25
berjalannya waktu, maka mulai terlihat perkembangan dalam usaha jasa ini, sehingga menjadi tumbuh menjadi industry tersendiri yaitu industri
perhotelan.
28
2. Hotel adalah jasa yang berkupa sebuah bangunan atau komplek bangunan
secara komersial yang memberikan fasilitas tempat tinggal sementara, makan dan minum untuk masyarakt umum dengan ketentuan yang dibuat
oleh pihak perhotelan. Sehingga seiring berjalannya waktu maka pengertian hotel berkembang luas menjadi sebuah tempat jasa penginapan
sekaligus fasilitas-fasilitas lainnya.
29
Maka dapat disimpulkan bahwa hotel adalah sebuah jasa penginapan yang bersifat memberikan fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan oleh pihak
hotel tersebut. Hotel juga suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk memberikan fasilitas seperti penginapan, makan,
minum dan lainnya, serta menggunakan secara komersial.
D. Kerukunan Antar Karyawan
Secara etimologis kata kerukunan berasal dari bahasa Arab, yaitu “rukun” yang mengandung arti tiang, dasar, atau sila. Bentuk jamak dari kata
rukun adalah “arkaan” yang mengandung arti bangunan sederhana yang
terdiri atas berbagai unsur. Dapat disimpulkan bahwa kerukunan adalah suatu kesatuan yang terdiriatas berbagai unsur yang berlainan dan setiap unsur
tersebut saling menguatkan.
30
28
Aan Surachlan Dimyati, Pengetahuan Dasar Perhotelan Jakarta: PT. Anom Kosong, 1989, cet. Ke-1, h. 1.
29
A. Hari Karyono, Usaha dan Pemasaran Perhotelan Bandung: Angkasa, 1999, h. 16.
30
Said Agil Husin al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama Jakarta: Ciputat Press, 2003, h. 4.
26
Ketika kata rukun menjadi kata sifat dalam bahasa Indonesia, mengandung arti “Damai atau Bersatu Hati” tidak bertengkartidak cekcok.
31
Kerukunan juga dapat diartikan sebagai kebersamaan dalam hidup yang diwarnai oleh suasana baik dan damai. Hidup dengan rukun berarti hidup
dengan suasana yang tidak penuh dengan cekcok, satu hati, dan sepakat dalam berfikir dan bertindak untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Di
dalam kerukunan, setiap individu manusia dapat hidup dengan saling percaya tanpa mempunyai kecuriagaan, di mana tumbuh semangat dan sikap saling
menghormati dan mempunyai kerelaan hati untuk bekerja sama satu di antar yang lainnya demi mewujudkan kebersamaan.
32
Sementara jika dikaitkan dengan kehidupan social, rukun dapat diartikan dengan adanya yang satu mendukung keberadaan yang lain.
33
Jadi dapat disimpulkan bahwa kerukunan dalam konteks sosial merupakan norma
yang sepatutnya diimplementasikan demi terwujudnya masyarakat madani yang saling peduli dan mendukung eksistensi masing-masing elemen
masyarakat.
E. Karyawan
1. Pengertian Karyawan
Karyawan merupakan aset utama dalam sebuah perusahaan, karena tanpa adanya keberadaannya mereka di dalam sebuah perusahaan tersebut,
aktivitas perusahaan tersebut tidak akan berjalan. Keberadaan karyawan sangat berperan aktif dalam menetapkan maju atau mundurnya sebuah
31
A. A. Waskito, Kamus Praktis Bahasa Indonesia Jakarta: PT. Wahyu Media, 2012, cet. Ke-5,h. 482.
32
M. Zainuddin Daulay, Mereduksi Eskalasi Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, 2001, h. 67.
33
Hamka Haq, Jaringan Kerjasama Antar Umat Beragama: Dari Wacana ke Aksi Nyata Jakarta: Titahandalusia Press, 2002, h. 54.