40
diteliti.
4
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis :
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengukur relevan tidaknya
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah
kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar. Uji validitas pada dasarnya dilakukan dengan melihat korelasi antara
skor dari masing-masing data dibanding dengan skor totalnya. Dalam uji validitas tersebut, validitas dapat dicek melalui nilai signifikansi
yaitu jika nilai korelasi antara butir pertanyaan dan skor total variabel 0,3, maka kuesioner dianggap valid
5
. b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan reliabel atau tetap konsisten bila dilakukan berkali-kali pada
waktu yang beda. Suatu kuesioner dikatakan realiabel jika nilai koefisien alpha 0,060.
6
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Yogyakarta: fakultas Psikologi UGM, 1994 h. 136
5
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, hal. 46.
6
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.hal, 42.
41
c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.
7
Sebaran data dapat dikatakan normal apabila nilai sig 0,05, dan
sebaliknya data tidak normal jika nilai sig 0,05. 2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan linear antara dua variable atau lebih. Di mana satu variable sebagai variable dependen terikat
atau tergantung dan yang lainnya variable independen bebas.
8
a. Pengujian Hipotesis Setelah model regresi berganda mernenuhi syarat uji asumsi klasik,
dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua
jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t. 1 Uji-F Uji-Global
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikasi terhadap
variabel terikat.
7
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta:Salemba Humanika,2009, hal. 91.
8
Tim Wahana Komputer, Panduan Aplikatif dan Solusi Mengolah data Statistik Hasil penelitian dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010, hal. 162.
42
Ho: Tidak ada pengaruh antara transparansi, akuntabilitas, professional, pertanggungjawaban, dan kewajaran pada kinerja karyawan Bank
Muamalat.
Ha: Ada pengaruh antara transparansi, akuntabilitas, professional, pertanggungjawaban, dan kewajaran pada kinerja karyawan Bank
Muamalat. Adapun kriteria pengujiannya adalah jika F
Hitung
F
Tabel
maka Ho ditolak atau sig 0,05 maka Ho ditolak, sehingga jika F
Hitung
F
Tabel
maka Ho diterima atau sig 0,05 maka Ho diterima.
2 Uji-t uji pengaruh parsial Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau
tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai t hitung maka selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel.
Hipotesis Parsial untuk Transparansi X1 Ho : Tidak ada pengaruh antara transparansi pada kinerja karyawan
Bank Muamalat.
43
Ha : Ada pengaruh antara transparansi pada kinerja karyawan Bank
Muamalat Hipotesis Parsial untuk Akuntabilitas X2
Ho : Tidak ada pengaruh antara akuntabilitas pada kinerja karyawan Bank Muamalat
Ha : Ada pengaruh antara akuntabilitas pada kinerja karyawan Bank
Muamalat Hipotesis Parsial untuk professional X3
Ho : Tidak ada pengaruh antara professional pada kinerja karyawan Bank Muamalat
Ha : Ada pengaruh antara professional pada kinerja karyawan Bank
Muamalat Hipotesis Parsial untuk pertanggungjawaban X4
Ho : Tidak ada pengaruh antara pertanggungjawaban pada kinerja karyawan Bank Muamalat
Ha : Ada pengaruh antara pertanggungjawaban pada kinerja
karyawan Bank Muamalat
Hipotesis Parsial untuk kewajaran X5 Ho : Tidak ada pengaruh antara kewajaran pada kinerja karyawan
Bank Muamalat
44
Ha : Ada pengaruh antara kewajaran pada kinerja karyawan Bank
Muamalat Adapun kriteria pengujiannya adalah jika T
Hitung
T
Tabel
maka Ho ditolak atau Sig 0,05 maka Ho ditolak, sehingga jika T
Hitung
T
Tabel
maka Ho diterima atau sig 0,05 maka Ho diterima.
F . Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variable
independen atau variable bebas dan variable dependen atau variable terikat. Variabel terikat atau variable dependen merupakan variable yang tergantung
pada varibel lainnya. Varibel dependen Y dalam penelitian ini adalh Kinerja Karyawan. Sedangkan, variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen terikat variable lain.
9
Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu terdiri dari
a Prinsip Transparansi X
1,
b Prinsip Akuntabilitas X
2
c Prinsip Pertanggungjawaban X
3
d Prinsip Profesional X
4
e Prinsip Kewajaran X
5
9
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kesepuluh, hal.
45
2. Definisi Operasional Variabel Penegrtian operasional veriabel adalah melekatkan arti pada suatu variable
dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variable itu. Pengertian operasional variable penelitian ini kemudian diuraikan
menjadi indicator empiris yang meliputi: a. Variabel Bebas
1 Prinsip Transparansi X
1
,
adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi material dan relevan mengenai proses kegiatan bank
10
. Adapun dalam pengelolaan SDM, prinsip ini mencakup transparansi
dalam pengambilan keputusan menyangkut kekaryawanan, dan penyajian informasi mengenai perusahaan. Instrument pengukuran
variable ini diukur dengan menggunakan skala ordinal. Variable ini digali dengan 6 indikator.
2 Prinsip Akuntabilitas X
2
, adalah kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan
secara efektif
11
. Prinsip akuntabilitas ini diwujudkan dalam penyesuaian program motivasi dan sistem evaluasi dan monitoring. Instrument
pengukuran variable ini diukur dengan menggunakan skala ordinal. Variable ini digali dengan 4 indikator.
