33
karena kurang memerhatikan aspek SDM. Sebaliknya, banyak perusahaan yang berkembang pesat karena kepedulian yang tinggi terhadap peningkatan
kompetensi SDM. Dalam Al- Qur’an dijelaskan mengenai pengelolaan sumber
daya manusia, antara lain dalam Surat Al- Ashr:1-3 yang berbunyi:
Terjemahan: 1. Demi masa;
2.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; 3.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Q.S. Al-Ashr: 1-3
Faktor kunci kesuksesan dalam pengelolaan SDM adalah masalah keteladanan dari pemimpin terhadap bawahan. Kita memerlukan pimpinan yang
dapat dijadikan panutan. Pengelolaan SDM di perusahaan perlu dilakukan evaluasi, baik secara internal maupun secara eksternal, untuk mengetahui
kelemahan yang
ada, sehingga
dapat dilakukan
perbaikan secara
berkesinambungan continuous improvement.
1. Teori tentang Kinerja
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah merupakan kata benda yang artinya: sesuatu yang dicapai, prestasi yang
diperlihatkan, kemampuan kerja,
17
sedangkan penilaian kinerja menurut
17
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
34
Mulyadi adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar
dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan
penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.
18
Menurut Fattah kinerja performance diartikan sebagai: ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan
motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
19
Sementara menurut Sedarmayanti bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.
20
2. Kriteria Penilaian Kinerja
Perlu diadakan penilaian kinerja, untuk mengelola dan memperbaiki kinerja karyawan, untuk membuat keputusan staf yang tepat waktu dan akurat.
Setiap organisasi mutlak melakukan penilaian untuk mengetahui kinerja yang dicapai setiap karyawan, apakah telah sesuai atau tidak dengan harapan
organisasi. Penilaian kinerja performance appraisal adalah proses evaluasi
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka, 1997, hal. 503.
18
Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan rekayasa. Edisikedua. Yokyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997, hal. 419.
19
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen. Bandung : Rosda Karya, 1999, hal. 19.
20
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju, 2001, hal. 50
35
seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaannya ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasinnya dengan
karyawan
21
. Penilaian kinerja mempunyai tujuan untuk me-reward kinerja
sebelumnya to reward past performance dan untuk memotivasi demi perbaikan kinerja pada masa yang akan datang to motivate future
performance improvement, serta informasi-informasi yang diperoleh dari penilaian kinerja ini dapat digunakan untuk kepentingan pemberian gaji,
kenaikan gaji, promosi, pelatihan dan penempatan tugas-tugas tertentu.
22
Untuk melihat deskripsi perilaku individu secara spesifik, Gomes mengungkapkan beberapa dimensi atau kriteria yang perlu mendapat
perhatian dalam mengukur kinerja, antara lain:
23
a. Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
b. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya.
c. Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
21
,Mengindentifikasi dan Mengukur Kinerja Karyawan, Artikel ini diakses pada tanggal 22 Januari 2011 dari http:artikelsdm.blogspot.com200909peranan-sumber-daya-manusia-
bagi.html.
22
Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal. 135.
23
Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia. hal, 142.
36
d. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
e. Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain sesama anggota organisasi.
f. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran
dan menyelesaikan pekerjaan. g. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan
dalam memperbesar tanggung jawabnya. h. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi.
37
BAB III METODE PENELITIAN