142 -  Dilarang melakukan kolusi yang dapat merugikan BPRS Al Salaam.
2.  Analisis  Pengendalian  Intenal  pada  Prosedur  Pembiayaan  di  BPRS  Al Salaam
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan ada beberapa pengendalian  internal  yang  diterapkan  oleh  BPRS  Al  Salaam  dalam  prosedur
pembiayaan, adalah sebagai berikut :
a  Proses pemberian pembiayaan secara four eyes priciples Pihak  internal  BPRS  Al  Salaam  yang  bertindak  melakukan
pengendalian  internal four eyes priciples prinsip pendekatan secara personal kepada  nasabah  adalah  AO  yang  ditunjuk  dalam  menangani  pembiayaan
yang  diberikan,  hal  ini  dilakukan  untuk  membentuk  suatu  kedekatan  antara nasabah dan pihak BPRS  Al Salaam,  sehingga pihak  nasabah akan  memiliki
rasa  tanggung  jawab  yang  tinggi  terhadap  pembiayaan  yang  diberikan  oleh pihak BPRS Al Salaam.
b  Pengaturan limit kewenangan memutus pejabat terkait Pengaturan  limit  kewenangan  dalam  memutuskan  pembiayaan  yang
diberikan  telah  ditetapkan  dalam  BWMP  Batas  Wewenang  Maksimum Pembiayaan  ini  ditujukan  agar  tidak  adanya  kewenangan  ganda  dan
ketimpangan dalam prosedur pemberian pembiayaan.
143 Pembagian  wewenang  dalam  pengendalian  internal  prosedur
pembiayaan,  penulis  menemukan  pembagian  wewenang  yang  masih  belum jelas  pada  tahap  penilaian  kelayakan  pembiayaan  terutama  dalam  hal
melakukan  survey  lapangan,  dimana  pihak  atau  pejabat  yang  ditunjuk  untuk melakukan  survey  yang  masih  bersifat  conditional  menyesuaikan  dengan
kondisi di lapangan atau tergantung ketersedian SDM yang ada. Hal ini perlu dievaluasi  lagi  oleh  pihak  BPRS  Al  Salaam  agar  tidak  terjadi  ketimpangan
dalam  pembagaian  wewenang.  Penerapan  right  man  in  the  right  place  harus selalu diperhatikan oleh pihak BPRS Al Salaam.
c  Proses analisa pembiayaan mencakup semua aspek kelayakan pembiayaan 5 C of Financing
antara lain legalitas, aspek bisnis  maketing, aspek keuangan. Dalam  tahap  ini  BPRS  Al  Salaam  secara  aktif  dan  langsung
memeriksa,  menyelidiki,  dan  mempelajari  berbagai  aspek  yang  berhubungan dengan  pembiyaan  yang  sedang  diajukan  dengan  calon  nasabah.  Pada  tahap
ini  BPRS  Al  Salaam  melakukan  investigasi  pembiayaan  yang  merupakan proses penyidikan dan penelitian terhadap data-data yang diserahkan nasabah
berikut  proposal  permohonan  pembiayaan.  Pada  dasarnya  investigasi  ini untuk  pengecekan  dan  pengkoreksian  data-data  yang  dimaksud  sebelum
dilakukan penganalisaan terhadap data-data tersebut. Dalam hal penilaian terhadap calon nasabah BPRS Al Salaam masih terfokus
kepada  aspek    jaminan  sebagai  syarat  utama  dalam  persetujuan  pembiayaan, sedangkan  aspek-aspek  lain  masih  kurang  diperhatikan  oleh  pihak  BPRS  Al
144 Salaam, seperti : karakter nasabah, cash flow  usaha nasabah, dan aspek 5 C of
Financing lainnya.
d  Melaksanakan  proses  verifikasi  dan  pemerikasaan  on  the  spot  sesuai kebutuhan
Dalam proses ini dilakukan investigasi dilakukan dengan mengadakan wawancara  langsung  terhadap  nasabah  dan  juga  orang  lain  seperti  mitra
usahanya atau orang-orang terdekatnya. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan data-data yang diserahkan nasabah dengan informasi-informasi dan data-data
tambahan. Selanjutnya untuk memastikan BPRS Al Salaam juga mengadakan peninjauan secara langsung atau studi lapangan terhadap kegiatan usaha yang
dilakukan nasabah tersebut. e  Penilaian dan evaluasi jaminan, keaslian dokumen dan pengikatan jaminan
Penganalisaan  terhadap  data-data  jaminan  yang  diajukan  nasabah diarahkan  untuk  mengetahui  jaminan  tersebut  cukup  memadai  dan  menutupi
dana  pembiayaan  yang  diberikan  BPRS  Al  Salaam  ketika  nasabah  tidak mampu  mengembalikan  pembiayaan  kepada  BPRS  Al  Salaam.  Barang  yang
dijadikan jaminan tersebut harus sudah diasuransikan oleh nasabah atas nama BPRS  Al Salaam. Hal  ini untuk  menghindari risiko musnahnya  barang  yang
dijaminkan. f  Pengaturan  proses  dan  syarat  pencairan  pembiayaan  dan  dokumentasi  secara
tertib.
