2 Servik
Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Servik menghubungkan uterus
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina pada saat persalinan. Segera setelah persalinan bentuk serviks
akan menganga seperti corong. Hal ini dapat disebabkan oleh korpus uteri yang berkontraksi sedangkan serviks berubah menjadi merah kehitaman karena
mengandung banyak pembuluh darah dengan konsistensi lunak Maritalia, 2012.
3 Vulva, Vagina dan Perineum
Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam
keadaan kendor. Ukuran vagina akan selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan pertama. Perubahan pada perineum pasca melahirkan
terjadi pada saat perineum mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun dapat dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu
Nugroho, 2014.
4 Payudara
Setelah proses persalinan selesai, pengaruh hormon estrogen dan progesterone terhadap hipofisis mulai menghilang. Hipofisis mulai mensekresi
hormone kembali yang salah satu diantaranya adalah lactogenic hormone atau hormone prolaktin. Selama kehamilan hormone prolaktin dari plasenta
meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormone estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesterone akan menurun pada saat hari
kedua pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada hari-hari pertama
ASI mengandung banyak kolostrum, yaitu cairan berwarna kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah hari ketiga post partum
Maritalia, 2012.
b. Perubahan Sistem Pencernaan
Biasanya, ibu akan mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu persalinan, alat pencernaan mengalami tekanan yang
menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada waktu persalinan, kurangnya asupan cairan dan makanan, serta kurangnya aktivitas tubuh.
Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini tidak berhasil, dalam 2-3 hari
dapat diberikan obat laksansia. Selain konstipasi, ibu juga mengalami anoreksia akibat penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi perubahan
sekresi, serta penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan kurang nafsu makan Sulistyawati, 2009.
c. Perubahan Sistem Perkemihan
Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan
kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam
jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12 - 36 jam sesudah melahirkan Nugroho, 2014.
d. Perubahan Sistem Musculoskeletal
Otot – otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh – pembuluh yang berada diantara anyaman otot – otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan. Ligamen-ligamen, diagfragma
pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum menjadi
kendor Sari, 2014.
e. Perubahan Sistem Endokrin
Setelah melahirkan sistem endokrin kembali kepada kondisi seperti ibu hamil. Hormon kehamilan mulai menurun segera setelah plasenta keluar. Turunnya
estrogen dan progesteron menyebabkan peningkatan prolaktin menstimulasi air susu. Perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita setelah melahirkan melibatkan
perubahan yang progresif atau pembentukan jaringan-jaringan baru. Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem endokrin, terutama pada
hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut Sari, 2014.
f. Perubahan Tanda Vital
1 Suhu Badan
Satu hari 24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit 37,5
o
C-38
o
C sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan atau dehidrasi
dan kelelahan karena adanya bendungan vaskuler dan limpatik. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, payudara
menjadi bengkak berwarna merah karna banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis, tractus genitalis atau
system lain.
2 Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa anta 60-80 xmenit atau 50-70 xmenit. Sesudah melahirkan denyut nadi akan lebih cepat nadi yang melebihi
100 xmenit, harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.