Tahapan Prosedur Pembiayaan pada BPRS Al Salaam

114 - Surat Persetujuan Suami Istri SPSI - Data Keuangan Nasabah Data keuangan nasabah meliputi perhiungan labarugi, cash flow, analisa rasio, neraca, dll. - Data Jaminan o Untuk Jaminan SHM Surat Hak Milik SGHB Surat Guna Hak Bangun, meliputi fotokopi SHM SGHB, foto kopi SPPT STTS PBB Pajak Bumi Banguan terbaru dan bukti telah dilakukan pengecekan ke BPN Badan Pertanahan Nasional maksimal 3 bulan sebelumnya. o Untuk jaminan girik LC Letter of Credit meliputi fotocopi girik LC, fotocopi SPPT STTS PBB terbaru, riwayat tanah dan keterangan tidak sengketa.

2. Tahapan Prosedur Pembiayaan pada BPRS Al Salaam

Secara umum dalam penyaluran pembiayaan kepada nasabah BPRS Al Salaam melakukan beberapa tahapan prosedur, diantaranya: 115 a Tahap Pengajuan Pembiayaan 1 Wawancara awal Wawancara awal ini dilakukan mengetahui dan mengenal karakter calon nasbah secara langsung. Dari hasil wawacara ini juga dapat menggambarkan apakah calon nasabah feasible layak dibiayai atau non feasible tidak layak dibiayai. Jika calon nasabah ini feasible maka calon nasabah diminta untuk mengisi formulir permohonan pembiayaan secara resmi. 2 Verifikasi Dokumen Setelah calon nasabah mengisi permohonan pembiayaan serta dilampirkan dengan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti : legalitas nasabah dan legalitas usaha maka dilakukan verifikasi pembuktian terhadap legalitas dan keaslian dokumen-dokumen tersebut. Setelah itu dilakukan penelitian apakah calon nasabah mendapatkan pembiayaan dari bank lain atau tidak sedang melakukan pengajuan pembiayaan ke bank lain. Dan apakah perusahaannya terdapat dalam daftar hitam Bank Indonesia. 3 Pengadministrasian Hal ini berkaitan dengan bagian administrasi pembiayaa. Jika terbukti bahwa calon nasabah memiliki aspek legalitas dan tidak termasuk kedalam 116 daftar hitam Bank Indonesia serta tidak mempunyai masalah dengan bank lain, maka berkas permohonannya diteliti kelengkapannya dan dicatat dalam buku registrasi permononan pembiayaan, dibubuhi cap dan tanggal sebagai tanda telah diterima secara resmi. 4 Penetuan Account Officer AO Selanjutnya yaitu penentuan AO atau analisis pembiayaan untuk menangani dan bertanggung jawab langsung terhadap calon nasabah. AO yang ditunjuk menerima kelengkapan dan kewajaran data dari informasi yang disampaikan pemohon. 5 Penetuan Target dead line Pembiayaan Untuk keputusan permohonan pembiayaan calon nasabah, AO menentukan target atau dead line. Hali ini diperlukan agar adanya kepastian waktu dalam proses pemberian pembiayaan kepada calon nasabah. b Tahap Penilaian Analisa Kelayakan Memperoleh Pembiayaan Pada tahapan analisa ini, nasabah yang mengajukan pembiayaan ke BPRS Al Salaam diterima oleh Customer Service kemudian diserahkan prosesnya kepada AO. AO menganalisa apakah pembiayaan itu layak atau tidak layak. Apabila tidak layak maka pembiayaan itu langsung ditolak oleh 117 AO. AO langsung memberitahukan kepada nasabah melalui telepon atau surat pemberitahuan. Jika nasabah pembiayaan itu layak maka AO membuat cash flow atau berupa proposal pengajuan untuk dirapatkan dalam Komite Pembiayaan. Dalam rapat ini ditentukan layak tidaknya pembiayaan tersebut. Jika permohonan tersebut ditolak, maka AO langsung mengembalikan dokumen- dokumen kepada nasabah. Jika permohonan pembiayaan diterima, maka Admin Pembiayaan dan Legal mempersiapkan semua kelengkapan dokumen- dokumen pembiayaan yang harus dipenuhi oleh nasabah, jika masih dinyatakan belum lengkap maka nasabah diminta untuk melengkapinya. Hal ini ditujukan untuk realisasi dan pelaksanaan akad. Dokumen-dokumen yang diberikan kebagian Admin Pembiayaan dan Legal akan dilakukan hal sebagai berikut : 1 Analisa yuridis yaitu untuk mengetahui legalitas usaha. 