Peranan Penting Higiene Sanitasi Makanan Kerangka Konsep Jenis Penelitian

yang dihasilkan oleh berbagai fungi antara lain adalah aflatoksin, okhratoksin, asam penisilat, patulin, ergot, zaeralenon, atrinin, T-2, tenuazonik, asam kojik dan strigmatosistrin. Aspergillus flavus atau jamur kunig menghasilkan racun aflatoksin. Jamur ini juga menyerang kacang tanah selama penyimpanan terutama bila ruangan berkelembapan tinggi dan tidak bersih. Aflatoksin bersifat larut dalam air, toksis, tahan terhadap panas dan cahaya, serta tidak terurai secara alamiah. Senyawa tersebut sulit dikenali karena tidak berwarna, berbau atau berasa, sehingga sifatnya menjadi lebih berbahaya. Secara kimia dapat dibedakan adanya aflatoksin B1, B2 dan Aflatoksin G1,G2. Aflatoksin B1 adalah jenis yang paling berbahaya. Keracunan aflatoksin dapat bersifat akut dan kronis. Gejala akut ditandai dengan hilangnya nafsu makan dan mudah terjadi pendarahan, sedangkan kronis terjadi bila aflatoksin termakan dalam dosis rendah selama bertahun-tahun. Tubuh tampak lesu, lemah dan hilang nafsu makan. Selain bersifat karsiogenik terutam pada hati aflatoksin juga bersifat mutagenik yang dapat menyebabkan kematian, khususnya aflatoksin B1. Aflatokin bersifat akumulatif dan berbahaya pada dosis tinggi 1000 ppb, karena dapat menyebabkan kanker hati Nurwantoro, 1997.

2.10. Peranan Penting Higiene Sanitasi Makanan

Makanan merupakan salah satu bagian yang penting untuk kesehatan manusia mengingat setiap saat dapat saja terdapat penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Untuk menjaga agar makanan tidak sampai tercemar oleh berbagai zat yang membahayakan kesehatan, maka bahan makanan haruslah dikelola dengan sebaik- Universitas Sumatera Utara baiknya Azwar, 1996. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa prinsip untuk dapat menyelenggarakan sanitasi makanan yang efektif. Menurut Depkes RI 2003, prinsip tersebut antara lain adalah pemilihan bahan makanan yang baik, penyimpanan bahan makanan pada tempat yang tertutup rapat, tidak terjangkau tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya, pegolahan makanan, penyimpanan bahan makanan pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak terjangkau oleh tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya, serta penyajian makanan kepada konsumen. Oleh karena itu, prinsip dasar higiene tempat pengolahan makanan diperlukan agar konsumen dapat dilindungi kesehatannya dari bahaya kontaminasi makanan dan organisme penyakit menular. Universitas Sumatera Utara

2.11. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini menggambarkan higiene sanitasi pengolahan dan pemeriksaan ada atau tidaknya bakteri E. coli pada minuman air kelapa muda yang tidak dicampur es dan yang dicampur es yang dijual di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan tersebut, dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut : Kepmenkes RI No.942Menkes SKVII2003 Higiene sanitasi pengolahan minuman air kelapa muda : - Pemilihan bahan baku - Penyimpanan bahan baku - Pengolahan - Penyimpanan makanan jadi - Pengangkutan - Penyajian - Lokasi usaha Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Escherichia coli Air Kelapa Muda Karakteristik Responden 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Lokasi 5. Lama Berdagang Universitas Sumatera Utara 37 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan melihat gambaran higiene sanitasi dan analisa laboratorium untuk mengetahui jumlah kandungan bakteri E. coli pada minuman air kelapa muda di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

15 91 95

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 2 15

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 6

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

1 3 30

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 1 2

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 41

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 13