Pengertian Ibadah Ibadah adalah kata masdar dari „abada yang berarti memuja, menyembah, mengabdi, berkhidmat. Dalam kamus Bahasa Arab - Indonesia karangan Prof. DR. H Mahmud Yunus ibadah diartikan amal yang di ridhai Allah. 25 Jadi ibadah berarti pemujaan, penyembahan, pengabdian, pengkhidmatan secara lughawi. Adapun menurut istilah agama Islam sebagai berikut : - Menyatakan ketundukan dan kepatuhan sepenuhnya dengan disertai rasa kekhidmatan yakni bersikap khidmat terhadap yang dipuja dengan segenap jiwa raga yang diliputi oleh rasa kekuasaan dan keagungan Nya dan senantiasa memohonkan rahmat dan karunia Nya. 23 Drs. Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , … h. 143 24 Drs. Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , … h. 144 25 Prof. DR. H. Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta; PT. Mahmud Yunus Wadzuriyah,h. 252 - Menurut ilmu fiqih ibadah ialah amal perbuatan hamba Allah yang bertentangan dengan kehendak hawa nafsunya karena memuliakan keagungan Tuhannya. 26 Al-Imam Ibnu Kasir dalam kitabnya tafsir al- Qur’an al-Karim juz 1 surat al-Fatihah - al-Baqarah menjelaskan bahwa al- „ibadah menurut istilah bahasa berasal dari makna az-zullah, artinya mudah dan taat. Sedangkan menurut istilah syara’ yaitu suatu ungkapan yang menunjukkan suatu sikap sebagai hasil dari himpunan kesempurnaan rasa cinta, tunduk dan takut. 27 Menurut Yusuf Qardhawi, ibadah adalah ketaatan terhadap sesuatu yang Maha Besar, yang objeknya tidak dapat ditangkap oleh panca indera. Di kalangan orang arab ibadah diartikan sebagai puncak ketundukan yang tertinggi, yang timbul dari kesadaran hati sanubari dalam rangka mengagungkan yang disembah. Menurut ulama tauhid dan hadits, ibadah adalah mengesakan dan mengagungkan Allah sepenuhnya, serta menghinakan diri dan menundukkan jiwa kepada-Nya. Menurut mereka ibadah sama dengan tauhid. Sedangkan menurut ahli akhlak, ibadah adalah mengerjakan segala bentuk ketaatan badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat hukum. Menurut mereka, akhlak dan segala tugas hidup kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada setiap individu, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat, termasuk dalam pengertian ibadah. Ahli tauhid, ahli tafsir dan ahli hadits mengartikan ibadah sebagai berikut: - Ibadah adalah mengesakan Allah, menta’zimkannya dengan sepenuh ta’zim, serta menghinakan diri dan menundukkan jiwa kepada-Nya menyembah Allah sendirinya. - Ibadah adalah tauhid mengesakan Allah sekalian alam. - Segala lafaz ibadah dalam al-Qur’an diartikan dengan tauhid. 26 Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Fikih Ibadah Praktis, Jakarta; Bumbu Dapur Communication-PT. Mitra Cahaya Utama, 2008, h. 16-17 27 Al-Imam Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir Juz 1, Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2000. h. 124 - Tauhid adalah mengesakan Allah SWT, tuhan yang disembah mengikuti keesaaNya serta mengitikadkan pula keesaaNya pada zatNya dan pada pekerjaanNya. Dalilnya :       Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Juga firman Allah:         Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Secara istilah, ibadah memiliki beberapa pengertian diantaranya: - Berhidmat kepada Allah, melakukan segala sesuatu yang diridhai-Nya, taat kepada-Nya - Melakukan segala sesuatu yang disukai Allah, diridhai-Nya, baik perkataan, perbuatan, lahir dan batin. - Tafakkur kepada Allah, yaitu memperhatikan kebesaran Allah, memperhatikan ni’mat-Nya yang terdapat di alam ini. - Melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan Allah SWT dalam: syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji rukun Islam. 28 Dari uraian di atas dapat dipahami, disiplin beribadah berarti melakukan ketertiban, keteraturan, ketaatan dalam beribadah serta menyempurnakan ibadah dengan melaksanakan segala peraturan yang berlaku. 2. Jenis-jenis Ibadah Secara umum bentuk perintah beribadah kepada Allah dibagi dua, yaitu sebagai berikut : 28 Zurinal Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: lembaga Penelitian UIN, 2008. h. 26-27 a. Ibadah Mahdhah b. Ibadah Ghair Mahdhah Ibadah mahdhah adalah ibadah yang perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan penambahan atau pengurangan. Ibadah ini ditetapkan oleh dalil- dalil yang kuat qath’iah-dilalah, misalnya perintah shalat, zakat, puasa, ibadah haji dan bersuci dari hadats kecil maupun besar. Ibadah ghair mahdhah ialah ibadah yang cara pelaksanaanya dapat direkayasa oleh manusia, artinya bentuknya dapat beragam dan mengikuti situasi dan kondisi, tetapi substansi ibadahnya tetap terjaga. Misalnya perintah melaksanakan perdagangan dengan cara yang halal dan bersih, larangan melakukan perdagangan yang gharar, mengandung unsur penipuan dan sebagainya. Dalam praktik perdagangannya, baik bentuk maupun objeknya dibebaskan, misalnya Rasul berdagang hasil pertanian maka bukan berarti semua umat Islam wajib berdagang hasil pertanian, tetapi merupakan bentuk kebolehan untuk umat Islam melakukan perdagangan, baik hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya. 3. Bentuk-Bentuk Ibadah Bentuk-bentuk peribadatan dalam Islam bermacam-macam tergantung corak, isi, alat dan gerak-geriknya. Tetapi saran dan tujuannya hanya satu juga yaitu untuk berbakti kepada Allah. Diantara macam-macam peribadatan itu menurut Prof. Dr. M. Ardani ada lima ibadah pokok yang biasa disebut arkanul Islam yaitu : - Ibadah lisan ialah ikrar keyakinan dengan syahadatain, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. - Ibadah badaniyah murni harian, ialah sholat yang bersifat harian yang mesti dilakukan 5 kali dalam sehari. - Ibadah badaniyah tahunan, ialah puasa yang dilakukan setahun sekali selama satu bulan Ramadhan. - Ibadah harta bersifat sosial, ialah zakat dengan mengeluarkan harta yang ditujukan kepada Allah untuk kesejahteraan masyarakat. - Ibadah badaniyah antara bangsa, ialah haji yang merupakan ibadah setahun sekali atau seumur hidup sekali jika mampu. Haji merupakan ibadah kolektif antar bangsa-bangsa di dunia di pusat kelahiran Islam. 29 Ibadah dilihat dari tata cara melaksanakannya terbagi lima yaitu : - Ibadah badaniyah dzatiyah, seperti shalat. - Ibadah maaliyah, seperti zakat, infaq dan sedekah. - Ibadah ijtima‟iyah, seperti haji, shalat berjamaah, shalat idul fitri dan idul adha dan shalat jum’at. - Ibadah ijabiyah, seperti thawaf. - Ibadah salbiyah, meninggalkan segala yang diharamkan dalam masa berihram. 30 Dari berbagai bentuk peribadatan, shalat merupakan kewajiban utama bagi umat Islam yang sudah terkena hukum taklify. Semua ibadah yang dilakukan oleh umat Islam bertujuan untuk mengharap ridha Allah swt.

C. Shalat