2 Analisa dan transaksi jaminan, untuk mengetahui nilai jaminan dan status kepemilikan atas barang jamian tersebut. 3 Bank checking, yaitu pengecekan ke bank lain dimana debitur pernah atau masih menjadi nasabahnya, terutama untuk mengetahui sebagai debitur. 118 4 Trado checking, yaitu pengecekan ke rekan usaha, pemasok maupun konsumen dari debitur untuk mengetahui karakter usaha. Setelah itu AO memberitahukan nasabah bahwa permohonan pembiayaan disetujui dan diminta untuk melengkapi dokumen-dokumen yang belum lengkap. AO juga memberitahukan kapan dan tempat realisasi dan pelaksanaan akad serta pencairan dana dilakukan. Dalam menganalisa pembiayaan yang diajukan calon nasabah terdapat beberapa aspek yang menjadi acuan objek pembiayaan yang sehat, yaitu : 5 C character, capacity, capital, colateral, and, condition Analisa pembiayaan mempunyai tujuan umum dan khusus. Tujuan umum analis pembiayaan adalah pemenuhan jasa pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa, bahkan konsumsi yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tujuan khususnya adalah : untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam, untuk menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan dan untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak. BPRS Al Salaam mengklarifikasi beberapa metode dalam melakukan analisis pembiayaan sebelum pembiayaan disetujui oleh komite pembiayaan diantaranya : 119 1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah kegiatan menganalisis data-data non keuangan berupa kondisi nasabah, usaha proyek yang dibiayai dan aspek makro maupun mikro lainnya yang berkaitan dengan nasabah. Metode yang dipergunakan melalui wawancara mendalam, atau mencari sumber informasi lain yang berhubungan. Analisis kualitatif meliputi beberapa aspek, diantaranya: • Aspek Manajemen, yang terdiri dari : • Identitas nasabah. • Latar belakang nasabah. • Pengelolaan usaha. • Aspek usaha, yang terdiri dari : • Kegiatan produksi. • Kegiatan pemasaran. • Kondisi makro dan kebijakan pemerintah. • Aspek Syariah, Legal dan Jaminan, diantaranya : • Penelitian dokumen legal. 120 • Usaha tidak melanggar syariah. • Kesesuaian kebutuhan dan skim pembiayaan serta akadnya akad harus sesuai syariah. • Kewenangan para pihak. • Penilaian jaminan. • Pengikatan jaminan . 2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisi data-data keuangan nasabah yang berhubungan dengan kemampuan keuangan terhadap pembiayaan yang diberikan. Metode yang dipergunakan adalah membandingkan antar pos dalam laporan keuangan dalam periode tertentu. Dalam analisis ini ada beberapa aspek yang ditinjau untuk memperoleh informasi keuangan nasabah diataranya: • Analisis horizontal trend, tujuannya: • Untuk membandingkan kinerja usaha nasabah pada periode tertentu, sesuai kebutuhan analisis. 121 • Rasio dan pos-pos penting Neraca – laba rugi yang diperbandingkan dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis, terutama untuk mengetahui rasio pertumbuhan. • Analisis vertikal ratio, tujuannya • Memperbandingkan antar pos penting dalam laporan keuangan dalam satu periode tertentu. • Pada neraca : rasio likuiditas dan leverage. • Pada laba rugi : ratio rentabilitas dan efisiensi. • Analisis Cash Flow • Melihat arus kas berupa pemasukan dan pengeluaran kas secara rill, sehingga dapat diketahui surplus atau defisit serta sumber-sumber kas yang ada. • Sangat diperlukan dalam