52
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan a. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan  yaitu  pendanaan  yang  diberikan  oleh  suatu  pihak  kepada  pihak lain  untuk  mendukung  investasi  yang  telah  direncanakan,  baik  dilakukan  sendiri
maupun  lembaga.  Dengan  kata  lain,  pembiayaan  adalah  pendanaan  yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan
39
.
b. Tujuan Pembiayaan
Pembiayaan  merupakan  aktivitas  dari  bank  syariah  yang  menjadi  sumber pendapatan,  sehingga  tujuan  dari  pembiayaan  yang  dilaksanakan  bank  syariah
adalah  untuk  memenuhi  kepentingan  stakeholder.  Adapun  yang  menjadi stakeholder
dalam kegiatan pembiayaan bank syariah adalah:
40
1. Pemilik Dari  sumber  pendapatan  di  atas,  para  pemilik  mengaharapkan  akan
memperoleh pengahasilan  atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut. 2. Pegawai
Para  pegawai  mengharapkan  dapat  memperoleh  kesejahteraan  dari bank yang akan dikelolanya.
3. Masyarakat a.  Pemilik dana
39
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta : UPPAMP YKPN, 2005, h. 17.
40
Ibid., 18-19.
53 Sebagaimana  pemilik,  mereka  mengharapkan  dari  dana  yang
diinvestasikan akan memperoleh bagi hasil.
b.  Debitur yang bersangkutan Para debitur, dengan penyediaan dana  baginya,  mereka terbantu guna
menjalankan  usahanya  sektor  produktif  atau  terbantu  untuk pengadaan barang yang diinginkannya pembiayaan konsumtif.
c.  Masyarakat umumnya atau konsumen Mereka dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya
4. Pemerintah Akibat
penyediaan pembiayaan,
pemerintah terbantu
dalam pembiayaan pembangunan negara, disamping itu akan diperoleh pajak berupa
pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga perusahaan- perusahaan.
5. Bank Bagi  bank  bersangkutan,  hasil  dari  penyaluran  pembiayaan,
diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap bertahan  dan  meluaskan  jaringan  usahanya,  sehingga  semakin  banyak
masyarakat yang dapat dilayani.
c. Fungsi Pembiayaan
54 Sesuai  dengan  tujuan  pembiayaan  sebagaimana  di  atas,  menurut  Sinungan
1983 pembiayaan secara umum memiliki fungsi untuk:
41
1. Meningkatkan daya guna uang Dengan menyalurakan dana yang mengendap di bank yang diperoleh
dari  para  penyimpan  uang  tidaklah  idle  diam  dan  disalurkan  untuk  usaha- usaha yang produktif.
2. Meningkatkan daya guna barang Barang  yang  oleh  telah  diubah  dan  dipindahkan  oleh  produsen  akan
menaikan utility dari barang tersebut. Untuk melakukan hal tersebut produsen memerlukan  dana  yang  tidak  dapat  diatasi  produsen  saja  oleh  karenanya
memerlukan bantuan permodalan dari bank berupa pembiayaan. 3. Meningkatkan peredaran uang
Melalui  pembiayaan,  peredaran  uang  kartal  maupun  giral  akan  lebih berkembang oleh karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan berusaha
sehingga penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif maupun kuantitatif. 4. Menimbulkan kegairahan berusaha
Dengan  adanya  pembiayaan  masyarakat  tidak  perlu  khawatir kekurangan modal untuk melakukan usaha. Sehingga akan mendorong kepada
kegairahan berusaha atau peningkatan produktivitas. 5. Stabilitas ekonomi
41
Ibid., h. 19-21.
55 Dalam  ekonomi  yang  kurang  sehat,  langkah-langkah  stabilitas  pada
dasarnya diarahkan pada usaha-usaha:
a. Pegendalian inflasi. b. Peningkatan ekspor.
c. Rehabilitasi prasarana. d.  Pemenuhan  kebutuhan-kebutuhan  pokok  rakyat  untuk  menekan
arus  inflasi  dan  terlebih-lebih  lagi  untuk  usaha  pembangunan ekonomi.
Maka  dilihat  dari  usaha-usaha  diatas,  pembiayaan  bank  memegang peranan penting.
6. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional Peningkatan  pendapatan  yang  diperoleh  oleh  pengusaha,  pemilik
tanah,  pemilik  modal  dan  buruh  atau  karyawan,  maka  pendapatan  negara melalui pajak akan bertambah, penghasilan devisa bertambah dan penggunaan
devisa  untuk  urusan  konsumsi  berkurang,  sehingga  langsung  atau  tidak, melalui pembiayaan, pendapatan nasional akan bertambah.
2. Jenis Pembiayaan pada BPRS