145 Dalam  pelaksanaan  perjanjian  pembiayaan,  antar  BPRS  Al  Salaam
dengan  calon  nasabah  mengadakan  kesepakatan-kesepakatan  dalam  akad pembiayaan  secara  tertulis.  Akad  perjanjian  ini  dibuat  khususnya  untuk
mengikat  nasabah  secara  hukum  dalam  melaksanakan  seluruh  kewajiban- kewajiban  yang  telah  diterapkan  BPRS  Al  Salaam.  Sehingga  ketika  nasabah
melakukan penyelewengan yang tidak sesuai dengan perjanjian. Maka BPRS Al  Salaam  memiliki  kekuatan  hukum  dan  wewenang  untuk  melakukan
tuntutan  terhadap  nasabah  baik  secara  hukum,  moril  maupun  materil. Penandatanganan  akad  perjanjian  pembiayaan  oleh  nasabah  dilaksanakan
sekaligus  dengan  dilakukannya  pengikatan  terhadap  jaminan  yang  diajukan nasabah secara hukum.
Dari penelitian  yang penulis  lakukan  menemukan suatu kendala  yang diahadapi  oleh  BPRS  Al  Salaam  setelah  proses  persetujuan  pembiayaan
terhadap calon nasabah. Nasabah melakukan pembatalan pembiayaan, karena alasan tertentu menolak atau tidak memberikan informasi yang  jelas terhadap
pembiayaan yang telah disetujui. Hal ini akan menimbulkan kerugian materil bagi  BPRS  Al  Salaam  karena  ketidakefektifan  dan  efesienan  kordinasi
terhadap  calon  nasabah.  Dalam  mengatasi  hal  ini  pihak  BPRS  Al  Salaam khususnya  AO  yang  telah  ditunjuk  dalam  melakukan  realisasi  pembiayaan
harus  melakukan  langkah  yang  lebih  intensif  dan  melakukan  komunikasi secara langsung ataupun melalui surat  dan telepon dengan calon nasabah agar
kegagalan atau kerugian terhadap proses yang telah dilakukan dapat diatasi.
146 g  Monitoring dan collection secara berkala pada nasabah
Ketika  nasabah  telah  menerima  pencairan  pembiayaan,  dalam  rangka melakukan pengendalian internalnya BPRS Al Salaam tidak melepas nasabah
begitu  saja  akan  tetapi  BPRS  Al  Salaam  melakukan  tindak  lanjut  dengan pemantauan dan pembinaan nasabah.
Pemantauan yang dilakukan BPRS Al Salaam terhadap nasabah bukan pengawasan  secara  langsung,  dimana  BPRS  Al  Salaam  bersama  nasabah
melakukan  pengelolaan  manajemen  atau  operasional  usaha  nasabah.  Tetapi dalam  hal  ini  BPRS  Al  Salaam  bertindak  hanya  sebatas  mengontrol
perkembangan  usaha  nasabah  yang  dibiayai.  Perkembangan  ini  dapat  dilihat dari cash flow nasabah dan kolektibilitas nasabah dalam melakukan angsuran
pelunasan pembiayaan. Dalam  melakukan  pemantauan  dan  pengawasan  ini  BPRS  Al  Salaam
tidak  dibatasi  oleh  waktu,  kecuali  kewajiban-kewajiban  nasabah  terhadap BPRS Al Salaam sudah terlaksana dengan baik. Untuk teknis yang dilakukan
dalam  hal  ini  biasanya  menggunakan  media  telepon  atau  lewat  surat  guna menanyakan dan mengontrol perkembangan dari kegiatan usaha nasabah.