pembiayaan dengan pola bagi hasil. • Pendekatan yang dipergunakan yakni memilih kedalam pos- pos tertentu, seperti pos operasional atau non operasional, dsb. • Analisis Kebutuhan Pembiayaan Analisis ini dilihat dari kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan yang diberikan, yakni terbagi atas : 122 • Pembiayaan konsumtif ; pembelian barang kebutuhan nasabah yang tidak terkait dengan usaha. Pembiayaan Modal kerja ; pembiayaan yang terkait dengan usaha, seperti pembelian : bahan baku jadi dan untuk biaya produksi penjualan • Pembiayaan Investasi ; pembelian mesin produksi, pembelian gedung dan sarana lainnya. c Tahap Persetujuan Pembiayaan Untuk tahap selanjutnya yaitu tahap keputusan terhadap permohonan pembiayaan yang diajukan. Hal ini diputuskan oleh Direktur BPRS Al Salaam. Keputusan permohonan pembiayaan terdiri dari : 1 Keputusan penolakan pembiayaan yaitu memorandum yang diajukan tidak disetujui dan tidak ditandatangani oleh direktur. Kemudian memorandum analisis pembiayaan tersebut diserahkan kembali kepada A O untuk disampaikan kepada calon nasabah. 2 Keputusan penerimaan pembiayaan yaitu apabila permohonan pembiayaan disetujui dan ditandatangani oleh rapat commite pembiayaan, apakah itu sebagian atau seluruhnya, dengan atau tanpa syarat, maka memorandum analisis pembiayaan diserahkan kepada 123 Admin Pembiayaan dan Legal untuk diperiksa kelengkapan arsip- arsipnya untuk tujuan realisasi dan pelaksanaan akad. d Tahap Pelaksanaan Akad Pembiayaan Tahap ini merupakan tahap merealisasikan pembiayaan, dimana nasabah berhak mendapatkan pembiayaan. Untuk menunjang kelancaran realisasi pembiayaan tersebut, maka diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1 Pembuatan MD Memorandum Droping. 2 Pembuatan akad meliputi: • Pengikatan agunan yang berupa barang yang dibeli dalam pembiayaan atau barang yang dimiliki nasabah yang dijadikan jaminan dalam pembiyaan. • Peningkatan dihadapan notaris, apabila dibutuhkan untuk meyakinkan kepemilikan jaminan. • Biaya administrasi yaitu biaya yang diajukan bank dalam pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembiayaan. • Penandatanganan akad perjanjian • Pencairan pembiayaan. 124 Tahap Pengajuan Pembiayaan Tahap Analisa Kelayakan Pembiayaan Customer Service Account Officer Komite Pembiayaan SKEMA 4.4 TAHAPAN PROSEDUR PEMBIAYAAN PADA BPRS AL SALAAM mulai Wawancara dan survey nasabah pembiayaan Nasabah Mengisi Aplikasi Pembiayaan Nasabah menyerahkan pesyaratan pembiayaan Fotocopy KTP Fotocopy KK Fotocopy Surat Nikah Fotocopy slip gaji Dokumen pendukung lainnya Menerima Nasabah Analisa aspek Form Survey Analisa Yuridis Analisa Kualitatif dan kuantitatif nasabah Form Survey Analisa Pembiayaan Analisa Jaminanan Fotocopy KK Fotocopy Surat Nikah Fotocopy slip gaji Form Survey Analisa Yuridis Pengecekan Ketentuan BWMP Memberikan Informasi Penolakan Pembiayaan Memberikan persetujuan dalam bentuk tanda tangan pada MKP B Proses data aplikasi pembiayaan Setuju Fotocopy KTP Fotocopy KK Fotocopy Surat Nikah Fotocopy slip gaji Form Survey Analisa Yuridis Form Survey Analisa Pembiayaan Form Analisa Jaminanan MKP tidak ya Fotocopy KTP Fotocopy KK Fotocopy Surat Nikah Fotocopy slip gaji Form Survey Analisa Yuridis Form Survey Analisa Pembiayaan Form Analisa Jaminanan Aplikasi Pembiayaan Form Analisa Jaminanan Menyusun MKP MKP Periksa aplikasi pembiayaan dan kelengkapan persyaratan belum ya Lengkap Nasabah Melenglapi Kekurangan Menyerahkan aplikasi pembiayaan kepada AO C 125 Tahap Persetujuan dan Pelaksanaan Akad Administrasi Teller C Dokumen Pengajuan Pembiayaan Membuat Surat