10
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1213DPbS 2010, hal 2.
11
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1213DPbS 2010, hal 2.
46
3 Prinsip Pertanggungjawaban X
3
, merupakan kesesuaian pengelolaan bank dengna peratuaran perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip pengelolaan bank yang sehat
12
. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari
adanya wewenang; menyadari akan adanya tanggung jawab sosial; menghindari penyalahgunaan kekuasaan; menjadi profesional dan
menjunjung etika; memelihara lingkungan bisnis yang sehat. Instrument pengukuran variable ini diukur dengan menggunakan skala ordinal.
Variable ini digali dengan 2 indikator. 4 Prinsip Profesional X
4
, yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruhtekanan dari pihak manapun
independen serta memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan bank syariah
13
. Prinsip professional ini diwujudkan dalam komitmen dan kompetensi kerja. Instrument pengukuran variable ini diukur
dengan menggunakan skala ordinal. Variable ini digali dengan 4 indikator.
5 Prinsip Kewajaran X
5
, keadilan atau kesetaraan dalam memenuhi hak- hak stakeholders berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
14
. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas; membuat pedoman
12
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1213DPbS 2010, hal 2.
13
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1213DPbS 2010, hal 2.
14
Surat Edaran Bank Indonesia No. 1213DPbS 2010, hal 2.
47
perilaku perusahaan corporate conduct dan atau kebijakan- kebijakan yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk orang dalam,
self-dealing, dan konflik kepentingan; menetapkan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite, termasuk
sistem remunerasi, menyajikan
informasi secara
wajar atau
pengungkapan penuh material apapun, mengedepankan Equal
Job Opportunity. Dalam pengelolaan SDM prinsip inni diwujudkan dalam
kebijakan yang bersifat objektif berdasarkan perstasi atau hasil kerja karyawan. Instrument pengukuran variable ini diukur dengan
menggunakan skala ordinal. Variable ini digali dengan 5 indikator. b. Variabel Terikat
1 Kinerja Karyawan Y, merupakan tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan
yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasiperusahaan. Prawirosentono yang mengartikan kinerja
sebagai, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang adan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka upaya mendapai tujuan organisasi bersangkutan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika.
15
Dalam Hal ini, kinerja karyawan diukur berdasarkan quantity of work, quality of work, job knowledge,
15
Prawirosentono, Suryadi. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE,1999 hal. 2.
48
creativeness, cooperation, dependability ,dan personal qualities. Instrument pengukuran variable ini diukur dengan menggunakan skala
ordinal. Variable ini digali dengan 24 indikator.
Tabel 3.1 Defini Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
dimensi sub dimensi
Indicator Pengukuran
keterbukaan pengambilan
keputusan menyangkut
kekaryawanan Sistem
jenjang karir kebijakan promosi
Skala Ordinal kebijakan demosi
kebijakan mutasi karyawan penyajian
informasi mengenai
perusahaan transaksi
material Penyajian Laporan keuangan
Penyajian Laporan Kegiatan Perusahaan
Penyajian Laporan Pelaksanaan GCG Bank
Akuntabilitas penyesuaian
program motivasi
penilaian dengan sistem reward Skala Ordinal
penilaian dengan
sistem punishment
sistem evaluasi dan monitoring
pelaksanaan fungsi
struktur organisasi
standar operasional kerja
Pertanggungjawaban ketaatan
pada peraturan
perundang-undangan Skala Ordinal
pelaksanaan tanggung jawab dalam tugas
Profesional komitmen kerja
komitmen dalam
mengembangkan bank syariah Skala Ordinal
ketahanan terhadap tekanan luar kompetensi
kerja keunggulan
kompetitif perusahaan
optimalisasi kinerja perusahaan
Kewajaran kebijakan
objektif perlakuan yang adil dalam
remunerasi karyawan Skala Ordinal
kesesuaian penempatan posisi kerja
dengan kompetensi
karyawan
49 adanya kesempatan yang sama
dalam kegiatan pelatihan kesesuaian pemberian reward
berdasarkan kinerja kesesuaian pemberian sanksi
berdasarkan pelanggaran
kinerja karyawan Quantity
of work
terget waktu penyelesaian kerja
Skala Ordinal Quality of work
kecakapan kerja keikhlasan dalam melaksanakan
tugas ketekunan kerja
Job knowladge pengetahuan akan produk dalam
perusahaan pengetahuan terhadap bidang
tugas orang lain
pengalaman kerja
creativeness pengambilan
inisiatif kemampuan
menentukan prioritas
kemampuan mengemukakan
pendapat kemampuan memberikan saran
yang baik
perilaku inovatif
kemampuan menghasilkan ide positif
kemampuan pengambilan
keputusan strategis cooperation
kemampuan kerja sama pengembangan kerja sama
Dependability manajemen
waktu efektifitas waktu kerja
ketepatan waktu dalam bekerja pemanfaatan waktu
tanggung jawab
semangat dalam bekerja sikap terhadap pekerjaan
personal qualities
tingkat potensi diri
Kejujuran Kedisipilinan
sopan santun Kehandalan
integritas pribadi
50
BAB 4 HASIL PENELITIAN