Dalam menerapakan pengendalian internal terhadap prosedur pembiayaan BPRS  Al  Salaam  telah  melakukan  aktivitas-aktivitas  pengendalian  internal,  dari
penelitian  yang  dilakukan  dapat  dicatat  unsur-unsur  aktivitas  pengendalian  yang telah dilakukan pihak oleh BPRS Al Salaam, adalah sebagai berikut :
147 1  Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Otorisasi pada BPRS Al Salaam merupakan kebijakan yang dibuat dan harus diikuti oleh pegawai dalam rangka melakukan supervisi setiap aktivitas
dan  keputusan.  Otorisasi  transaksi  dan  kegiatan  dalam  prosedur  pembiayaan yang  terdapat  di  BPRS  Al  Salaam  berupa  persetujuan  dalam  hal  pengajuan
pembiayaan.  Otorisasi  yang  ada  di  BPRS  Al  Salaam  mencakup  transaksi khusus  untuk  persetujuan  pengajuan  pembiayaan.  Otorisasi  yang  dilakukan
sesuai dengan
Batas Wewenang
Memutus Pembiayaan
BWMP dimaksudkan  untuk  membatasi  tingkat  resiko  dalam  proses  pengajuan
pembiayaan dan mengandung prinsip kehati-hatian. 2  Pemisahan tugas
Pemisahan  tugas  yang  diterapkan  BPRS  Al  Salaam    dengan  cara memisahkan tanggung jawab dan wewenang fungsi-fungsi berikut:
X  Otorisasi  :  pemisahan  wewenang  dalam  persetujuan  pengajuan  pembiayaan yang diatur dalam BWMP Batas Wewenang Memutus Pembiayaan
X  Pencatatan : AO mempersiapkan dokumen sumber data nasabah pembiayaan, memelihara  catatan  jurnal  dan  file  lainnya  yang  berkenaan  dengan  nasabah
baik  sebelum  penayluran  pembiayan  maupun  setelah  pembiayaan  dicairkan, mempersiapkan  memorandum  pembiayaan  atau  proposal  pembiayaan  yang
akan  dianalisis  oleh  komite  pembiayaan  dan  mempersiapkan  laporan  kinerja keuangan nasabah selama penyaluran pembiayaan.
148 X  Penyimpanan  :  Admin  Pembiayaan  akan  melakukan  input  data  nasabah  dan
melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen  yang terkait dengan prosedur penyaluran pembiayaan.
3  Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai Dokumen  pembiayaan  berupa  Memorandum  Pembiayaan  yang
mengawali  transaksi  penyaluran  pembiayaan  sudah  memiliki  ruang  untuk otorisasi. Untuk mengurangi terjadinya penipuan, dokumen diberi nomor urut
cetak  sehingga  setiap  dokumen  dapat  dipertanggung  jawabkan.  Dalam memudahkan  pemeriksaan  untuk  satu  orang  nasabah  pembiayaan  dokumen-
dokumen yang ada disatukan dalam sebuah bundel surat. 4  Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Prosedur  yang  dilakukan  BPRS  Al  Salaam  untuk  menjaga  aset,  baik aset berupa informasi maupun fisik adalah sebagai berikut:
X  Supervisi    dan  pemisahan  tugas  secara  efektif  terhadap  pihak-pihak  yang berwenang  dalam  melakukan  prosedur  penyaluran  pembiayaan,  pihak  yang
terkait  tersebut  adalah  :  AO,  Admin  Pembiayaan  dan  Pejabat-pejabat  yang termasuk dalam Komite Pembiayaan.
X  Memelihara  catatan  asset  termasuk  informasi  BPRS  Al  Salaam  secara akurat,  pemeliharaan  berupa  penyimpanan  catatan  aset  pada  bentuk  fisik
penyimpanan  dokumen-dokumen  pada  kabinet  file,  lemari  besi,  dan  lokasi pendukung diluar kantor.
5  Pemeriksaan independent atas kinerja
149 Pemerikasaan  internal  pada  BPRS  Al  Salaam    berfungsi  untuk
memastikan  bahwa seluruh transaksi diproses  secara akurat. Pemeriksaan  ini dilakukan  secara    independen.  Agar  pemeriksaan  berjalan  efektif,
Pemeriksaan  independent  atas  kinerja  dalam  prosedur  pembiayaan  dapat dilaksanakan  oleh  orang  lain  yang  tidak  bertanggung  jawab  atas  jalannya
prosedur  penyaluran  pembiayaan.  Hal  ini  dilakukan  oleh  Satuan  Pengawas Intern yang ada dalam struktur organisasi BPRS Al Salaam.
150
BAB V KESIMPULAN  DAN SARAN