Persetujuan Pembiayaan Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan Memberikan Surat Persetujuan Prinsip pembiayaan pada nasabah Nasabah Menandatangani surat persetujun Pembiayaan Menyusun akad pembiayan Akad Pembiayaan Form Berita Acara serah terima Jaminan Membuat Slip Pencairan Slip Pencairan Pembiayaan Nasabah Melakukan Pencairan Pembiayaan D D Slip Pencairan Pembiayaan Melakukan Pencairan Pembiayaan Selesai Keterangan : • AO : Account Officer • KTP : Kartu Tanda Penduduk • KK : Kartu Keluarga • MKP : Memo Komite Pembiayaan • BWMP : Batas Wewenang Maksimum 126 e Tahap Pengawasan Pembiayaan Sumber dana yang dijadikan sumber dana pembiayaan merupakan milik masyarakat sebagai dana pihak ketiga. Untuk menjaga amanah dana tersebut, peranan BPRS Al Salaam dengan menjaga dan menguasainya secara intensif sangat diperlukan. Pengawasan ini dilakukan mulai sejak disetujui sampai dengan pelunasan pembiayaan. Karenanya, ketelitian, kecermatan dan ketegasan dari BPRS Al Salaam harus diperhatikan secara seksama untuk menghindari penyelewengan dari pihak eksternal BPRS Al Salaam maupun pihak internal BPRS Al Salaam, dan untuk mencapai keberhasilan dari pembiayaan yang diberikan, pihak BPRS Al Salaam akan terus memberikan perhatian, seperti pembinaan dalam bentuk administrasi produksi, pemasaran, manajemen, dan bidang lainnya. f Tahap Penyelesaian Pembiayaan Dalam prosedur pembiayaan BPRS Al Salaam menerapkan prinsip kehati-hatian dan membatasi resiko pembiayaan. Namun resiko tesebut masih ada peluang untuk terjadi. Dalam pembiayaan, risiko yang sering terjadi adalah kredit macet atau pembiayaan bermasalah. BPRS Al Salaam membagi pembiayaan menjadi empat kriteria dan penanganan penyelesaian terhadap pembiayaan yang disalurkan, diantaranya : 127 Tabel 4.3 Kategori Pembiayaan dan Penanganan BPRS Al Salaam dalam mengatasi pembiayaan yang bermasalah atau kredit macet mengantisipasinya dengan melihat gejala dini terjadinya pembiayaan bermasalah tersebut, adapun gejala-gejala dini yang menjadi perhatian BPRS Al Salaam dalam mengatasi pembiayaan bermasalah adalah sebagai berikut : • Kelainan Manajemen - Perubahan kebiasaan pemegang peran di perusahaan. - Persoalan rumah tangga pemegang peran perusahaan. - Tidak lagi kooperatif dengan bank. - Meninggalnya pemegang kunci perusahaan. - Perubahan dalam manajemen, kepemilikan. Kategori Pembiayaan Jangka Waktu Penanganan Lancar 6 Bulan Monitoring Usaha, Stock, Proyek, dll Kurang lancar 12 Bulan Surat pemberitahuan, teguran, kunjungan Preventif : Rescedule, Restruktur, Rekondisi Diragukan 21 Bulan surat teguran, peringatan persuasif : Rescedule, Restruktur, Rekondisi Macet 21 Bulan Penagihan, Offset Jaminan, eksekusi, dll 128 - Masalah karyawan. - Kontinuitas manajemen tidak jelas. - One man show adanya pihak yang bersifat tidak mau bekerjasama. - Ketidakmampuan memenuhi komitmen pribadi. - Lamban bereaksi terhadap kelesuan pasar atau ekonomi. - Bersikeras mengambil risiko bisnis yang kurang wajar. - Tidak mampu menyusun rencana usaha. - Kegiatan produk-produk yang menguntungkan terhenti. - Pengawasan dan penyusunan laporan keuangan lemah. - Perubahan kegiatan usaha. • Hubungan perbankan dan kelainan kegiatan operasional nasabah - Pembiayaan yang terus menerus. - Penurunan secara terus menerus saldo simpanan di bank. - Ketergantungan yang berat pada hutang jangka panjang pendek. - Peningkatan jumlah dan frekwensi permintaan pembiayaan. - Supplier existing minta informasi untuk peningkatan pemberian pembiayaan pada nasabah. - Fasilitas produk tidak terawat baik. - Penangguhan penggantian fasilitas produksi yang sudah ketinggalan zaman. - Kenaikan menyolok volume order yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dengan kemampuan produksi. 