4. Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah membentuk kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit terutama penyakit polio, cacar, gondok, rubella, pertusis, difteri,
tetanus, infeksi Haemophilus dan Hepatitis B dengan memberikan vaksin pada bayi. Jadwal pemberian imunisasi pada bayi dimulai dari umur 0 bulan. Imunisasi DPT
dilakukan tiga kali. DPT pertama diberikan saat bayi saat bayi berusia dua bulan, DPT ketiga pada saat bayi berusia enam bulan. Imunisasi polio untuk menghindari
anak untuk menghindari anak dari penyakit kelumpuhan, diberikan tiga kali pada saat bayi berusia dua bulan, empat bulan dan bulan. Imunisasi campak diberikan
setelah bayi berusia sembilan bulan. Imunisasi hepatitis B diberikan dua kali pada saat bayi baru lahir dan usia satu bulan. Imunisasi harus diberikan pada bayi yang
kondisi tubuhnya sehat, tidak dibenarkan berikan pada bayi yang sedang menderita penyakit ataupun bayi sedang menderita panas tinggi. Batas aman suhu badan anak
yang akan mendapat imunisasi harus berkisar 37
o
C.
5. Popok
Pada bulan pertama, ibu akan sering mengganti popok hingga terkadang satu jam sekali. Meskipun merepotkan, penggantian popok sesering mungkin
berguna untuk menghindari gatal-gatal dan merah pada kulit bayi yang masih peka. Ada dua jenis popok bayi yaitu popok kain dan popok sekali pakai atau diapers.
6. Perawatan Mata, Hidung dan Telinga
Mata, hidung dan telinga adalah bagian tubuh yang sangat sensitive. Untuk merawat telinga, bagian luar dibasuh dengan lap atau kapas. Jangan memasukkan
benda apa pun ke lubang telinga, termasuk cotton buds atau pun jari. Bagian dalam hidung mempunyai mekanisme membersihkan sendiri. Jika ada cairan atau kotoran
keluar, hanya bagian luarnya yang dibersihkan dengan menggunakan cotton bud atau
tisu yang digulung kecil. Jika menggunakan jari maka jari benar-benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan lendir sangat banyak karena pilek, sedotlah keluar dengan
penyedot hidung atau bayi yang diletakkan dengan posisi tengkurap untuk mengeluarkan cairan tersebut. Mata dibersihkan dengan menggunakan kapas yang
dibasahi air hangat. Kapas yang digunakan harus lembut. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran dimata jika sulit. Jika sudah dibersihkan, mata bayi dipastikan
bersih dari sisa kapas.
7. Perawatan Alat Kelamin Bayi
Setiap kali mengganti popok bayi laki-laki, alat kelamin dan pantat bayi harus dibersihkan. Bila tidak dibersihkan, sisa air seni dapat menyebabkan iritasi.
Adapun cara membersihkan alat kelamin bayi laki-laki yaitu alat kelamin dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air. Untuk membersihkan penis dan
lipatan-lipatannya digunakan kapas basah, tidak memaksa menarik kulit luar dan membersihkna bagian dalam penis atau menyemprotkan antiseptik karena sangat
berbahaya, kecuali jika kulit luar sudah terpisah dari glan, sesekali ibu biasa menarik dan membersihkan bagian bawahnya.
Sewaktu mengganti popok bayi perempuan, pantatnya dibersihkan dengan baik. Vagina dalam alat kelaminnya tidak perlu dibersihkan karena didaerah ini tidak
terdapat banyak kotoran dan jika dibuka dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Membersihkan selalu dari depan ke belakang sehingga tidak menyebabkan bakteri
masuk dari anus ke vagina. Untuk bayi laki-laki dan perempuan dengan kapas baru, anus dan bagian bokong dibersihkan dari arah anus ke luar. Lalu dikeringkan dengan
tissue lembut dan dibiarkan terkena udara sejenak sebelum memakai popok dan lipatan kulit serta bokong boleh diolesi krim.