b. Tidak mempercayai dan meragui hukum-hukum Allah, qadha dan qadar, dan yang berkaitan dengan hari qiamat seperti Surga, Neraka, dan lain-lainya.
c. Menghalalkan perkara-perkara yang telah diharamkan Allah dengan dalil-dalil qat’ie seperti menghalalkan zina, minum arak, makan riba’ dan sebagainya
37
Perlu diingat bahwa dengan adanya iktikad semata-mata di dalam hati seseorang itu belum bisa dianggap sebagai murtad selagi belum ada kata-kata atau perbuatan
yang mencerminkan iktikad itu. Oleh karena itu, tidak bisa dikenakan apa-apa hukuman, dan malah masih dianggap sebagai seorang muslim pada lahirnya dan
dalam segala urusan keduniaannya, adapun hukumannya nanti terserah kepada Allah SWT.
38
D. Tindakan Sahabat Nabi Abu Bakar As-Siddiq Dalam mengatasi Golongan Murtad
1. Pembenterasan pembangkang zakat.
Pada masa Abu Bakar RA menggantikan jabatan Rasulullah SAW selepas kewafatannnya, muncul pemberontakan di Yaman. Musailamah dari Banu
Hanifah dan Tulaihah dari Banu Asad mendakwa dirinya sebagai nabi dan mengajak orang supaya mempercayai kenabian mereka. Ajakan Musailamah
berhasil sehingga pengikutnya mengatakan “ Nabi dari persekutuan lebih kami
37
Ibid , h. 19.
38
Ibid, h. 20
sukai dari nabi kaum Quraisy Muhammad SAW sudah meninggal, sedangkan Tulaihah masih hidup.”
39
2. Tanda-tanda pembangkangan.
Kekacauan yang menimpa kawasan arab berkesudahan dengan berbaliknya mereka dari Islam. Sementara yang lain tetap tidak mau menunaikan zakat kepada
Abu Bakar. Keengganan mereka membayar zakat disebabkan kikir atau karena anggapan mereka pembayaran itu upeti yang sudah tidak berlaku setelah
Rasulullah SAW wafat, dan bisa dibayar kepada siapa saja yang mereka pilih. Mereka tidak mahu membayar zakat menyatakan keengganan mereka tidak
tunduk kepada pemerintah khalifah Abu Bakar. Sementara dipihak Abu Bakar ia mengadakan rapat dengan para sahabat lain untuk membincangkan permasalahan
yang berlaku di tanah Arab. Seorang ahli rapat menyarankan supaya tidak memerangi mereka. Manakala Abu Bakar tetap dengan pendiriannya mengatakan
“ Demi Allah, orang yang keberatan menunaikan zakat kepada ku yang dahulunya mereka melakukan kepada Rasulullah SAW, akan kuperangi”
40
Kabilah Abs dan Zubyan serta Banu Kananah, Gatatan dan Fazarah bergabung dan mengirim utusan kerumah Abu Bakar RA dan meminta kepercayaan kepada
beliau bahwa mereka akan menjalankan sholat tetapi tidak menunaikan zakat. Lalu Abu Bakar RA “ Demi Allah, orang yang keberatan menunaikan zakat
39
Muhamad Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq, Jakarta: Citera Nusantara, 2005 cet.kelima, h. 88.
40
Ibid, h. 89.
kepada ku yang dahulunya mereka melakukan kepada Rasulullah SAW, akan kuperangi”
41
3. Pertempuran pertama memerangi kaum yang enggan membayar zakat.