129 • Kelainan posisi keuangan - Piutang dagang membengkak. - Tagihan makin lamban. - Persedian membengkak. - Perputaran persedian makin lamban. - Penurunan aktiva lancar secara 0 terhadap total aktiva negative working capital . - Peningkatan pasiva lancar yang tidak proposional. - Peningkatan leverage pada posisi keuangan. - Peningktan mencolok hutang jangka panjang. - Penurunan omzet sangat konsisten. - Peningkatan omzet sangat cepat. - Omzet naik, untung turun. - Peningkatan mencolok biaya-biaya. - Kenaikan tingkat piutang macet. - Rugi operasional. 130 Skema 4.4 Tahapan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Grafik diatas menunjukan tahapan-tahapan dalam menangani pembiayaan bermasalah pada BPRS Al Salaam, dari grafik tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut : 1. Approaching pendekatan kepada nasabah melakukan pendekatan kepda nasabah pembiayaan, hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada nasabah pembiayaan. Pendekatan + + +, + - . 1 2 2 Merah - Pailit - Non Jaminan Kuning - Mampu - Jaminan OK + , + 3 , 2 EKSEKUSI - Likuidasi Usaha - Parate eksekusi - Litigasi - Colllection Agent REVITALISASI - Resceduling - Restructuring - Recondisioning - Bantuan Management 131 yang dilakukan pihak bank dapat dilakukan dengan cara mendatangi nasabah pembiayaan yang mengalami penunggakan kemudian membicarakan atau mendiskusikan masalah yang sedang dihadapi nasabah dan memberikan alternatif jalan keluar dalam menyelesaikannya. 2. Collection yaitu penagihan secara intensif. Dalam hal ini BPRS Al Salaam melakukan dengan dua cara sebagai berikut : Pertama , penagihan secara persuasive yaitu dengan mengirimkan surat peringatan atau teguran kepada nasabah pembiyaan yang menunggak atas pembayaran anggsurannya. Kedua, penagihan secara langsung yakni dengan mendatangi langsung nasabah pembiyaan yang mengalami penunggakan. Dalam hal ini ada beberapa treatment dalam prosedur penagihan secara langsung diantaranya : • Simpati - Sopan. - Menyanjung. - fokus pada tujuan. - Menghargai. • Empati - Sopan. - Menyelami keadaan nasabah. - Bicara seakan untuk kepentingan nasabah. 132 - Bangkitkan emosi, perasaan, kesadaran, perenungan. • Menekan - Langsung tegas, keras, permalukan, dan ditakuti - Tidak Langsung, melalui pihak lain, seperti : pinjam bendera, saingan, atasan, polisi 3. Revitalisasi Pembiayaan • Reschedulling Penjadwalan Ulang Perubahan ketentuan yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu, contoh : memperbaharui waktu perjanjian musyarakah, tanggal, bulan maupun tahun penandatanganan yang terdapat di lembar perjanjian Mudharabah serta perhitungan perpanjangan jangka waktu penyelesaian sesuai kesepakatan bersama, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil atau keuntungan sesuai dengan yang direncanakan. Dalam hal ini dapat di analisa bahwa perlakuan akuntansi untuk penyelamatan pembiayaan hanya menyangkut jadwal pembayaran saja, jadi tidak terpengaruh terhadap jumlah pembiayaan. Syarat : - Potensi usaha ada. - Kemampuan nasabah masih ada. - Problem cash flow sementara. - Plafon tetap. 133 Perubahan : - Jangka waktu. - Jadwal angsuran. - Grace Periode. - Jumlah angsuran. • Restructuring Penataan Ulang BPRS Al Salaam dan nasabah akan mengkaji ulang usaha yang dilakukan atau pembiayaaan yang telah diberikan, dimana letak penyebab kerugian terjadi. Jika telah ditemukan maka dicari penyelesaian yang efektif dengan berbagai alternatif tindakan, seperti BPRS Al Salaam memberikan bantuan berupa bimbingan dan masukan-masukan strategi yang baik dalam menjalankan usaha. Atau jika pembiayaan dibatalkan berdasarkan keputusan Komite Pembiayaan, maka pembiayaan direklasifikasi menjadi piutang kepada nasabah. Syarat : - Potensi usaha ada. - Kemampuan nasabah masih ada. - Problem cash flow sementara. - Plafon bisa berubah. Perubahan : - Jangka waktu. - Jadwal angsuran. 134 - Jumlah angsuran. - Jumlah plafon. - Persyaratan. - Jaminan. • Reconditioning Persyaratan Ulang Perubahan sebagian atau seluruh ketentuan pembiayaan termasuk perubahan jangka waktu dan persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo pembiayaan. Syarat : - Potensi usaha ada. - Sarana usaha memadai. - Problem cash flow dan manajemen. - Plafon tetap berubah. Perubahan : - Jangka Waktu Angsuran. - Harga jual. - Agunan. - Kepemilikan. - Pengurus - Nama dan status perusahaan . - Perubahan nasabah. 135 • Bantuan Manajemen Diusulukan agar nasabah mendapat bantuan manajemen dari pihak lain yang lebih menguasai seluk beluk usahanya, sehingga adanya perubahan manajemen, diantaranya: - Total pengambil alihan manajemen. - Pengembil alihan manajemen keuangan. - Pengambilan alihan proyek obyek yang dibiayai. 4. Eksekusi Pembiayaan Upaya Penyelesaian Pembiyaan dengan menjual, menguasai jaminan usaha karena nasabah sudah tidak prospektif • Likuidasi Usaha Upaya penjualan stock barang dagangan, sarana produksi, bahkan tempat usaha, jaminan, dll, untuk menutup pembiayaan yang tertunggak. Syarat : - Penjualan dilakukan untuk pembayaran angsuran pelunasan pembiyaan yang tertunggak. - Tidak ada pembelian kembali barang dagangan. • Perwasitan melalui BASYARNAS Badan Arbitrase Syariah Nasional Eksekusi jaminan melalui perwasitan di Badan Arbitrase Syariah dapat berupa Musyawarah Persidangan disertai Hakim Wasit Penengah dari BASYARNAS. 136 Yakni : Upaya pengembalian pelunasan penjualan jaminan pembiyaan dengan melalui musyawarah di depan wasit Arbitrase untuk mendapat keputusan, yang akan didaftarkan ke Pengadilan Negeri untuk eksekusinya. • Parate Eksekusi Eksekusi jaminan melalui gugatan perdata terlebih dahulu secara sukarela, yakni dengan upaya pengembalian pelunasan pembiayaan dengan dari penjualan jaminan nasabah sevcara sukarela. • Collection Agent Proses penagihan pembiyaan bermasalah melalui pihak ketiga orang lembaga lain. • Litigasi Proses pengambilan jaminan secara paksa dengan saluran hukum yang berlaku dengan melibatkan lembaga resmi negara di bidang hukum melalui gugatan pengadilan Syarat dan proses litigasi : • Cheking dokumen. - Penyiapan Surat Somasi dan Surat nasabah kepada BPRS Al Salaam. - Dokumen perjanjian dan jaminan hak tanggungan dokumen yuridis lainnya. 137 - Fasilitas pembiayaan telah jautuh tempo, karena proses litigasi hanya dapat dilakukan apabila fasilitas pembiayaan nasabah telah jatuh tempo. • Tahapan - Mencari lawyer yang telah dianggap cakap, pengalaman dalam bidang penagihan dan dapat bekerjasama dengan BPRS Al Salaam. - Membuat UP Usulan Pembiayaan ke Komite UPP Usulan Pengajuan Pembiayaan perihal persetujuan pemakai lawyer dan biay- biaya yang timbul. - Meminta rencana kerja dan target date dari lawyer yang telah disetujui komite. • Proses Litigasi melalui Pengadilan terdiri dari: - Gugatan Perdata. - Pidana - Rill eksekusi jaminan. - Permohonan kepailitan. 