Perawatan Mata, Hidung dan Telinga

tisu yang digulung kecil. Jika menggunakan jari maka jari benar-benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan lendir sangat banyak karena pilek, sedotlah keluar dengan penyedot hidung atau bayi yang diletakkan dengan posisi tengkurap untuk mengeluarkan cairan tersebut. Mata dibersihkan dengan menggunakan kapas yang dibasahi air hangat. Kapas yang digunakan harus lembut. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran dimata jika sulit. Jika sudah dibersihkan, mata bayi dipastikan bersih dari sisa kapas.

7. Perawatan Alat Kelamin Bayi

Setiap kali mengganti popok bayi laki-laki, alat kelamin dan pantat bayi harus dibersihkan. Bila tidak dibersihkan, sisa air seni dapat menyebabkan iritasi. Adapun cara membersihkan alat kelamin bayi laki-laki yaitu alat kelamin dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air. Untuk membersihkan penis dan lipatan-lipatannya digunakan kapas basah, tidak memaksa menarik kulit luar dan membersihkna bagian dalam penis atau menyemprotkan antiseptik karena sangat berbahaya, kecuali jika kulit luar sudah terpisah dari glan, sesekali ibu biasa menarik dan membersihkan bagian bawahnya. Sewaktu mengganti popok bayi perempuan, pantatnya dibersihkan dengan baik. Vagina dalam alat kelaminnya tidak perlu dibersihkan karena didaerah ini tidak terdapat banyak kotoran dan jika dibuka dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Membersihkan selalu dari depan ke belakang sehingga tidak menyebabkan bakteri masuk dari anus ke vagina. Untuk bayi laki-laki dan perempuan dengan kapas baru, anus dan bagian bokong dibersihkan dari arah anus ke luar. Lalu dikeringkan dengan tissue lembut dan dibiarkan terkena udara sejenak sebelum memakai popok dan lipatan kulit serta bokong boleh diolesi krim.

D. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari Suliswati, 2005 Menurut Rufaidah 2003 dalam Megawati 2014 faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan antara lain faktor fisik, trauma atau konflik dan lingkungan awal yang tidak baik.

2. Tingkat Kecemasan

Menurut Stuart 1998 membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu : a. Kecemasan ringan Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa ataupun kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. b. Kecemasan sedang Pada tingkat ini memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. c. Kecemasan berat Pada kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain.