13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian rakyat selalu menjadi persoalan penting di Indonesia. Persoalan ini dimulai sejak Indonesia dilanda krisis yang berkepanjangan. Salah satu
dari solusi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan sektor rill masyarakat. Perekonomian rakyat merupakan sistem perekonomian yang tahan menghadapi krisis.
Namun, keberadaannya kurang mendapatkan perhatian dan tanggapan yang serius. Jika ekonomi kerakyatan ini mendapatkan perhatian dan tanggapan yang serius dalam
pengembangannya, maka dapat menjadi tiang penyanggah ekonomi. Perlunya sebuah lembaga yang dapat menjadi mediator antar pemilik
kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana merupakan salah satu solusi dalam memecahkan masalah perekonomian rakyat tersebut. Dana ini yang akan digunakan
untuk mengakifkan sektor rill atau ekonomi rakyat. Lembaga ekonomi yang dapat menjadi mediator kebutuhan dana bagi rakyat yang ingin mengembangakan sector rill
adalah lembaga keuangan mikro, salah satunya Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS berbentuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS
. Dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional yang mengalami
perubahan secara cepat dan tantangan yang terlalu berat diperlukan perbankan nasional yang dapat melayani masyarakat golongan ekonomi lemah dan pengusaha
kecil menengah secara optimal, diperlukan pemberdayaan perbankan Indonesia termasuk BPR yang melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah.
14 Berdirinya BPRS dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang
tengah mengalami restrukrisasi ekonomi, restrukrisasi perekonomian di Indonesia itu terwujud dalam berbagai kebijakan baik di bidang keuangan, moneter termasuk
dalam bidang perbankan. Selain itu, berdirinya BPRS dilatarbelakangi pula oleh adanya peluang bagi pengembangan bank Islam dalam Undang-undang UU
Perbankan yang membolehkan menggunakan prinsip bagi hasil.
1
Saat ini di indonesia telah banyak berdiri bank-bank atas dasar prinsip syariah, termasuk BPRS. Terlebih lagi ketika peluang beroperasinya BPR Syariah semakin
terbuka setelah diberlakukannya SK Direksi BI, No. 3236KEPDIR, tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syariah yang diharapkan
mampu memecahkan permasalahan para pengusaha kecil dalam penyedian modal. BPRS Al Salaam merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS
yang berada di Jl.Cinere Raya Blok A No. 42, Limo Depok. BPRS Al Salaam melayani jasa keuangan berupa simpanan dan pembiayaan yang berdasarkan prinsip
syariah. Sumber dana yang dikelola BPRS Al Salaam berasal dari dana sendiri serta dana pihak ketiga. Salah satu fasilitas dari BPRS Al Salaam adalah Pembiayaan.
Risiko yang dikandung dalam penyaluran pembiayaan cukup besar. Dana pihak ketiga yang dikelola BPRS Al Salaam jika tidak diimbangi oleh penerapan sistem
pengendalian internal yang baik dalam melakukan aktivitas penyaluran dana tersebut dalam bentuk pembiayaan. Hal ini akan memunculkan risiko dalam penyaluran
1
H.A.Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat LPU, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002, cet ke-1, h. 108.
15 pembiayaan tersebut. Agar proses pembiayaan dapat berjalan dengan baik dan lancar
perlu adanya sistem pengendalian internal yang terkelola dengan baik. Hal ini dikarenakan untuk melindungi sumber daya BPRS Al Salaam dari kemungkinan
kerugian. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul skripsi ”Analisis Pengendalian Internal pada Proses Penyaluran Pembiayaan di BPRS Al Salaam”
B. Perumusan Masalah