138 C. Aplikasi Pegendalian Internal pada Prosedur Pembiayaan 1. Aplikasi Pengendalian Internal pada Operasional BPRS Al Salaam Bentuk Pengendalian internal pada operasional BPRS Al Salaam secara umum adalah sebagai berikut : a Segregation of Duties Pemisahan fungsi tugas, berdasarkan : - Jabatan, misalnya : penempatan teller, acounting, AO. - Wewenang, misalnya : approval pembayaran, pembatasan limit pembiyaan, dll. - Tingkatan jabatan atau kelas cabang, misalnya : memutuskan besarnya pembiayaan dalam bentuk BWMP Batas Wewenang Memutus Pembiayaan. b Dual Custody Merupakan bentuk pengawasan ganda. Contoh : - Untuk pembayaran dalam jumlah tertentu teller harus meminta contra sign Persetujuan dari kepala seksi. - Masing-masing AO yang menangani nasabah memeberikan laporan secara berkala kepada kepala cabang dalam rangka pengawasan nsaabah. 139 c Number of Control Adalah pengamanan yang dilakukan dengan memberi nomor urut seri yang dicetak prenumbered pada setiap formulir kerja, dengan tujuan: - Memudahkan pemblokiran atas nomor urut apabila terjadi kehilangan. - Memudahkan mengukur kecepatan dalam penyelesaian transaksi. - Memudahkan proses akunting. - Memudahkan pendeteksian ada pemalsuan, double. Contoh : - Memberikan urut pada setiap nasabah - Memberikan penomoran pada setiap surat-surat yang keluar melalui bagian Admin, dll. d Independence Balancing Assignment Adalah suatu mekanisme kontrol pada bank dengan tujuan agar diperoleh keseimbangan antara saldo rekening dalam suatu persamaan akuntansi. Contoh : - Saldo-saldo rekening pada neraca harus dibandingkan dengan pencatatan sub ledger. - Pencocokan pembukuan antara Teller dengan bagian Accounting. e Mandatory Vocation Bentuk pengendalian BPRS Al Salaam yang mewajibkan pegawainya untuk cuti, dengan maksud : - Memulihkan kesegaran. 140 - Menemukan bukti kesalahan oleh pegawai penggantinya. Contoh : - Memberikan kesempatan cuti bagi setiap karayawan - Memberikan kesempatan kepada AO Pembiayaan Motor untuk melakukan Tour ke Yogyakarta. f Outside Activities of BankPersonnel Bentuk pengendalian yang mengharuskan atasan langsung mengetahui kegiatan bawahannya diluar jam kerja. Dasar pertimbangan : - Kosentrasi terpecah. - Self dealing adanya masalah yang tengah dihadapi. - Conflict of interest adanya konflik kepentingan. Contoh : - Mencari informasi kepada orang-orang terdekat staf karyawan yang tengah menglami masalah. - Melakukan komunikasi secara personal dengan karyawan yang bersangkutan. g Rotation of Duty Assigment Bentuk pengendalian melalui rotasi pegawai, dengan tujuan : - Menghilangkan kejenuhan. - Memberi kesempatan pada pegawai untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan. 141 - Menghindari manipulasi. - Mencegah self dealing adanya masalah yang tengah dihadapi. - Mencegah kolusi. Contoh : - Pemutasian kepala cabang dari satu unit region wilayah usaha ke region lainnya. - Rotasi jabatan dari AO ke bagian Marketing. h Training of Development Program Merupakan bentuk pengendalian terhadap kualitas kerja karyawan. Contoh : - Mengadakan traning bagi para AO dalam bidang Asuransi. - Mengadakan workshop dan seminar bagi para Teller - Menagdakan tausiyah keagamaan yang dilakukan dua kali dalam sebulan yang dilakukan bergilir disetiap cabang. i Obligation and restriction of Bank Personel Mekanisme pengendalian melalui ketentuan intern BPRS Al Salaam yang sifatnya merupakan kewajiban dan larangan yang berlaku bagi seluruh karyawan BPRS Al Salaam. Contoh : - Wajib mentaati ketentuan manajemen BPRS Al Salaam . - Wajib menyimpan rahasia BPRS Al Salaam dan jabatan. - Dilarang menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi. 142 - Dilarang melakukan kolusi yang dapat merugikan BPRS Al Salaam.

2. Analisis Pengendalian Intenal pada Prosedur Pembiayaan di BPRS Al Salaam