Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah bahwa antara kaum musyrikin dan ahlul kitab terdapat perbedaan besar. Dan antara umat Islam
dengan ahlul Kitab hampir sama terkecuali dalam penerapan beberapa hukum saja.
24
B. Dalil-dalil al-Quran Dan as-Sunnah tentang murtad.
+, -.
01 2
34 56 7+,
8 +9 :
; 6;7
=? A
C D;E
F F G
HI J
= CKD7+,
LM= N 1
FCE O 1
Artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman Dia mendapat kemurkaan Allah, kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya
tetap tenang dalam beriman Dia tidak berdosa, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah
menimpanya dan baginya azab yang besar.”
Dalam al-Quran, kufr memiliki beragam arti, diantaranya pertama, kufr berarti sebagai lawan dari syukur. Dengan demikian, orang yang tidak mensyukuri
nikmat atau karunia Allah juga disebut sebagai kafir. Kedua, kufr sebagai lawan dari iman. Ketiga, kafir diindentikkan dengan orang yang melakukan kezaliman.
25
Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan
24
Ibid, h. 80
25
Abd Moqsith Ghazali, Argumen Pluralisme Agama, Depok, KataKita, 2009 cetakan kedua.h. 296
kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak pula akan menunjukkan jalan kepada mereka.”
26
Adapun arti murtad dalam syariah tradisional, murtad berarti berpaling seseorang yang sudah menganut Islam
menjadi kufur karena sengaja.
27
+, E
PQ QR6
1 E
3K +E +S
T+, U
VXY 7Z,Z 30
V CKD
1, [
- +N \? 7
=
5] =+,
_ VXY 7Z,+,
A, ?
8 7 =
_ QR
T DE
H`,O =
]
a a
a a
Artinya: “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia
dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Dalil-dalil as-Sunnah tentang murtad
ﻥ ﺡ
+ , - .
, 1
2 3 ﻥ
ﺡ 14
5 6
47 8
19:; :;
= =0 10
14 5
6 47
? ی
A1 = A 7
B C,
28
Artinya: “Dari Abu Nukman Muhammad Ibnu Fadhil telah menceritakan kepada kami dari Hammad ibnu Zaid daripada Abu Ayub daripada Ikrimah, ia
berkata: Ali ra pernah membawa beberapa orang yang murtad kafir zindiq
29
, lalu semuanya dibakar. Maka setelah berita itu sampai kepada
26
QS al-Nisa’ 4 : 168. Ibid, h. 300
27
Ahmad Suaedy, Dkk, Islam, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia, Jakarta: The Wahid Institute, 2009 Cet. I, H. 87
28
Imam Abdullah Ibnu Muhammad al Bukhari, Sohih Abi Abdullah al Bukhari, Beirut: Darul Fikr, t.th Juzu’ 12, Hadis ke 6508, h.45.
Ibnu Abbas, ia berkata: kalau aku tidak membakarnya, karena Rasulullah saw. Pernah melarang: tetapi aku akan membunuhnya, karena Rasulullah
saw pernah bersabda “Barangsiapa yang menukar agamanya dari Islam ke agama lain maka bunuhlah ia” HR Bukhari.
B 0 ?, ?D
E 41
F , G H IC
D J?
K L
A ,ﺥ K
N O P ,ﺥ Q
R S4T ?; G H
U3 V;ﻥ A
D 0 V0
W 1=ی ; A1D,=4 7 XU6Y PJ1ی 3 A1=D;ZF 7 XNSN A1D=L,ﺡ SR
Q .T [ F 7 WﺡF \]ﻥT O ] F H ی7
; ]_ A 7
30
Artinya: “Dan dari Muhammad bin Abdullah bin Abdullah al-qari, ia berkata: Ada seorang laki-laki dari tawanan Abu Musa, lalu Umar bertanya kepada Abu
Musa tentang pendapat orang banyak sahabat lainnya, kemudian Abu musa memberitahukannya: kemudian Umar bertanya lagi : apa ada berita
yang baru ? Abu Musa menjawab : ya, ada. Yaitu berita seorang laki-laki yang kufur sesudah islam. Umar bertanya: lalu apa yang kamu perbuat
terhadap dia? Abu Musa menjawab: kutarik dia, lalu kupukul lehernya. Umar berkata : mengapa tidak kamu tahan dia selama tiga hari dan kamu
beri makan setiap hari dengan sepotong roti, lalu kamu suruh supaya dia supaya taubat, barangkali dia mau taubat, dan mau menarik kembali
urusan Allah itu. Demi Allah Sungguh aku tidak akan hadir dan tidak rela, karena begitulah yang telah sampai kepadaku.” R. Syafi’i
Syafi’i berkata, kafir zindiq itu harus disuruh taubat sebagaimana lainnya, Ia beralasan bahwa riwayat yang menerangkan kafir zindiq harus dibunuh tanpa
meminta taubat adalah lanjutan dari sebagian riwayat, bahwa Ali bin Abi Thalib ra. Pernah menyuruh mereka itu supaya taubat. Begitu seperti yang disebut dalam
29
Zindiq: mereka yang melahirkan Imam, dan menyembunyikan kekufuran, menyelundup ke dalam Islam dengan berpura-pura menganut agama Islam. Lihat Teungku Muhammad Hasbi Ash-
Shiddieqy, Koleksi Hadis-hadis Hukum, Jakarta: Pt Pustaka Rizki Putra Jilid 9, H. 244
30
Syekh Faisal bin Abdul Aziz al-Mubarak, Terjemahan Nailul Authar, Surabaya: Pt. Bina Ilmu, Jilid 6, 1993, h. 2694.
Fath al-Bari dari riwayat Abdullah bin Syarik dari ayahnya, ia berkata: kepada Ali bin Abi Thalib pernah dikatakan, bahwa disana ada satu kaum di pintu Masjid
yang menganggap, bahwa engkau Tuhan mereka. Lalu mereka itu dipanggil oleh Ali, seraya berkata : Apa yang kamu katakan itu? Mereka menjawab: engkau
adalah Tuhan kami, pencipta kami, dan pemberi makan kami. Ali menjawab : celaka kamu, aku adalah seorang hamba seperti kamu, aku makan seperti kamu
makan, dan aku minum seperti kamu minum, jika aku taat kepada Allah. Ia akan memberiku ganjaran kalau ia mau, dan jika aku durhaka kepada-Nya aku
khawatir aku akan disiksa-Nya. Oleh itu, takutlah kamu kepada Allah dan kembalilah ke jalan yang benar. Namun mereka menolaknya. Kemudian pada
pagi harinya, mereka datang kepada Ali dan datang pula Qunbar sambil melaporkan, bahwa mereka itu telah menarik omongannya itu. Ali kemudian
berkata: bawalah masuk mereka itu, maka mereka pun berkata seperti itu. Maka ketika hari ketiga, Ali berkata: kalau kamu tetap masih berkata seperti itu yaitu
Ali adalah Tuhan, maka kamu akan kubunuh dengan sadis sekali. Namun mereka tetap membandel, dan tetap pada pendiriannya. Akhirnya Ali menyuruh dibuatkan
beberapa lubang di antara pintu masjid dan istana dan menyuruh diambilkan kayu bakar untuk dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu dan kemudian dinyalakan
api. Kemudian Ali tetap berkata kepada mereka seperti itu: sesungguhnya aku akan melaksanakan hukuman itu atau kamu mau taubat. Namun mereka masih
tetap membangkang akhirnya mereka dibakar hingga terbakar hangus.
31
C. Perkara-Perkara Yang Menyebabkan Murtad.