Dimensi Loyalitas Tahap-tahap Loyalitas

biaya sosial social cost, dan biaya emosional emotional cost. Semakin besar rintangan untuk berpindah akan membuat pelanggan menjadi loyal, tetapi loyalitas mereka mengandung unsur keterpaksaan.

2.1.3. Dimensi Loyalitas

Griffin 2005 mengungkapkan dimensi seseorang dikatakan sebagai konsumen loyal, yaitu : 1. Melakukan pembelian berulang yang teratur Konsumen yang loyal akan menampilkan prilaku setelah menggunakan produkjasa, mereka akan mengulangi aktifitas penggunaan jasa layanan pada produsen yang sama dan secara continue untuk melakukan pembelian kembali secra teratur. 2. Pembelian antarlini produk Konsumen yang loyal tidak hanya melakukan pembelian hanya satu macam produk, tetapi melakukan transaksi pada jenis produk lain pada produsen yang sama. 3. Mereferensikan pada orang lain Konsumen yang loyal akan melakukan seperti menjadi pendukung bahkan membela produk jasa mereka. Mereka akan membicrakan produsen tentang produkjasanya dan jika ada ksempatan mereka akan menarik orang lain untuk bergabung serta menawarkan dan memotivasi orang lain agar bisa bersama-sama menggunakan produk atau jasanya serta mengingatkannya agar orang lain yang belum pernah atau pernah menggunakan namun sempat beralih ke produkjasa lain agar tidak lupa akan kegunaan dan kualitas yang membuat mereka akan menggunakan kembali. 4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing Mereka yang menjadi konsumen loyal menunjukan perilaku seperti menolak pesaing jika ada tawaran lain yang menggiurkan mereka tidak pindah ke produsen lain walaupun dibujuk. Mereka tidak sedikit pun terpengaruh, malah tidak mempertimbangkan atau menolak tawaran produsen lain. Mereka terus bertahan dengan produk lama dan jika ada yang menghina produk yang sedang mereka gunakan akan dibelanya.

2.1.4. Tahap-tahap Loyalitas

Dalam jurnal Meraih Loyalitas Pelanggan,Volume 9 No. 2 hal 111-119 Desember 2005, loyalitas berkembang mengikuti empat tahap, yaitu kognitif, afektif, konatif dan tindakan. Biasanya pelanggan menjadi setia lebih dulu pada aspek kognitifnya, kemudian pada aspek afektif, lalu pada aspek konatif dan pada akhirnya pada aspek tindakan. Ketiga aspek tersebut biasanya sejalan, meskipun tidak semua kasus mengalami hal yang sama. Tahap pertama Loyalitas Kognitif Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada karakteristik fungsional, terutama biaya, manfaat dan kualitas. Jika ketiga faktor tersebut tidak baik, pelanggan akan mudah pindah ke produk lain. Pelanggan yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan sebagai pelanggan yang paling rentan terhadap perpindahan karena adanya rangsangan pemasaran Dharmmesta, 1999. Tahap kedua: Loyalitas Afektif Sikap merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal pembelian masa sebelum menggunakan jasa dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambah dengan kepuasan di periode berikutnya masa setelah menggunakan jasa. Munculnya loyalitas afektif ini didorong oleh faktor kepuasan yang menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai preferensi. Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi dengan niat menggunakan ulang di waktu mendatang. Pada loyalitas afektif, kerentanan pelanggan lebih banyak terfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar maupun pelanggan merek lain, dan upaya mencoba produk lain Dharmmesta, 1999. Tahap ketiga: Loyalitas Konatif Konasi menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya pada masa sebelum konsumsi dan sikap pada masa setelah konsumsi. Maka loyalitas konatif merupakan suatu loyalitas yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. Hasil penelitian Crosby dan Taylor 1983 yang menggunakan model runtutan sikap: keyakinan – sikap – niat memperlihatkan komitmen untuk melakukan niat menyebabkan preferensi pemilih tetap stabil selama 3 tahun. Jenis komitmen ini sudah melampaui afek. Afek hanya menunjukkan kecenderu-komitmen untuk melakukan menunjukkan suatu keinginan untuk melaksanakan tindakan. Keinginan untuk membeli ulang atau menjadi loyal itu hanya merupakan tindakan yang terantisipasi tetapi belum terlaksana. Untuk melengkapi runtutan loyalitas, satu tahap lagi ditambahkan pada model kognitif-afektif-konatif, yaitu loyalitas tindakan. Tahap keempat Loyalitas Tindakan Aspek konatif atau niat untuk melakukan berkembang menjadi perilaku dan tindakan. Niat yang diikuti oleh motivasi, merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak dan keinginan untuk mengatasi hambatan dalam melakukan tindakan tersebut. Jadi loyalitas itu dapat menjadi kenyataan melalui beberapa tahapan, yaitu pertama sebagai loyalitas kognitif, kemudian loyalitas afektif, dan loyalitas konatif, dan akhirnya sebagai loyalitas tindakan. Pelanggan yang terintegrasi penuh pada tahap loyalitas tindakan dapat dihipotesiskan sebagai pelanggan yang rendah tingkat kerentanannya untuk berpindah ke produk lain. Dengan kata lain, loyalitas tindakan ini hanya sedikit bahkan sama sekali tidak memberi peluang pada pelanggan untuk berpindah ke produk lain. Pada loyalitas konasi dan tindakan, kerentanan pelanggan lebih terfokus pada faktor persuasi dan keinginan untuk mencoba produk lain.

2.1.5. Tipe-Tipe Loyalitas Konsumen

Dokumen yang terkait

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

0 2 14

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

1 9 46

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya).

0 0 111

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO DI ERA MEDIA BARU (Studi Pada Pendengar Radio Dhara FM Kota Pariaman)

2 3 93

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR WEEKEND RADIO 103.1 GEN FM SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR WEEKEND RADIO 103.1 GEN FM SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP LOYALITAS PENDENGAR WEEKEND RADIO 103.1 GEN FM SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya)

0 0 25

SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM (Studi Deskriptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun 2015) - FISIP Untirta Repository

0 2 135