Prinsip Jual Beli Ba’i Prinsip Bagi Hasil Syirkah

55 Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilitas pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha: a. Pegendalian inflasi. b. Peningkatan ekspor. c. Rehabilitasi prasarana. d. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha pembangunan ekonomi. Maka dilihat dari usaha-usaha diatas, pembiayaan bank memegang peranan penting. 6. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional Peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal dan buruh atau karyawan, maka pendapatan negara melalui pajak akan bertambah, penghasilan devisa bertambah dan penggunaan devisa untuk urusan konsumsi berkurang, sehingga langsung atau tidak, melalui pembiayaan, pendapatan nasional akan bertambah.

2. Jenis Pembiayaan pada BPRS

a. Prinsip Jual Beli Ba’i

56 Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasrkan bentuk pembayaran dan waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai berikut: 1. Murabahah Murabahah adalah akad jual beli suatu barang dimana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli. 42 Pada perjanjian murabahah, lembaga keuangan membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang tesebut dari pemasok. Kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di mark-up. Metode pembayaran dapat dilakukan secara cicilan ataupun tunai. Barang yang menjadi objek transaksi diserahkan setelah akad berlangsung. 2. Salam Jual beli dengan akad salam berarti akad pembelian sebuah barang yang penghantaranya ditangguhkan dengan pembayaran segera menurut syarat-syarat tertentu 43 3. Istishna 42 Tim Pengembang Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional Bank Syaiah, Jakarta: Djambatan, 2001, h. 76 43 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, h. 89 57 Istishna merupakan suatu jenis jual beli khusus dari salam, akad istishna ini biasanya digunakan dalam bidang manufaktur. Dengan demikian, ketentuan istishna mengikuti ketentuan dan aturan dalam akad salam. Namun pada istishna pembayaran dilakukan beberapa kali pembayaran atau dapat dicicil. 44

b. Prinsip Bagi Hasil Syirkah

Produk pembiayaan lembaga keuangan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri atas Musyarakah dan Mudharabah. 1. Musyarakah Musyarakah adalah kerjasama antara kedua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 45 Aplikasi dalam lembaga keuangan bank dan nasabah keduanya memiliki modal, modal tersebut digunakan oleh pengelola proyek sebagai modal untuk mengerjakan proyek. Pendapatan atau keuntungan yang didapat dari proyek tersebut dibagikan berdasarkan nisbah yang telah disepakti bersama. 2. Mudharabah 44 Syafi’I Antonio, Bank syariah Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan, Tazkia Institute, 2001, h. 76 45 Ibid., h. 143 58 Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi sesuai dengan kesepakatan awal, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut bukan akibat dari kelalaian pengelola. Jika kerugian disebabkan karena kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian itu.

c. Prinsip Sewa Ijarah